Penyaluran KUR Oleh BBRI Jadi Bukti Nyata Dukungan Terhadap Ketahanan Ekonomi dan Swasembada Pangan Nasional

Sabtu, 26 April 2025 | 15:35:05 WIB

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir Triwulan I tahun 2025, BRI mencatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp42,23 triliun atau setara 24,13% dari total alokasi Rp175 triliun yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini.

Penyaluran KUR tersebut menjangkau lebih dari 975 ribu debitur pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai sektor ekonomi, menunjukkan komitmen kuat BRI dalam memperluas akses pembiayaan inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Fokus Penyaluran KUR ke Sektor Produksi dan Pertanian

Penyaluran KUR oleh BRI tidak hanya berfokus pada aspek kuantitas, namun juga mengedepankan kualitas dan keberlanjutan. Hal ini tercermin dari 62,43% porsi KUR yang disalurkan ke sektor produksi, terutama pada sektor-sektor strategis yang mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Di antara sektor produksi tersebut, sektor pertanian mencatatkan kontribusi terbesar dengan nilai penyaluran mencapai Rp18,09 triliun. Ini menunjukkan bahwa BRI secara konsisten menempatkan pertanian sebagai prioritas utama dalam strategi penyaluran KUR, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Dukungan terhadap sektor pertanian tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal ini sekaligus menunjukkan peran BRI dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif,” ujar Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, dalam keterangan resminya.

KUR sebagai Strategi Pembiayaan Inklusif dan Berkelanjutan

Lebih jauh, Hendy menegaskan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari strategi besar BRI untuk memperluas akses pembiayaan kepada pelaku usaha kecil yang selama ini mengalami keterbatasan modal. BRI percaya bahwa pembiayaan yang tepat sasaran tidak hanya memperkuat kapasitas usaha, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi berganda di masyarakat.

“Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional. BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” kata Hendy.

Pernyataan tersebut sejalan dengan semangat BRI untuk menjadi katalis dalam penguatan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan UMKM secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Pengelolaan Risiko Kredit Tetap Prudent

Meskipun terus meningkatkan penyaluran KUR dalam jumlah besar, BRI tetap menjaga kualitas portofolio kreditnya dengan mengedepankan prinsip manajemen risiko yang prudent. Per Maret 2025, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) KUR BRI tercatat sebesar 2,29%.

Angka ini menunjukkan bahwa kualitas kredit yang disalurkan tetap dalam kondisi sehat dan terkendali, berkat strategi mitigasi risiko yang tepat serta proses seleksi dan pendampingan debitur yang ketat.

Pendekatan ini sekaligus menjawab kekhawatiran bahwa ekspansi KUR secara masif akan meningkatkan risiko kredit bermasalah di sektor UMKM. Sebaliknya, BRI berhasil membuktikan bahwa pertumbuhan penyaluran kredit dapat berjalan seiring dengan kontrol risiko yang optimal.

Komitmen Terhadap UMKM dan Ekonomi Kerakyatan

Sebagai bank dengan jaringan dan portofolio UMKM terbesar di Indonesia, BRI konsisten menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai pilar utama bisnisnya. Lewat penyaluran KUR, BRI tidak hanya memberikan akses modal kerja, tetapi juga melakukan pendampingan usaha, pelatihan kewirausahaan, dan digitalisasi proses bisnis agar UMKM dapat naik kelas.

Hingga saat ini, BRI terus memanfaatkan teknologi digital seperti BRISPOT, sebuah platform digital internal yang mempercepat proses pengajuan hingga pencairan KUR. Hal ini turut memperluas jangkauan KUR hingga ke wilayah-wilayah pelosok, memudahkan pelaku usaha kecil mengakses pembiayaan tanpa harus ke kantor cabang.

Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah yang melihat BRI sebagai mitra strategis dalam upaya mendorong pertumbuhan inklusif dan pemerataan ekonomi.

Prospek Penyaluran KUR 2025

Dengan alokasi KUR nasional sebesar Rp175 triliun di tahun 2025, BRI menargetkan dapat terus memperluas cakupan debitur baru dan meningkatkan kontribusi sektor-sektor produktif, terutama di bidang pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan perdagangan.

BRI juga akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah, kementerian teknis, serta lembaga-lembaga keuangan mikro lokal dalam mengakselerasi distribusi KUR ke daerah-daerah yang masih membutuhkan dorongan ekonomi.

Kehadiran BRI di berbagai wilayah Tanah Air, termasuk desa-desa melalui jaringan BRILink, menjadi nilai tambah yang memperkuat misi perusahaan dalam memberdayakan pelaku ekonomi mikro secara nyata dan berkelanjutan.

Penyaluran KUR oleh BRI hingga akhir kuartal pertama 2025 bukan hanya mencerminkan keberhasilan dari sisi angka, tetapi juga komitmen jangka panjang perusahaan dalam membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh dan mandiri. Dengan strategi penyaluran yang terfokus pada sektor produktif, didukung oleh tata kelola risiko yang prudent dan teknologi digital yang mumpuni, BRI berhasil menunjukkan bahwa sektor perbankan memiliki peran vital dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB