Investor Singapura

Investor Singapura Borong 5 Persen Saham NEST, Catat Detailnya

Investor Singapura Borong 5 Persen Saham NEST, Catat Detailnya
Investor Singapura Borong 5 Persen Saham NEST, Catat Detailnya

JAKARTA - PT Esta Indonesia Tbk. (NEST), emiten sarang burung walet, resmi kedatangan investor strategis dari Singapura yang memborong lebih dari 5% saham perseroan. 

Transaksi ini tercatat melalui data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan menjadi sorotan investor domestik maupun mancanegara.

Investor baru ini, Citibank Hong Kong S/A PBG Clients SG, membeli 206 juta lembar saham yang sebelumnya dimiliki oleh Direktur Utama sekaligus Pemegang Saham Pengendali (PSP) NEST, Hoo Anton Siswanto. Dengan transaksi tersebut, PBG Clients SG kini menjadi pemegang saham institusi sebesar 5,01%.

Hoo Anton Siswanto pun mengalami pengurangan kepemilikan menjadi 3,084 miliar saham atau 75% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Sebelumnya, per 21 November 2025, kepemilikannya tercatat 3,09 miliar saham atau 75,15%.

Aktivitas Akuisisi dan Kepemilikan Investor

Transaksi ini menunjukkan ketertarikan investor asing pada potensi industri sarang burung walet Indonesia. Dengan alamat di 3 Temasek Avenue #12-00 Centennial Tower, Singapura, PBG Clients SG menandai masuknya modal strategis ke NEST.

Pembelian saham dilakukan melalui rekening Efek Citibank NA, sehingga secara resmi PBG Clients SG menjadi pemegang saham institusi baru. Langkah ini dinilai akan memberikan dampak positif bagi likuiditas saham NEST dan potensi kolaborasi bisnis di pasar ekspor.

Selain itu, kehadiran investor strategis menambah diversifikasi pemegang saham perseroan. Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pasar modal dan mendukung ekspansi bisnis global.

Kinerja Keuangan dan Pasar Ekspor

Hingga September 2025, NEST mencatat pendapatan sebesar Rp261,27 miliar. Dari angka tersebut, kontribusi pasar ekspor mencapai Rp121,21 miliar. 

Pelanggan utama termasuk PT Waleta Asia Jaya dengan nilai Rp119,22 miliar, Xiameen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd. Rp69,50 miliar, dan Fujian Guo Yan Supply Chain Management Co., Ltd. Rp22,71 miliar.

Pertumbuhan ekspor ini menjadi salah satu faktor utama yang menarik investor asing. Produk sarang burung walet NEST yang berkualitas tinggi telah mendunia, dan perusahaan terus menargetkan pasar Asia, termasuk China dan Hong Kong.

Saham NEST di Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan performa positif. Pada perdagangan sesi I hari ini, harga saham NEST naik 1,10% menjadi Rp366 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, saham ini telah melonjak 41,86%, menandakan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka menengah perseroan.

Profil dan Strategi Perusahaan

PT Esta Indonesia Tbk. telah berdiri lebih dari 25 tahun dan dikenal memproduksi sarang burung walet kualitas premium untuk pasar global. Berdiri pada 2000 sebagai bisnis keluarga, NEST berlokasi di Terboyo Industrial Park, Semarang, Jawa Tengah.

Perusahaan memiliki 9 rumah burung walet sendiri dan berencana menambah jumlah rumah burung khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi ekspansi berkelanjutan dan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ekspor yang terus meningkat.

NEST melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Agustus 2024 dengan harga IPO sebesar Rp200 per saham, melepas 822,5 juta saham dan meraup dana segar Rp164,5 miliar. Dana ini digunakan untuk ekspansi dan penguatan kapasitas produksi serta infrastruktur perusahaan.

Ke depan, akuisisi saham oleh investor asing ini diyakini dapat membuka peluang kolaborasi internasional dan memperluas jaringan distribusi. Selain itu, kehadiran pemegang saham institusi akan meningkatkan tata kelola perusahaan dan memicu transparansi lebih baik bagi pemegang saham lainnya.

Prospek dan Dampak Terhadap Pasar Saham

Masuknya investor Singapura dipandang sebagai sinyal positif bagi prospek NEST. Selain meningkatkan likuiditas saham, transaksi ini menandai minat global terhadap industri sarang burung walet di Indonesia.

Kinerja ekspor yang kuat, pertumbuhan pendapatan, dan strategi pengembangan rumah burung baru menjadi daya tarik utama investor institusi. Kombinasi ini diyakini akan mendorong harga saham NEST lebih stabil dan menarik minat investor jangka panjang.

Dengan dukungan modal baru, NEST memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi, dan menembus pasar internasional yang lebih luas. Investor diharapkan terus memantau kinerja dan rencana ekspansi perusahaan untuk menentukan keputusan investasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index