Dorong Sektor Produktif, BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun untuk 975 Ribu UMKM di Indonesia

Kamis, 24 April 2025 | 08:56:13 WIB

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir kuartal I tahun 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp42,23 triliun, atau sekitar 24,13% dari total alokasi KUR tahun ini yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp175 triliun.

Dana tersebut telah mengalir ke sekitar 975 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai bukti konkret dari kontribusi BRI dalam memperkuat ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan.

Sebagian besar atau 62,43% dari total penyaluran KUR BRI dialokasikan untuk sektor produksi, termasuk pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produksi lainnya. Khusus untuk sektor pertanian, BRI mencatatkan penyaluran KUR sebesar Rp18,09 triliun.

"Fokus utama kami adalah memperkuat ketahanan pangan nasional melalui dukungan penuh terhadap sektor pertanian. Dengan menyalurkan pembiayaan ke sektor ini, kami tidak hanya mendukung produksi pangan, tetapi juga mendorong keberlanjutan ekonomi pedesaan," ujar Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi.

Menurut Hendy, kontribusi BRI dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan sektor pertanian bukan hanya soal akses permodalan, tetapi juga menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.

"KUR yang kami salurkan tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga menciptakan efek berganda, seperti kemandirian usaha dan perluasan lapangan kerja. Fokus pada sektor produktif, khususnya pertanian, memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

Lebih lanjut, Hendy menekankan bahwa BRI terus menerapkan manajemen risiko yang ketat dalam penyaluran KUR. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) KUR yang terjaga di level rendah, yakni sebesar 2,29% per Maret 2025.

"Kami berkomitmen menjaga kualitas portofolio pembiayaan kami dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola risiko yang baik. NPL yang rendah mencerminkan keberhasilan BRI dalam mengelola pembiayaan secara tepat sasaran," lanjut Hendy.

Komitmen BRI untuk mendukung swasembada pangan nasional juga menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang bank pelat merah ini. Melalui ekosistem pembiayaan yang inklusif, BRI ingin memastikan seluruh pelaku usaha, terutama di daerah pedesaan, mendapatkan akses permodalan yang setara.

"Kami akan terus menyalurkan KUR secara tepat sasaran, membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat," tutup Hendy.

Dengan capaian tersebut, BRI tidak hanya memperlihatkan perannya sebagai institusi keuangan, tetapi juga agen pembangunan yang aktif dalam menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang nyata.

Terkini