Makanan

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh
7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

JAKARTA - Saat merasa lelah atau tertekan, banyak orang cenderung mencari kenyamanan lewat makanan atau minuman favorit. Secangkir kopi, camilan manis, atau fast food seringkali menjadi “pelarian” sementara dari stres. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa makanan yang tampak menenangkan ini justru bisa memperparah stres dalam jangka panjang?

Menurut para ahli gizi, jenis makanan tertentu bisa memicu peradangan, mengganggu keseimbangan hormon, dan menguras nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk mengatur suasana hati. Akibatnya, selain tubuh yang cepat lelah, pikiran pun ikut tertekan.

1. Tepung Putih

Tepung putih atau maida banyak digunakan dalam roti, kue, dan makanan olahan. Namun, ini termasuk sumber karbohidrat kosong karena proses pengolahannya menghilangkan serat dan nutrisi penting. Akibatnya, tepung putih cepat berubah menjadi gula darah setelah dikonsumsi.

Lonjakan gula darah ini dapat memicu fluktuasi energi dan mood, memperparah kecemasan. Konsumsi rutin tepung putih juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan, dan perubahan suasana hati.

2. Garam

Natrium memang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi asupan berlebih justru berdampak negatif. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan peningkatan hormon stres.

Untuk mengontrol konsumsi garam, perhatikan label makanan kemasan dan pilih produk rendah natrium. Alternatif lain, buat camilan sendiri seperti popcorn tanpa tambahan garam agar tetap sehat dan aman bagi tubuh.

3. Daging Olahan

Sosis, ham, bacon, dan daging olahan lainnya sering mengandung pengawet dan sodium tinggi. Zat-zat ini bisa mengganggu keseimbangan energi dan memperburuk ketegangan tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi daging olahan dan meningkatnya tingkat stres. Sebagai gantinya, pilih protein segar seperti ayam tanpa kulit, ikan, atau daging sapi tanpa lemak yang dimasak di rumah.

4. Gula

Gula memberikan sensasi bahagia sesaat, tapi efeknya cepat hilang. Konsumsi gula berlebih, baik dari minuman manis, sereal kemasan, maupun saus siap pakai, dapat memicu lonjakan hormon kortisol, hormon utama penyebab stres.

Masalahnya, gula tersembunyi di banyak produk yang tampak sehat. Karena itu, biasakan membaca label makanan dan batasi gula tambahan agar suasana hati tetap stabil.

5. Kafein

Kopi di pagi hari membantu fokus, namun konsumsi kafein berlebih meningkatkan kadar kortisol. Akibatnya, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan muncul rasa gelisah berlebihan.

Selain itu, konsumsi kafein yang tinggi bisa mengganggu tidur, sehingga tubuh lelah keesokan harinya. Batasi konsumsi maksimal dua cangkir per hari dan hindari minuman energi atau kopi manis tinggi gula.

6. Makanan Gorengan

Makanan yang digoreng umumnya tinggi lemak jenuh dan garam, yang selain menambah risiko penyakit jantung, membuat tubuh terasa berat dan cepat lelah. Kondisi ini secara tidak langsung memperparah stres.

Sebagai alternatif, cobalah memasak dengan cara memanggang, menumis ringan, atau mengukus. Gunakan minyak sehat seperti minyak zaitun atau alpukat untuk menjaga nutrisi tetap optimal.

7. Alkohol

Bagi sebagian orang, segelas alkohol terasa menenangkan. Namun, alkohol bersifat depresan yang menurunkan kadar serotonin, hormon yang menjaga suasana hati tetap positif.

Konsumsi berlebihan tidak hanya meningkatkan kecemasan, tapi juga mengganggu pola tidur. Sebagai alternatif, nikmati teh herbal seperti chamomile atau lavender yang menenangkan tanpa efek samping negatif.

Makanan yang kita konsumsi memiliki peran besar dalam mengelola stres sehari-hari. Tepung putih, garam, daging olahan, gula, kafein, gorengan, dan alkohol mungkin terasa menenangkan sejenak, tetapi dapat memperparah stres jika dikonsumsi berlebihan.

Solusi terbaik adalah memperhatikan pola makan seimbang, memilih sumber protein, serat, dan karbohidrat kompleks, serta mengonsumsi minuman menenangkan alami. Dengan kesadaran ini, tubuh dan pikiran dapat tetap sehat, bugar, dan lebih stabil secara emosional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index