PROPERTI

Pasar Properti Hong Kong: Penjualan 5 Aset Winland Tunjukkan Distress Lebih Lanjut di Pasar

Pasar Properti Hong Kong: Penjualan 5 Aset Winland Tunjukkan Distress Lebih Lanjut di Pasar
Pasar Properti Hong Kong: Penjualan 5 Aset Winland Tunjukkan Distress Lebih Lanjut di Pasar

JAKARTA - Pasar properti Hong Kong sedang bergolak. Fenomena penjualan aset dengan harga diskon yang signifikan oleh pemilik properti semakin marak terlihat sepanjang tahun ini. Didorong oleh tingginya biaya pinjaman, banyak pemilik atas nama keringanan finansial telah menempatkan properti mereka di pasar dengan harga jauh di bawah nilai akuisisi. Salah satu kasus terbaru melibatkan keluarga Lun dari Winland Group yang saat ini tengah mencari pembeli untuk aset-aset signifikan mereka.

Winland House: Kesempatan Emas di Cheung Sha Wan

Salah satu properti utama yang ditawarkan oleh keluarga Lun adalah Winland House, sebuah bangunan komersial yang terletak di lokasi strategis Cheung Sha Wan, dengan luas mencapai 84.510 kaki persegi. Melibatkan agen properti terkemuka, Savills, properti ini ditawarkan dengan harga sekitar HK$700 juta (sekitar US$90 juta). Angka ini menunjukkan potongan harga yang menggiurkan bagi calon pembeli di tengah kondisi pasar saat ini.

Selain Winland House, keluarga Lun juga memasarkan beberapa unit di Lippo Center yang terletak di Admiralty dengan harga total sekitar HK$450 juta, menandai diskon 36 persen di bawah harga akuisisi delapan tahun yang lalu. Tren ini bukan hanya sekadar upaya penjualan, tetapi juga langkah strategis untuk mengurangi beban finansial di tengah pasar yang terus menantang.

Transaksi Lain Menambah Deretan Diskon Signifikan*

Tak berhenti di situ, keluarga Lun juga dikabarkan berhasil menjual tiga lantai di gedung Shun Shing yang berada di Tuen Mun dengan harga HK$118 juta, dan dua lantai di gedung Odeon di North Point dengan nilai transaksi mencapai HK$107 juta. Penjualan ini dianggap sebagai langkah cermat di tengah pasar yang masih dibayangi ketidakpastian dan tekanan biaya.

Reeves Yan, direktur eksekutif dan kepala pasar modal di CBRE Hong Kong, mengungkapkan pengamatan yang sejalan dengan tren ini. “Kami telah melihat peningkatan 20 hingga 30 persen kuartal-ke-kuartal dalam daftar stok,” ungkapnya. "Pemilik properti ini ingin mengurangi utang untuk memastikan status keuangan mereka tetap sehat."

Pergeseran Kebijakan Moneter dan Dampaknya pada Pasar

Pasar properti Hong Kong tak lepas dari dampak kebijakan moneter. Baik pembuat kebijakan di Amerika Serikat maupun di Hong Kong telah memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga utama mereka bulan lalu di tengah tantangan inflasi baru. Kebijakan semacam ini menambah ketidakstabilan pada pasar properti, membuat banyak pemilik dan investor was-was akan potensi leverage yang meningkat.

Biaya pinjaman yang tinggi diperkirakan akan terus mencengkeram pasar selama enam hingga dua belas bulan ke depan. Sementara investor berharap keringanan finansial dalam bentuk penurunan suku bunga atau kebijakan moneter yang lebih bersahabat, harapan tersebut tampaknya belum akan terwujud dalam waktu dekat.

Pasar Ritel yang Masih Timpang

Di tengah gejolak pasar komersial, sektor ritel di Hong Kong juga memperlihatkan pemulihan yang lemah. Meski terdapat tanda-tanda positif pada sektor hunian, dengan tingkat pembelian yang mulai menunjukkan peningkatan, toko-toko kosong masih menjadi pemandangan umum di seluruh kota. Hal ini mencerminkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi oleh ekonomi Hong Kong dan bagaimana tekanan ekonomi global meresap ke dalam struktur lokal.

Mencari Solusi di Tengah Kekacauan

Pengamat pasar menyarankan berbagai pendekatan untuk mengatasi krisis properti ini. Di satu sisi, pemilik properti yang memiliki posisi keuangan yang stabil didorong untuk mempertimbangkan restrukturisasi utang daripada tergesa-gesa menjual aset mereka. Di sisi lain, pembeli dan investor dapat memanfaatkan peluang diskon ini untuk memasuki pasar dan memanfaatkan potensi pemulihan jangka panjang.

Sebagai penutupan, situasi pasar properti Hong Kong, seperti yang tercermin dari aksi penjualan oleh keluarga Lun Winland Group, menawarkan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana pemilik properti menavigasi tekanan finansial yang tinggi. Di tengah ketidakpastian, langkah-langkah strategis tetap menjadi kunci, baik untuk tetap bertahan di tengah badai maupun menyiapkan diri untuk potensi pemulihan di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index