Manchester United

Manchester United Akhiri Kutukan Anfield, Amorim Cetak Rekor

Manchester United Akhiri Kutukan Anfield, Amorim Cetak Rekor
Manchester United Akhiri Kutukan Anfield, Amorim Cetak Rekor

JAKARTA - Manchester United akhirnya mampu mematahkan kutukan panjang di Anfield. Untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir, Setan Merah keluar sebagai pemenang di markas Liverpool. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 ini bukan hanya menambah catatan positif tim, tetapi juga menegaskan kepiawaian Ruben Amorim dalam membawa klub melewati masa sulit.

Kemenangan ini terasa lebih spesial karena datang di tengah tekanan besar. Sejak awal musim, Manchester United kerap jadi sorotan akibat performa naik turun. Namun, kemenangan beruntun dalam dua laga terakhir di Premier League membuka sinyal bahwa era baru di bawah Amorim mulai menemukan pijakannya.

Di sisi lain, kekalahan ini semakin memperburuk kondisi Liverpool. The Reds kini menelan empat hasil negatif beruntun di semua kompetisi, sebuah krisis yang terakhir kali mereka alami lebih dari satu dekade lalu.

Amorim Ukir Sejarah di Markas Liverpool

Sejak ditunjuk sebagai pelatih, Ruben Amorim memang belum benar-benar lepas dari kritik. Namun, Anfield seakan menjadi panggung terbaiknya. Januari lalu, ia membawa United mencuri hasil imbang 2-2. Kini, keberhasilan menundukkan Liverpool 2-1 menjadikan Anfield saksi bisu kebangkitan timnya.

“Untuk pertama kalinya sejak saya melatih, kami bisa mencatat dua kemenangan beruntun di Premier League,” ujar Amorim. Rekor ini makin istimewa karena ia menjadi pelatih ketiga dalam sejarah Premier League yang mampu menorehkan kemenangan tandang melawan juara bertahan pada dua kesempatan pertamanya.

Sebelumnya, hanya Manuel Pellegrini dan Antonio Conte yang pernah mencapai pencapaian serupa. Setelah menaklukkan Manchester City di Etihad musim lalu, Amorim kini melakukannya lagi di Anfield.

Maguire Jadi Senjata Rahasia

Di tengah sorotan besar pada lini serang, kemenangan United justru ditentukan oleh seorang bek. Harry Maguire, yang kerap dikritik dalam beberapa musim terakhir, muncul sebagai penentu lewat sundulannya pada menit ke-84.

Gol tersebut bukan hanya mengamankan tiga poin, tetapi juga menegaskan peran Maguire sebagai senjata utama dalam situasi bola mati. Menariknya, Liverpool kini menjadi tim Premier League ketiga yang pernah dijebol Maguire lebih dari sekali. Bek Inggris itu juga pernah mencetak gol ke gawang The Reds saat masih berseragam Leicester City pada Januari 2019.

“Harry menunjukkan betapa pentingnya dia untuk tim ini. Tidak hanya dalam bertahan, tapi juga memberi ancaman nyata di kotak penalti lawan,” puji Amorim setelah pertandingan.

Krisis Liverpool Semakin Dalam

Sementara United merayakan kebangkitan, Liverpool justru harus menerima kenyataan pahit. Kekalahan ini menambah catatan buruk mereka menjadi empat kekalahan beruntun di semua kompetisi, yang terakhir kali dialami pada November 2014.

Rentetan hasil negatif ini memperlihatkan bahwa The Reds sedang berada dalam situasi sulit, baik secara mental maupun taktik. Mohamed Salah, yang selama ini menjadi tumpuan, bahkan mengalami periode tersuram. Penyerang Mesir itu gagal mencetak gol dari open play dalam tujuh laga Premier League berturut-turut, catatan terburuknya sejak berseragam Liverpool.

Musim ini, Salah baru mengoleksi dua gol dan dua assist dari delapan laga liga. Ketajamannya yang menurun menjadi salah satu faktor utama tumpulnya lini serang The Reds.

Sejarah Baru Bagi Manchester United

Selain menegaskan status Amorim sebagai pelatih muda berbakat, kemenangan di Anfield ini juga menutup catatan buruk United yang sudah berlangsung hampir satu dekade. Terakhir kali mereka menang di sana adalah pada Januari 2016.

Dalam 15 pertemuan terakhir Premier League melawan Liverpool, Setan Merah hanya menang dua kali. Itu sebabnya, kemenangan kali ini bukan hanya soal tiga poin, melainkan simbol dari era baru yang sedang dibangun Amorim.

Dengan dua kemenangan beruntun dan kepercayaan diri yang kembali pulih, Manchester United kini punya modal besar untuk bersaing di papan atas. Dukungan para pemain kunci, kombinasi strategi disiplin, serta semangat kebangkitan menjadi fondasi yang bisa membuat mereka kembali disegani.

Pertarungan di Anfield memperlihatkan dua wajah berbeda dari rival abadi Premier League. Manchester United tampil penuh determinasi, memanfaatkan momentum untuk mencatat kemenangan bersejarah. Sebaliknya, Liverpool semakin terpuruk dengan krisis performa yang menimbulkan tanda tanya besar.

Bagi Ruben Amorim, kemenangan ini lebih dari sekadar hasil positif. Ia berhasil mematahkan kutukan panjang di Anfield, menegaskan diri sebagai pelatih bermental juara, sekaligus membuka babak baru kebangkitan Manchester United.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index