JAKARTA - Banyak orang mengira sebuah negara modern hanya bisa bertahan jika memiliki bandara internasional.
Nyatanya, ada sejumlah negara yang justru tetap menjadi magnet wisata meski sama sekali tidak punya landasan pacu. Tanpa terminal kedatangan atau ruang tunggu keberangkatan, negara-negara ini tetap diserbu turis setiap tahun berkat jalur akses lain yang dinilai nyaman dan efisien.
Di era mobilitas global ketika penerbangan murah membuat bepergian makin mudah, lima negara berikut membuktikan bahwa popularitas pariwisata tidak selalu bergantung pada fasilitas udara. Melansir India Times, berikut daftar negara tanpa bandara sekaligus gambaran bagaimana wisatawan dapat masuk ke wilayah mereka.
Vatikan: Negara Mikro Tanpa Runway yang Dikepung Roma
Vatikan sering disebut sebagai contoh paling jelas bahwa keberadaan bandara bukanlah syarat mutlak sebuah negara. Dengan luas wilayah hanya sekitar setengah kilometer persegi, membangun runway jelas tidak mungkin dilakukan. Bahkan menyediakan lahan parkir saja sudah terasa lebih masuk akal ketimbang membangun terminal penerbangan.
Turis umumnya mendarat di Bandara Fiumicino, Roma. Setelah itu perjalanan hanya memakan waktu beberapa menit menuju Vatikan, baik dengan berjalan kaki maupun naik kendaraan.
Begitu memasuki negara mungil ini, wisatawan bisa menghadiri pemberkatan Paus lalu kembali menikmati gelato tepat di luar batas negaranya. Kedekatan geografis membuat Vatikan tetap ramai, meski tidak punya bandara sama sekali.
San Marino: Negeri di Atas Pegunungan yang Mengandalkan Akses Darat
Republik San Marino menjadi negara berikutnya yang tidak pernah memiliki bandara sejak berdiri berabad-abad lalu. Lokasinya yang bertengger di puncak pegunungan Italia bagian tengah membuat pembangunan runway akan menjadi tantangan besar. Karena itu, akses terbaik menuju negara ini tetap melalui jalur darat.
Turis biasanya memilih mendarat di Bandara Rimini, Italia, sebelum melanjutkan perjalanan dengan bus atau mobil menuju San Marino. Perjalanan pendek ini menghadirkan pemandangan indah sepanjang jalur pegunungan.
Sesampainya di pusat kota, wisatawan langsung disambut menara batu, jalanan berbatu, dan suasana abad pertengahan yang masih terpelihara dengan sangat baik. Tidak heran wilayah mungil ini tetap menjadi destinasi favorit penggemar sejarah dan arsitektur.
Liechtenstein: Negara Cantik Eropa Tengah Tanpa Bandara Komersial
Terjepit di antara Austria dan Swiss, Liechtenstein juga termasuk negara yang tidak memiliki bandara komersial. Namun hal tersebut tidak mengurangi minat turis untuk berkunjung. Berkat lokasinya yang strategis, negara ini hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Bandara Zurich, sehingga aksesnya tetap praktis bagi wisatawan internasional.
Setibanya di Liechtenstein, pengunjung akan disuguhi lanskap pegunungan Alpen yang megah, kastel kerajaan yang berdiri anggun, serta desa-desa kecil yang menampilkan pesona khas Eropa Tengah.
Jalur darat yang aman dan efisien membuat negara ini tetap mudah dijangkau, menjadikannya pilihan populer bagi traveler yang mencari ketenangan tanpa meninggalkan kenyamanan perjalanan modern.
Andorra: Surga Ski Tanpa Landasan Pacu di Pegunungan Pyrenees
Andorra, negara yang berada di tengah Pegunungan Pyrenees, memilih mempertahankan alam pegunungannya ketimbang membangun bandara. Keputusan ini sekaligus menjaga karakter negara sebagai destinasi ski dan wisata alam. Tanpa fasilitas udara, Andorra tetap menjadi magnet wisata yang ramai sepanjang tahun.
Turis biasanya masuk melalui dua bandara terdekat, yaitu Bandara Barcelona di Spanyol atau Bandara Toulouse di Prancis. Dari sana, perjalanan dilanjutkan naik bus melalui jalur pegunungan yang indah. Bagi pelancong yang menginginkan transportasi lebih cepat dan penuh sensasi, tersedia pula layanan helikopter menuju pusat kota.
Setibanya di Andorra, wisatawan dapat menikmati lintasan ski kelas dunia, pusat belanja bebas pajak, dan panorama bersalju yang memukau. Tanpa runway pun negara kecil ini tetap bersinar sebagai destinasi favorit musim dingin.
Monako: Negeri Mewah di Pesisir yang Lebih Suka Helipad
Monako dikenal sebagai pusat kemewahan Eropa, lengkap dengan superyacht, hotel bintang lima, hingga sirkuit balap F1 yang legendaris. Namun uniknya, negara bergengsi ini tidak memiliki bandara. Wilayahnya yang kecil di pesisir membuat ruang untuk runway hampir tidak mungkin tersedia.
Bandara terdekat adalah Nice Côte d'Azur di Prancis. Dari sana, perjalanan menuju Monako dapat ditempuh sekitar 30 menit menggunakan mobil. Alternatif lain adalah naik helikopter yang hanya memakan waktu beberapa menit saja, sebuah pengalaman yang sejalan dengan gaya hidup glamor negara ini.
Kombinasi akses cepat dan suasana mewah menjadikan Monako salah satu destinasi paling ikonik di Eropa. Wisatawan tetap memadati negara ini untuk menikmati pemandangan Laut Mediterania, kasino bergengsi, dan pusat hiburan kelas dunia.