Bulog

Bulog Percepat Pemulihan Pasokan Pangan Tiga Provinsi

Bulog Percepat Pemulihan Pasokan Pangan Tiga Provinsi
Bulog Percepat Pemulihan Pasokan Pangan Tiga Provinsi

JAKARTA - Pemenuhan pangan di wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) menjadi prioritas utama pemerintah dalam beberapa pekan terakhir. 

Menghadapi kondisi darurat yang menekan akses logistik, Perum Bulog menerapkan langkah distribusi cepat melalui Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) guna memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

Dalam situasi yang menuntut kecepatan, keandalan stok pangan menjadi faktor yang sangat menentukan stabilitas di daerah bencana. Karena itu, penyaluran beras dan bantuan pangan dalam jumlah besar dilakukan sebagai bentuk respons atas terhambatnya jalur distribusi beberapa hari sebelumnya.

Penyaluran CPPD Mencapai Lebih dari 287 Ton

Perum Bulog memastikan bahwa stok pangan untuk kawasan terdampak dalam kondisi aman. Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa hingga 30 November 2025, penyaluran CPPD telah menjangkau tiga provinsi utama yang terdampak banjir.

Rizal menjelaskan, Provinsi Aceh menerima 152.893 kilogram (kg), Sumatra Utara 72.630 kg, dan Sumatra Barat 61.554 kg. Menurutnya, “Sehingga total beras CPPD yang telah disalurkan ke tiga provinsi tersebut telah mencapai lebih dari 287 ton.”

Penyaluran ini menjadi bagian dari strategi mengamankan pasokan pangan untuk masyarakat yang terdampak langsung oleh kerusakan infrastruktur, termasuk wilayah yang sempat terisolasi.

Tambahan Stok Ratusan Ton untuk Penguatan Pasokan

Selain CPPD, Bulog juga memperkuat cadangan pangan dengan mengirimkan tambahan stok beras ke beberapa wilayah. Pengiriman ini bertujuan mempercepat stabilisasi pasokan dan menjaga pemerataan distribusi di tengah tingginya kebutuhan masyarakat.

Bulog menambah 1.562 ton beras ke wilayah Sibolga dari Jakarta dan Medan, serta 1.650 ton ke wilayah Nias dari Jakarta dan Padang. Penambahan tersebut memastikan bahwa daerah yang memiliki akses logistik terbatas tetap memiliki supply buffer cukup besar.

Langkah ini merupakan respon atas potensi lonjakan kebutuhan pangan selama masa pemulihan infrastruktur, terutama di wilayah yang kondisi akses jalannya masih belum pulih sepenuhnya.

Bantuan Pangan untuk Jutaan Penerima Manfaat

Dalam waktu bersamaan, Bulog juga menyalurkan program Bantuan Pangan (Banpang) untuk tiga provinsi terdampak. Setiap penerima manfaat memperoleh alokasi 10 kg beras dan 2 liter minyak goreng, mencakup periode Oktober dan November.

Total penyaluran Banpang mencatat angka yang sangat besar, yaitu:

Aceh: 10.613.640 kg beras dan 2.122.728 liter minyak goreng

Sumut: 16.893.920 kg beras dan 1.168.928 liter minyak goreng

Sumbar: 6.794.960 kg beras dan 1.358.992 liter minyak goreng

Program ini menjadi bantalan penting bagi rumah tangga yang terdampak bencana, terutama karena banyak titik distribusi pangan lokal tidak dapat beroperasi normal akibat terputusnya jalur logistik.

Tidak berhenti pada alokasi regular, Bulog juga menyalurkan dukungan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bantuan yang disalurkan mencakup 1.500 kg beras, 300 liter minyak goreng, 160 kg gula, 20 dus mie instan, 20 dus biskuit, dan 1.200 porsi nasi box.

Bulog Intensif Berkoordinasi dengan Daerah dan Instansi Pusat

Direktur Utama Bulog, Rizal, menyampaikan keprihatinan atas dampak besar bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Bencana tersebut menimbulkan korban jiwa, kerusakan fasilitas publik, serta terputusnya akses logistik yang memperparah krisis pangan sementara.

Menurut Rizal, “Situasi darurat tersebut menimbulkan desakan kebutuhan pangan di tengah masyarakat. Perum Bulog memahami bahwa dinamika yang terjadi di lapangan, merupakan bentuk keterpaksaan masyarakat dalam menghadapi kesulitan mendapatkan akses pangan akibat jalur distribusi yang terisolasi selama beberapa hari.”

Bulog kini tengah melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah, Badan Pangan Nasional, TNI, Polri, dan instansi terkait lain. Koordinasi dilakukan untuk mempercepat pemulihan distribusi pangan sekaligus menjaga keamanan wilayah selama masa tanggap darurat.

Dia menegaskan bahwa fokus utama Bulog di lapangan adalah memastikan kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi secara cepat dan tepat sasaran.

“Kami memahami bahwa masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah sedang menghadapi situasi darurat akibat bencana yang memutus akses pangan. 

Fokus utama kami adalah memastikan kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi melalui koordinasi dan langkah kebijakan yang tepat bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan,” tutur Rizal.

Upaya ini mencakup pengawasan distribusi, penguatan logistik, dan penyiapan stok cadangan untuk mengantisipasi kendala baru yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca maupun perbaikan infrastruktur yang belum tuntas.

Dengan sinergi lintas sektor, pemerintah berharap pemulihan sistem pangan di tiga provinsi terdampak dapat berjalan lebih cepat, stabil, dan merata sehingga masyarakat kembali mendapatkan akses pada kebutuhan dasar tanpa hambatan berarti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index