GOTO

GOTO Klarifikasi Isu Merger dengan Grab dan Danantara

GOTO Klarifikasi Isu Merger dengan Grab dan Danantara
GOTO Klarifikasi Isu Merger dengan Grab dan Danantara

JAKARTA - Rumor merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Grab Teknologi Indonesia kembali ramai diperbincangkan. Kabar ini muncul bersamaan dengan sinyal keterlibatan Danantara, yang disebut membuka peluang berpartisipasi dalam konsolidasi dua raksasa teknologi Tanah Air.

Spekulasi ini memicu perhatian besar di pasar, karena penggabungan keduanya berpotensi menciptakan kekuatan dominan di ekosistem digital Indonesia.

Klarifikasi dari GOTO

GOTO menegaskan belum ada perkembangan konkret terkait merger tersebut.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, manajemen menyatakan perseroan belum menerima informasi baru selain yang pernah disampaikan sebelumnya.

“Perseroan mengetahui adanya pemberitaan media terkini mengenai kemungkinan tindakan korporasi di masa depan yang melibatkan perseroan. Pada tahap ini, tidak terdapat informasi baru yang dapat kami sampaikan selain dari yang telah perseroan sampaikan di dalam keterbukaan informasi sebelumnya,” tulis manajemen GOTO.

Fokus Operasional dan Kesejahteraan Mitra

GOTO menekankan bahwa fokus perusahaan tetap pada operasional dan menjaga kesejahteraan mitra pengemudi.
Perusahaan juga terbuka terhadap diskusi strategis, selama langkah tersebut memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem.

Selain itu, GOTO memastikan bahwa setiap aksi konsolidasi kelak akan mematuhi aturan pasar modal dan disampaikan secara transparan.
Hingga kini, tidak ada informasi tambahan terkait isu merger maupun potensi keterlibatan Danantara.

Sinyal dan Persiapan Danantara

CEO Danantara, Rosan Roeslani, sebelumnya memberi sinyal bahwa pembahasan merger antara Grab dan GOTO sedang berlangsung. “Mereka sedang berjalan, dan mereka juga menyampaikan kepada kami bahwa Danantara terbuka jika ingin berpartisipasi. Mereka terbuka,” kata Rosan usai PTBI 2025 di Jakarta, Jumat (29/11/2025).

Rosan menambahkan, keputusan Danantara masih menunggu hasil pembahasan antara Grab dan GOTO, termasuk soal valuasi dan bentuk konsolidasi yang disepakati. 

“Sekarang kami persilakan dulu untuk Grab dan GoTo menjalankan proses kerja samanya. Bentuknya apa pun, apakah penggabungan atau lainnya, kami serahkan dulu ke mereka,” jelas Rosan.

Danantara menegaskan bahwa kesejahteraan mitra pengemudi menjadi syarat utama jika terlibat dalam aksi korporasi tersebut.
“Kalau Danantara masuk, kami ingin memastikan kesejahteraan ojol. Justru itu yang paling utama bagi kami,” ujarnya.

Rumor merger ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam aksi korporasi besar, terutama yang melibatkan perusahaan teknologi terkemuka. GOTO dan Grab masih dalam tahap pembahasan internal, sementara Danantara menunggu kepastian sebelum mengambil keputusan.

Fokus perusahaan tetap pada operasional dan kesejahteraan mitra, yang menjadi elemen kunci agar setiap langkah strategis memberi dampak positif bagi ekosistem digital secara luas. 

Dengan demikian, semua pihak menegaskan, informasi resmi akan disampaikan secara transparan sesuai aturan pasar modal, menjaga kepercayaan investor dan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index