Kemendag Dorong Ekspor Molase Mojokerto Tembus Pasar Australia

Selasa, 09 Desember 2025 | 13:25:55 WIB
Kemendag Dorong Ekspor Molase Mojokerto Tembus Pasar Australia

JAKARTA - Dorongan pemerintah untuk memperluas pasar produk desa kembali menunjukkan hasil konkret. 

Salah satu pelaku usaha dari Mojokerto, Jawa Timur, berhasil menembus pasar Australia dengan ekspor perdana produk tetes tebu (molase) senilai 10 ribu dolar AS atau sekitar Rp166,50 juta. Keberhasilan ini bukan hanya capaian bagi perusahaan, tetapi juga menegaskan kapasitas desa-desa potensial ekspor dalam menghadirkan produk yang diterima pasar internasional.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi, menyambut baik pencapaian tersebut. Ia menilai ekspor molase ke Australia merupakan sinyal positif bagi upaya Kemendag memperkuat kemampuan desa-desa dalam berdaya saing global.

"Kemampuan CV Mitra Tata Usaha dalam meraih peluang pasar sekaligus membuktikan produk Indonesia memiliki daya saing kuat di tingkat internasional. Semoga langkah ini jadi pembuka jalan bagi penguatan serta diversifikasi ekspor Indonesia ke Australia," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ekspor Perdana Jadi Bukti Daya Saing Produk Desa

Ekspor molase dari Mojokerto ini merupakan salah satu hasil pendampingan Export Center Surabaya, yang selama ini aktif membantu pelaku usaha menembus pasar ekspor nontradisional. Australia menjadi destinasi terbaru setelah berbagai negara sebelumnya menjadi tujuan utama ekspor molase Indonesia.

Menurut data Kemendag, nilai ekspor tetes tebu Indonesia ke pasar global untuk periode Januari–September 2025 mencapai 3,48 juta dolar AS. Negara-negara seperti Guinea, Somalia, Sierra Leone, Pantai Gading, dan Malaysia menjadi konsumen terbesar komoditas ini.

Dengan masuknya Australia, peluang diversifikasi pasar semakin terbuka. Hal ini sekaligus menandai meningkatnya kepercayaan negara mitra terhadap kualitas produk turunan tebu dari Indonesia, yang selama ini didominasi pasar Afrika.

Peran Export Center dalam Menghubungkan Pelaku Usaha dan Pembeli Global

Puntodewi menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari peran Export Center Surabaya yang berada di bawah pembinaan Kemendag. Lembaga ini menyediakan ragam layanan mulai dari pendampingan regulasi ekspor, konsultasi pasar, business matching, hingga asistensi peningkatan kualitas produk.

Layanan tersebut dinilai sangat penting dalam mempersiapkan eksportir baru, terutama dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan dukungan yang terarah, pelaku usaha dapat memahami standar pasar internasional sekaligus memenuhi persyaratan sertifikasi yang dibutuhkan.

"Export Center Surabaya berperan membantu pelaku usaha menjangkau pasar yang lebih luas. Pendampingan ini memungkinkan lebih banyak pelaku usaha menembus pasar global," jelas Puntodewi.

Selain Surabaya, Export Center juga beroperasi di sejumlah wilayah strategis lainnya, seperti Balikpapan, Batam, dan Makassar. Ekspansi ini bertujuan menjangkau lebih banyak pelaku usaha di berbagai daerah agar dapat bertransformasi menjadi eksportir yang kompetitif.

Dukungan Menyeluruh Kemendag untuk Penguatan UMKM Ekspor

Kemendag menegaskan komitmennya untuk terus mendukung UMKM agar mampu bersaing di pasar global. Dukungan ini tidak hanya berupa pelatihan dan informasi pasar, tetapi juga mencakup promosi perdagangan internasional hingga pendampingan sertifikasi standar luar negeri.

Program-program tersebut dirancang agar pelaku usaha memahami mekanisme ekspor dan mampu mengembangkan produk sesuai standar global. Dengan demikian, UMKM Indonesia dapat lebih percaya diri menargetkan pasar-pasar potensial yang sebelumnya sulit dijangkau.

"Kemendag berkomitmen memberikan dukungan komprehensif melalui pelatihan, informasi pasar, promosi dagang internasional, hingga pendampingan sertifikasi. Dukungan ini diharapkan terus memperluas jangkauan produk UMKM Indonesia di pasar dunia," ujar Puntodewi.

Puntodewi menambahkan bahwa keberhasilan ekspor produk desa seperti molase dari Mojokerto ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa potensial ekspor lainnya. Dengan kualitas yang konsisten, kemampuan mengikuti regulasi internasional, dan pendampingan yang tepat, peluang UMKM memasuki pasar global semakin terbuka.

Peluang Lebih Besar untuk Diversifikasi Produk Ekspor Desa

Ekspor perdana ini merupakan momentum penting bagi Mojokerto dan desa-desa lain yang telah mulai mengembangkan produk unggulan. Molase hanyalah salah satu dari sekian banyak komoditas turunan pertanian yang memiliki peluang besar di pasar dunia.

Keberhasilan CV Mitra Tata Usaha menunjukkan bahwa produk desa tidak hanya bersaing dari sisi harga, tetapi juga bisa masuk ke pasar ketat seperti Australia. Hal ini membuka ruang bagi potensi pengembangan lain, seperti produk olahan pangan dan agrikultur yang memiliki standar tinggi.

Dengan dukungan Export Center serta program-program Kemendag, desa-desa potensial ekspor diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran internasional. Langkah ini akan memberi nilai tambah terhadap perekonomian daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekspor nasional.

Terkini