JAKARTA - PT Tirta Investama, anak usaha Danone yang dikenal dengan merek Aqua, mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Desember 2025.
Rapat ini akan berlangsung di RDTX Place, Kuningan, Jakarta, sebagaimana disampaikan dalam pengumuman resmi perseroan, Senin.
Agenda utama RUPSLB adalah meminta persetujuan pemegang saham terkait perubahan susunan dewan komisaris. Selain itu, rapat juga menegaskan komposisi direksi dan dewan komisaris yang berlaku di perseroan. Meski demikian, perseroan belum mengungkap nama komisaris yang akan diganti.
Perseroan menegaskan bahwa undangan rapat tidak dikirimkan secara terpisah, dan publikasi ini sudah dianggap sebagai undangan resmi sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 9 ayat (2).
Pemegang saham yang berhak hadir adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pelaksanaan rapat, sementara pihak yang berhalangan hadir dapat memberikan kuasa melalui surat resmi.
Struktur Kepemilikan dan Entitas Danone di Indonesia
Sebagai gambaran, laporan keberlanjutan Danone 2024 mencatat bahwa grup ini memiliki enam entitas di Indonesia. Bisnis air minum dijalankan melalui PT Tirta Investama dan PT Tirta Sibayakindo, sedangkan segmen susu dan nutrisi dijalankan oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM), PT Nutricia Indonesia Sejahtera, PT Nutricia Medical Nutrition, dan PT Sugizindo.
Keseluruhan entitas memiliki struktur manajemen yang relatif besar, yakni 18 direktur dan 13 komisaris. Danone Indonesia dipimpin oleh Laurent Boissier sejak 2024, yang mengawasi seluruh operasi termasuk produksi dan distribusi Aqua serta unit bisnis nutrisi.
Langkah RUPSLB ini dipandang sebagai bagian dari penyesuaian strategi korporasi Danone Indonesia untuk menjaga tata kelola perusahaan tetap efektif dan responsif terhadap perkembangan industri.
Akuisisi Aqua Golden Mississippi dan Transformasi Perusahaan
Sebagai catatan, PT Tirta Investama sebelumnya telah mengakuisisi PT Aqua Golden Mississippi, entitas awal Aqua, pada akhir 2024. Akuisisi ini menandai proses konsolidasi grup, di mana Tirta Investama menjadi perusahaan penerima penggabungan.
Sebelum menjadi perusahaan tertutup, Tirta Investama memiliki 94,35% saham Aqua Golden Mississippi, sementara publik memegang 5,65% saham. Proses ini menegaskan posisi Tirta Investama sebagai pemain utama di pasar air minum dalam kemasan Indonesia.
Transformasi ini juga memberi fleksibilitas bagi perusahaan untuk melakukan restrukturisasi manajemen, termasuk perubahan komisaris, guna mendukung arah strategi bisnis jangka panjang.
Dampak Strategis RUPSLB terhadap Operasional
Perubahan dewan komisaris diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengawasan dan tata kelola perusahaan. Hal ini penting bagi Tirta Investama mengingat perannya sebagai perusahaan air minum terkemuka di Indonesia, yang menghadapi persaingan ketat di pasar domestik dan tekanan regulasi terkait keberlanjutan lingkungan.
RUPSLB juga memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk menegaskan dukungan terhadap strategi pertumbuhan perseroan, termasuk investasi pada kapasitas produksi, ekspansi pasar, dan inovasi produk.
Dengan persiapan RUPSLB ini, Tirta Investama menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi kepada pemegang saham dan publik, sekaligus memastikan kelangsungan operasional dan tata kelola yang baik.
Perusahaan menekankan bahwa perubahan komisaris tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha, sesuai keterangan Corporate Secretary Danone Indonesia, Lydia Tjio.
Kesimpulan dan Prospek
RUPSLB PT Tirta Investama menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk menyesuaikan struktur dewan komisaris seiring ekspansi dan transformasi grup.
Dengan dukungan pemegang saham dan manajemen yang solid, perseroan siap menghadapi tantangan pasar dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri air minum dalam kemasan di Indonesia.
Pemegang saham yang ingin hadir harus mencatat tanggal pelaksanaan rapat, sementara kuasa dapat diberikan kepada pihak lain yang sah. Proses ini mencerminkan tata kelola perusahaan yang transparan dan berorientasi pada kepentingan seluruh stakeholder.
