JAKARTA - Daun singkong sering dijadikan bahan berbagai hidangan, mulai dari gulai, buntil, hingga tumisan.
Rasanya lezat dan bergizi, namun jika dikonsumsi tanpa pengolahan, daun ini bisa membahayakan kesehatan.
Kandungan berbahaya dalam daun singkong membuat proses perebusan menjadi wajib. Tanpa langkah ini, senyawa beracun bisa tetap ada dan menimbulkan risiko keracunan bagi tubuh.
Maka dari itu, memahami cara mengolah daun singkong yang benar sama pentingnya dengan mengetahui resep masakan itu sendiri.
Kandungan Berbahaya dalam Daun Singkong
Daun singkong mengandung zat glikosida sianogenik yang bisa menghasilkan asam sianida (HCN). Menurut jurnal “Pengaruh Waktu Perebusan Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Terhadap Kadar Vitamin C Asam Sianida” dari Poltekkes Kemenkes Palembang, kadar HCN pada daun segar bisa mencapai 35 hingga 100 mg/kg.
Penelitian tersebut mencatat, kadar tertinggi asam sianida pada daun singkong mencapai 149,4 ppm sebelum direbus. Senyawa ini berpotensi menjadi racun yang menghambat kemampuan sel menggunakan oksigen, sehingga pengolahan sebelum konsumsi sangat penting.
Tidak ada yang salah dengan daun singkong itu sendiri, masalah muncul jika daun tidak dimasak, tidak layu, atau langsung dikonsumsi mentah.
Perebusan untuk Mengurangi Risiko Sianida
Glikosida sianogenik di daun singkong dipecah oleh enzim linamarase menjadi sianohidrin, lalu terurai menjadi hidrogen sianida. Proses pemanasan seperti perebusan membantu melepaskan HCN dari daun.
Penelitian menunjukkan bahwa perebusan dapat menurunkan kadar asam sianida secara signifikan. Rebusan 5 menit menurunkan sekitar 57,78%, 10 menit menjadi 65,03%, 15 menit 72,78%, 20 menit 77,92%, 25 menit 88,33%, dan 30 menit dapat mencapai 96,12%.
Dengan demikian, perebusan bukan sekadar memasak, melainkan proses detox alami untuk membuat daun aman dikonsumsi.
Dampak Konsumsi Tanpa Pengolahan
Mengonsumsi daun singkong mentah atau tidak direbus cukup lama dapat menyebabkan keracunan sianida. Gejala awal biasanya sakit kepala, pusing, dan mual.
Gejala lanjutan dapat mencakup sakit perut, diare, sesak napas, hingga kejang atau kehilangan kesadaran pada kasus parah. Keracunan serius bahkan dapat menyebabkan henti jantung jika tidak ditangani segera.
Oleh karena itu, langkah pengolahan yang tepat bukan pilihan, melainkan keharusan untuk menjaga kesehatan.
Manfaat Nutrisi Setelah Direbus
Setelah direbus, daun singkong menjadi sumber gizi yang baik. Setiap 100 gram daun mengandung sekitar 3,7 gram protein, serta kaya vitamin A, B, C, dan K.
Mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan magnesium juga terdapat dalam daun ini. Nutrisi tersebut mendukung kesehatan tulang, sistem saraf, dan metabolisme tubuh, menjadikan daun singkong layak dikonsumsi setelah pengolahan aman.
Proses Perebusan yang Dianjurkan
Untuk mengurangi kandungan sianida, daun singkong direbus dalam air mendidih selama 10–15 menit secara minimal. Berdasarkan situs Alodokter, idealnya perebusan dilakukan hingga 60 menit untuk memastikan racun hilang sepenuhnya.
Menambahkan soda kue saat merebus dapat membantu melunakkan serat daun dan mempercepat pelepasan sianida. Memasak dengan panci terbuka menjaga warna daun tetap hijau cerah.
Setelah matang, daun sebaiknya diperas hingga air hijau habis, dikeringkan, dan baru digunakan untuk berbagai hidangan.
Pentingnya Pengolahan yang Benar
Pengolahan daun singkong yang tepat penting untuk mencegah paparan sianida jangka panjang. Konsumsi yang salah bisa menimbulkan kerusakan saraf dan gangguan kognitif.
Dengan merebus dan memeras daun sesuai prosedur, manfaat nutrisi tetap terjaga dan risiko kesehatan dapat diminimalkan. Konsumsi daun singkong aman pun bisa menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari.