ENERGI

Rekind Dukung Transisi Energi Berkelanjutan Melalui Inovasi Hijau: Upaya Menuju Netralitas Karbon

Rekind Dukung Transisi Energi Berkelanjutan Melalui Inovasi Hijau: Upaya Menuju Netralitas Karbon
Rekind Dukung Transisi Energi Berkelanjutan Melalui Inovasi Hijau: Upaya Menuju Netralitas Karbon

JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) semakin menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia. Dalam upaya ini, Rekind aktif berpartisipasi dalam kampanye hijau Beyond Zero yang mengusung tema "Mobilitas untuk Netralitas Karbon", sebuah langkah strategis dalam pencapaian target energi bersih di masa depan.

Kampanye ini diluncurkan pada pertengahan Februari 2025 di Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo, Kemayoran, Jakarta, dan merupakan inisiatif dari Toyota Indonesia. Inisiatif ini dilakukan melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM), dengan fokus utama pada solusi mobilitas ramah lingkungan.

Sejalan dengan misi pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, partisipasi Rekind dalam kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar sebuah kontribusi teknologi. Menurut Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, "Partisipasi kami dalam kegiatan ini merupakan perwujudan eksistensi perusahaan yang semakin membaik, sekaligus terobosan transformasi bisnis. Ke depan, Rekind tidak hanya akan dikenal sebagai perusahaan EPC, tetapi juga sebagai pemimpin dalam pengembangan riset dan lisensi teknologi hijau."

Dalam rangka menyukseskan kampanye hijau ini, Rekind menjalin kolaborasi strategis dengan Balai Besar Industri Agro (BBIA) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Bersama-sama, mereka memperkenalkan inovasi dalam pengelolaan limbah sawit sebagai sumber daya berharga, sebuah pendekatan baru yang belum banyak dieksplorasi di Indonesia.

Salah satu terobosan utama yang diusung dalam kolaborasi ini adalah pengenalan pilot plant pertama di Indonesia. Pilot plant ini memiliki kemampuan mengolah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi tiga senyawa bernilai tinggi, yaitu glukosa, xylosa, dan lignin. Teknologi ini menggunakan metode fraksionasi, yang merupakan teknik pemisahan kandungan kimia dengan proses kimiawi, fisika, maupun biologi.

Keunggulan utama teknologi ini terletak pada kemampuannya memaksimalkan potensi dari limbah yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal. Hingga saat ini, tidak ada pelaku industri lain di Indonesia yang mampu menghasilkan ketiga senyawa tersebut secara bersamaan melalui proses fraksionasi. Ini menjadi langkah awal yang penting dalam revolusi energi hijau di sektor industri kelapa sawit.

Rekind melihat inovasi ini sebagai cara untuk mendukung ekosistem energi nasional yang lebih efisien dan ramah lingkungan. "Kami berkomitmen untuk tidak hanya mengembangkan teknologi inovatif dalam bidang EPC, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekosistem industri yang lebih berkelanjutan," kata Triyani.

Lebih jauh, jika teknologi ini diimplementasikan dalam skala industri besar, maka akan menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil. Ini akan mempercepat pencapaian netralitas karbon, selaras dengan visi besar Rekind dalam mendukung ambisi pemerintah.

Dalam pengembangan lebih lanjut, Teknik Glukosa, produk dari olahan TKKS, akan diubah menjadi bioetanol yang merupakan salah satu jenis energi hijau. Bioetanol ini berpotensi menggantikan bahan bakar fosil serta memainkan peran penting dalam pengurangan emisi karbon.

Sinergi Rekind dengan PT Pertamina (Persero), yang juga tengah memperluas portofolio energi hijaunya, menjadi kunci lain dari strategi ini. Jika dikembangkan secara luas, teknologi fraksionasi ini tidak hanya mendukung transisi energi nasional tetapi juga dapat memberikan nilai tambah pada industri kelapa sawit Indonesia, yang selama ini menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan limbah.

Triyani menambahkan, "Rekind berharap agar inovasi yang kami kembangkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan."

Dengan melibatkan berbagai pihak, baik industri, akademisi, maupun pemerintah, upaya ini menjadi contoh nyata dari bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menjadi solusi efektif dalam menghadirkan energi bersih.

Strategi ini tidak hanya akan mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi generasi mendatang untuk terus menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kelestarian lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index