JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mencatat pencapaian signifikan dalam proyek Rehabilitation of Municipal Roads Package 11: Section Maliana Town, Phase 2 (Main Road) di Distrik Bobonaro, Timor Leste. Hingga minggu kedua Oktober 2025, progres konstruksi proyek ini telah mencapai 72,59%, melampaui target awal yang ditetapkan.
Pencapaian ini ditopang oleh selesainya lapisan pondasi jalan sepanjang 18,85 km, mencakup jalan utama (Main Road) maupun jalan lokal (Local Road). Sementara itu, pekerjaan lapisan perkerasan aspal menunjukkan kemajuan signifikan: lapisan AC-BC (lapis pertama) telah mencapai 76%, sedangkan lapisan AC-WC (lapis kedua) mencapai 45% dari total panjang proyek.
Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan kemampuan Hutama Karya dalam mengelola proyek konstruksi internasional dengan standar kualitas tinggi dan efisiensi yang terjaga.
Implementasi Teknologi Mutakhir dan Sistem Kendali Mutu
Hutama Karya menekankan penerapan standar konstruksi dan pengendalian mutu ketat di setiap tahap pekerjaan. Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi, tim proyek menggunakan Non-Nuclear Asphalt Density Gauge, alat digital yang mengukur kepadatan lapisan aspal secara presisi.
“Inovasi ini memastikan kualitas perkerasan jalan sesuai spesifikasi teknis, sekaligus mendorong penerapan sistem kendali mutu yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujar perwakilan tim proyek Hutama Karya.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas konstruksi, tetapi juga menjadi bukti kemampuan perusahaan dalam mengintegrasikan teknologi modern ke dalam manajemen proyek berskala internasional.
Manfaat Proyek untuk Masyarakat dan Perekonomian Lokal
Pemerintah Timor Leste memberikan apresiasi atas kontribusi Hutama Karya. Proyek Jalan Maliana memperbaiki akses dan mobilitas masyarakat, memperlancar distribusi hasil pertanian, dan membuka peluang ekonomi baru di wilayah Bobonaro.
“Proyek ini menjadi contoh kerja sama konstruktif antara Timor Leste dan Indonesia dalam pengembangan kawasan perbatasan. Kami berharap proyek ini membawa manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar perwakilan Pemerintah Distrik Bobonaro.
Selain itu, proyek ini turut memperkuat portofolio internasional Hutama Karya, meningkatkan reputasi perusahaan di kancah konstruksi global, dan menunjukkan kemampuan manajemen proyek di luar negeri.
Keterlibatan Tenaga Kerja Lokal dan Program Transfer Knowledge
Hutama Karya melibatkan lebih dari 360 pekerja, dengan sekitar 70% berasal dari masyarakat lokal Timor Leste. Perusahaan juga menjalankan program pelatihan dan transfer knowledge, sehingga keterlibatan masyarakat lokal tidak hanya bersifat tenaga kerja, tetapi juga meningkatkan kapasitas mereka di bidang konstruksi.
“Dengan pendekatan ini, proyek tidak hanya membangun jalan, tetapi juga menciptakan nilai tambah melalui peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal,” ujar Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim.
Tantangan Logistik dan Strategi Efisiensi
Proyek ini menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait keterbatasan sumber daya dan kompleksitas logistik antarnegara. Hutama Karya mengantisipasi hal tersebut melalui strategi seperti penguatan rantai pasok, efisiensi proses, dan peningkatan kapasitas internal.
Adjib menekankan bahwa langkah-langkah strategis ini membantu menjaga kelancaran pembangunan dan memastikan semua tahap proyek berjalan sesuai target. Hal ini menjadi bukti kemampuan perusahaan dalam mengelola proyek internasional dengan risiko tinggi dan hambatan logistik yang kompleks.
Kepuasan Pelanggan dan Reputasi Global
Hasil survei kepuasan pelanggan dari Pemerintah Timor Leste menunjukkan nilai opini 97,45%, menegaskan tingkat kepuasan tinggi atas kinerja, kualitas, keselamatan, dan ketepatan waktu proyek.
Proyek Jalan Maliana menjadi bukti konkret kemampuan Hutama Karya sebagai kontraktor nasional yang kompetitif di tingkat global, sekaligus memperkuat portofolio internasional di sektor konstruksi.
Adjib menyatakan, “Proyek ini memperkuat posisi perusahaan di kancah global, sekaligus menunjukkan komitmen kami terhadap kualitas, keselamatan, dan kerja sama konstruktif dengan Pemerintah Timor Leste serta masyarakat setempat.”
Artikel ini menunjukkan bagaimana Hutama Karya tidak hanya berhasil dalam aspek teknis konstruksi, tetapi juga dalam pengelolaan SDM, logistik, dan hubungan diplomatik, menjadikan proyek Jalan Maliana sebagai proyek strategis yang memperkuat portofolio internasional perusahaan.