BRI Bukukan Laba Rp13,8 Triliun dan Fokuskan Pembiayaan ke UMKM sebagai Strategi Hadapi Gejolak Ekonomi Global di Awal Tahun 2025

Senin, 12 Mei 2025 | 09:47:56 WIB

JAKARTA  — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengawali tahun 2025 dengan mencatatkan kinerja impresif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Laba bersih konsolidasian pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp13,80 triliun, menegaskan komitmen perusahaan dalam memperkuat pembiayaan sektor UMKM dan akselerasi transformasi digital.

Pertumbuhan total aset BRI juga menunjukkan performa positif, menembus Rp2.098,23 triliun atau naik 5,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Direktur Utama Hery Gunardi menegaskan bahwa meskipun kondisi global menantang, fundamental ekonomi Indonesia tetap kokoh.

“Kami tetap fokus pada pasar domestik, khususnya UMKM. Itu yang menjadi kekuatan utama kami dan mengurangi risiko paparan dari gejolak internasional,” jelas Hery.

UMKM Jadi Prioritas Utama Pembiayaan

Dari total kredit BRI sebesar Rp1.373,66 triliun, sebanyak Rp1.126,02 triliun atau 81,97% disalurkan untuk UMKM. Penyaluran ini mencerminkan arah bisnis BRI yang berpihak pada sektor produktif akar rumput dan menjadi penggerak ekonomi nasional.

Direktur Micro Akhmad Purwakajaya menyatakan bahwa keberpihakan ini didukung oleh jaringan AgenBRILink yang sangat luas.

“Dengan 1,2 juta agen di lebih dari 67.000 desa, kami bukan hanya menyalurkan kredit, tapi juga menghadirkan layanan perbankan hingga ke pelosok,” ujarnya.

AgenBRILink membukukan transaksi sebesar Rp423 triliun pada kuartal pertama 2025, meningkat hampir 50% dibandingkan tahun sebelumnya, mempertegas perannya dalam meningkatkan inklusi keuangan.

Digitalisasi Melonjak, BRImo dan QRIS Jadi Andalan

Transformasi digital BRI mengalami akselerasi luar biasa. Super App BRImo mencatatkan 40,28 juta pengguna aktif, dengan total transaksi mencapai Rp1.599 triliun. Ekosistem digital BRI juga diperluas melalui lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC.

Menurut Direktur Network & Retail Funding Aquarius Rudianto, perkembangan ini menunjukkan keseriusan BRI dalam beradaptasi di era digital.

“Digitalisasi adalah kunci untuk menjangkau lebih banyak nasabah dengan efisiensi tinggi. Kami terus memperluas fitur dan jangkauan BRImo serta layanan pembayaran digital,” kata Aquarius.

Pengelolaan Risiko dan Permodalan Terjaga

Manajemen risiko BRI turut menunjukkan hasil positif. Rasio NPL berhasil ditekan menjadi 2,97%, sementara LAR turun ke 11,12%. NPL Coverage mencapai 200,60%, menunjukkan cadangan yang sangat mencukupi.

“Kinerja kualitas kredit ini merupakan hasil dari penguatan sistem manajemen risiko dan kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan,” ujar Direktur Manajemen Risiko Mucharom.

Sementara itu, dari sisi likuiditas dan permodalan, posisi BRI tetap solid. CAR mencapai 24,03% dan LDR sebesar 86,03%, memberikan ruang ekspansi kredit yang sehat dan berkelanjutan.

Membangun Ekosistem Universal Banking

Dengan kekuatan jaringan yang terdiri atas lebih dari 6.000 unit kerja, 36.600 tenaga pemasar, serta basis nasabah yang mencakup 221 juta rekening dan 211 ribu pengguna platform korporasi QLola, BRI mulai melakukan transformasi menuju ekosistem perbankan universal.

“Transformasi ini membuka jalan bagi kami untuk melayani semua segmen, dari UMKM hingga korporasi besar. Sejalan dengan Asta Cita pemerintah, kami ingin menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi Indonesia,” tegas Hery Gunardi.

Ke depan, BRI berkomitmen mempertahankan perannya dalam mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, di tengah berbagai tantangan dan dinamika global yang terus berkembang.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB