JAKARTA - Liverpool tengah menghadapi fase paling berat sejak Arne Slot mengambil alih kursi kepelatihan. Empat kekalahan beruntun di Premier League menjadi sinyal bahaya bagi juara bertahan tersebut.
Bukan hanya soal hasil, tapi juga cara mereka tumbang — terutama saat dikalahkan Brentford 2-3 di Gtech Community Stadium — yang kini membuat banyak pihak mulai mempertanyakan arah permainan The Reds.
Legenda klub, Jamie Carragher, bahkan menilai situasi ini sudah masuk tahap krisis. Ia menyoroti kelemahan mendasar dalam struktur taktik, intensitas, hingga mental bertanding para pemain. Menurutnya, Liverpool kehilangan elemen utama yang selama ini menjadi identitas: keseimbangan dan kekuatan fisik.
“Liverpool sedang menghadapi masa sulit yang sangat serius,” kata Carragher dalam analisisnya di Sky Sports. “Tim ini menunjukkan kelemahan di berbagai aspek permainan, dan jika tidak segera dibenahi, dampaknya bisa panjang.”
Taktik Arne Slot di Bawah Sorotan
Kekalahan dari Brentford menjadi titik balik yang membuka mata banyak penggemar dan pengamat. Liverpool terlihat kesulitan menghadapi gaya bermain lawan yang mengandalkan bola panjang serta situasi bola mati — pola yang beberapa kali terbukti ampuh meruntuhkan pertahanan mereka.
Ini bukan insiden tunggal. Sebelumnya, Manchester United dan Chelsea juga menundukkan The Reds dengan pendekatan serupa. Pola yang berulang ini memunculkan pertanyaan besar: apakah Slot sudah memiliki solusi taktis yang tepat?
“Tim-tim lawan kini punya gaya bermain tertentu ketika menghadapi kami. Itu strategi yang sangat baik untuk diterapkan,” ujar Arne Slot setelah pertandingan kepada Sky Sports.
Ia menambahkan, “Kami memang belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya sejauh ini.”
Keterusterangan Slot patut diapresiasi, namun juga memperlihatkan bahwa Liverpool belum menemukan stabilitas di bawah sistem baru. Gaya bermain berbasis penguasaan bola yang ia bawa dari Feyenoord terlihat belum sepenuhnya cocok dengan karakter skuad yang dimilikinya saat ini.
Carragher: Liverpool Kehilangan Fisik dan Jiwa Kepemimpinan
Jamie Carragher tak segan menyebut bahwa inti masalah Liverpool justru terletak pada komposisi skuad. Ia menilai para pemain baru yang didatangkan musim panas lalu memiliki kualitas teknis tinggi, namun tidak cukup kuat secara fisik untuk menghadapi kerasnya Premier League.
“Liverpool harus meninjau kembali sisi fisik dan tinggi badan dalam skuad mereka, karena saat ini saya rasa mereka tidak punya cukup kekuatan,” ungkap Carragher.
Ia juga menyoroti kurangnya figur pemimpin yang mampu menjaga intensitas dan mentalitas tim saat laga berjalan buruk.
“Empat kekalahan beruntun sudah menjadi masalah besar bagi tim seperti Brentford. Tapi ketika juara bertahan mengalaminya, itu menandakan bahwa Liverpool sedang benar-benar berada dalam masa krisis,” tegasnya.
Pernyataan Carragher ini bukan tanpa dasar. Dalam beberapa pertandingan terakhir, The Reds tampak mudah kehilangan fokus begitu tertinggal. Koordinasi antarlini longgar, komunikasi di pertahanan menurun, dan ritme permainan yang biasanya cepat kini terasa lamban.
Virgil van Dijk, sebagai kapten, juga belum mampu menunjukkan pengaruh besar dalam memimpin tim keluar dari tekanan. Kelemahan dalam duel udara dan bola mati pun menjadi celah yang berulang kali dimanfaatkan lawan.
Skuad Baru Belum Menemukan Ritme yang Solid
Salah satu aspek yang turut mempersulit Slot adalah belum menyatunya para pemain baru. Rekrutan musim panas seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Milos Kerkez masih berjuang menemukan konsistensi.
Florian Wirtz, misalnya, kesulitan menyesuaikan diri dengan intensitas dan tempo cepat Premier League. Gelandang muda asal Jerman itu sering kehilangan bola di area berbahaya, yang kemudian berujung pada peluang lawan.
Sementara itu, Frimpong kerap absen karena masalah kebugaran, dan Kerkez belum mampu menunjukkan performa eksplosif seperti ketika membela Bournemouth.
“Beberapa pemain baru memang punya potensi besar, tetapi mereka belum benar-benar menyesuaikan diri dengan gaya permainan di Premier League,” kata Carragher menambahkan.
Ia juga menyinggung soal ekspektasi besar yang kini menekan tim dan pelatih. “Dengan uang yang sudah dikeluarkan klub musim panas lalu, tentu banyak pihak yang akan menuntut lebih dari tim ini,” ujarnya.
Pernyataan itu menggambarkan tekanan ganda yang kini dihadapi Slot: membangun ulang identitas permainan sambil menuntut adaptasi cepat dari pemain-pemain baru yang masih mencari pijakan.
Liverpool Harus Segera Menemukan Jalan Keluar
Krisis performa yang melanda Liverpool tak bisa diselesaikan dengan sekadar alasan kelelahan atau jadwal padat. Masalahnya kini lebih dalam — menyangkut karakter, strategi, dan kohesi tim.
Dalam beberapa laga terakhir, The Reds tampak kehilangan rasa lapar untuk menang. Intensitas pressing yang menjadi ciri khas era Jurgen Klopp seakan menguap, sementara permainan Slot yang menuntut kesabaran dalam membangun serangan belum mencapai bentuk ideal.
Slot dan staf pelatihnya kini dituntut melakukan evaluasi total. Liverpool perlu memperkuat lini tengah agar lebih solid saat menghadapi duel fisik, serta meningkatkan efektivitas di area depan yang belakangan tumpul.
Carragher pun menegaskan bahwa momentum kebangkitan harus dimulai sekarang sebelum semuanya terlambat.
“Tim ini masih punya kualitas besar, tapi tanpa perbaikan cepat, mereka bisa terperosok lebih dalam,” katanya menutup pembahasan.
Empat kekalahan beruntun menjadi alarm keras bagi The Reds. Jika Liverpool ingin mempertahankan statusnya sebagai salah satu kekuatan utama Premier League, mereka harus kembali ke akar permainan yang membuat mereka disegani: intensitas tinggi, fisik tangguh, dan mental pantang menyerah.