Babinsa Koramil 06 Karera dari Kodim 1601 Sumba Timur, Sertu Junus Ratu, semakin mengokohkan perannya dalam meningkatkan produksi pangan di Desa Kakaha, Kecamatan Ngadu Ngala, Kabupaten Sumba Timur. Pada Selasa 25 FEBRUARI 2025, Sertu Junus terjun langsung bersama petani untuk melakukan pembersihan gulma yang menjadi tantangan bagi tanaman padi. Inisiatif ini merupakan bagian dari pendampingan ketahanan pangan oleh Babinsa yang rutin dilaksanakan di wilayah ini.
Komitmen TNI dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Menurut Sertu Junus Ratu, pekerjaan membantu petani adalah salah satu tugas utama Babinsa sebagai aparatur kewilayahan. "Kegiatan membantu petani dalam meningkatkan ketahanan pangan ini merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI bersama rakyat. Kami ingin memastikan petani mendapatkan dukungan dalam setiap tahapan pertanian," tegasnya. TNI sebagai komponen strategis negara memahami pentingnya ketahanan pangan, dan oleh karena itu, komitmen ini tidak hanya berupa teori tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata di lapangan.
Babinsa Karera tidak hanya hadir saat panen. Mereka sudah hadir dari awal pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen. Pelibatan ini memberikan dorongan dan motivasi kepada petani, sekaligus membangun hubungan harmonis antara TNI dan masyarakat setempat. Dalam aksi terbaru, mereka membantu membersihkan gulma di lahan milik Bapak Andreas, salah satu petani di desa tersebut.
Dukungan Nyata untuk Petani
Apresiasi datang dari Bapak Andreas, pemilik lahan padi yang menerima pendampingan langsung dari Babinsa. "Terima kasih kepada Babinsa Koramil 06/Karera yang selalu mendampingi kami. Kehadiran mereka sangat membantu dan membuat kami semakin bersemangat untuk bertani," ungkapnya penuh semangat. Tindakan nyata dari TNI ini menjadi bukti dari hasil kolaborasi yang positif antara dunia militer dan masyarakat sipil di Sumba Timur.
Babinsa dan Tantangan di Sumba Timur
Desa Kakaha, seperti banyak daerah pertanian di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan dalam budi daya padi. Perubahan iklim, hama, dan kurangnya teknologi pertanian modern menjadi hambatan utama para petani. Di sinilah peran Babinsa seperti Sertu Junus Ratu menunjukkan dampak signifikan. Dengan kehadiran langsung dan panduan dari Babinsa, petani merasa lebih percaya diri serta termotivasi untuk mengatasi berbagai kendala tersebut.
Selain itu, kegiatan seperti pembersihan gulma yang tampaknya sederhana ternyata sangat krusial. Gulma yang dibiarkan tumbuh tidak terkendali dapat mengurangi hasil panen hingga puluhan persen. Oleh karena itu, upaya Babinsa dalam mengadakan kegiatan ini sangat berharga bagi kesejahteraan petani setempat.
Sinergi Masyarakat dan TNI untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Program pendampingan petani oleh Babinsa bukanlah hal baru di Sumba Timur. Namun, keberhasilannya terus menunjukkan manfaat besar yang dihasilkan dari kerjasama antara militer dan masyarakat sipil. Pendekatan ini juga menjawab tantangan ketahanan pangan yang sering kali menjadi isu kritis pada saat ketidakpastian ekonomi global.
Di tingkat lokal, sinergi ini juga membangun ketahanan komunitas yang lebih kuat. Petani tidak merasa sendirian ketika menghadapi tantangan, baik itu tantangan teknis dalam pertanian maupun tantangan ekonomi. Dengan dukungan berkelanjutan dari Babinsa, diharapkan Desa Kakaha dan daerah sekitarnya dapat terus meningkatkan produksi padi dan mencapai kemandirian pangan.
Pentingnya Dukungan Berkelanjutan
Keberadaan Babinsa di sawah juga memberikan akses informasi terbaru bagi petani. Dalam hal ini, pemerintah daerah melalui kerjasama dengan TNI diharapkan dapat terus memperkuat program-program yang serupa. Dengan dukungan jangka panjang, petani dapat meningkatkan tidak hanya produksi mereka tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan.
Babinsa, melalui figur seperti Sertu Junus Ratu, menunjukkan bahwa militer memiliki peran multifungsi dalam masyarakat. Selain bertanggung jawab menjaga kedaulatan negara, mereka juga berperan sebagai katalisator perubahan di tingkat lokal. Dengan demikian, harapannya, keberhasilan inisiatif ini di Sumba Timur dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia.
Dengan semua usaha ini, Desa Kakaha dan sekitarnya diharapkan tak hanya menjadi salah satu lumbung padi yang produksinya meningkat, tetapi juga sebagai model keberhasilan kemitraan antara militer dan masyarakat dalam menciptakan ketahanan pangan di Indonesia.