JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin ditutup di level 8.710,69, naik 0,90% dibandingkan hari sebelumnya.
Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada rentang 8.642 hingga 8.720.
Jumlah saham yang menguat mencapai 385, sementara 265 saham melemah, dan 153 saham stagnan. Kapitalisasi pasar meningkat ke posisi Rp16.034 triliun, menandakan aliran dana yang cukup solid di pasar modal.
Saham Paling Aktif dan Menguat
Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling aktif diperdagangkan, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,2 triliun. Harga saham BUMI naik 5,88% ke level Rp252 per saham.
Saham lainnya yang menguat signifikan antara lain DEWA (+11,17%), GOTO (+9,38%), ENRG (+18,67%), WIFI (+1,57%), dan RAJA (+5,04%). Lonjakan ini menarik perhatian investor terhadap saham-saham dengan likuiditas tinggi dan potensi penguatan jangka pendek.
Proyeksi Pergerakan IHSG Hari Ini
Tim analis MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini masih menghadapi tekanan di area fibo cluster sekaligus resistance. “Jika mampu menembus area ini, IHSG diperkirakan akan menguji 8.737–8.768,” tulis riset harian mereka.
Namun, koreksi minor tetap mungkin terjadi di rentang 8.565–8.680. Level support diperkirakan berada di 8.617 dan 8.592, sementara resistance berada di 8.769 dan 8.809. Investor disarankan mempertimbangkan strategi buy on weakness untuk saham INCO, KLBF, dan MDKA, serta speculative buy untuk Adaro Minerals.
Faktor Penguatan IHSG
Menurut BRI Danareksa Sekuritas, penguatan kemarin dipengaruhi oleh ekspektasi pelonggaran moneter The Fed dan fundamental ekonomi domestik yang semakin solid. Net foreign buy tercatat mencapai Rp438 miliar, menjadi salah satu katalis utama.
Pasar juga menunggu rilis data consumer confidence Indonesia, yang berpotensi menjadi katalis selanjutnya. Analis merekomendasikan saham CPIN, ASSA, dan ASII sebagai pilihan untuk potensi penguatan jangka pendek.
Strategi Investor dan Peluang Hari Ini
Para investor disarankan tetap mengamati pergerakan IHSG terhadap resistance utama. Strategi buy on weakness dapat digunakan untuk memanfaatkan koreksi minor. Sementara itu, saham unggulan dengan likuiditas tinggi tetap menjadi pilihan untuk akumulasi jangka menengah.
Dengan kombinasi faktor global dan domestik, IHSG berpeluang menguat jika pasar mampu menembus resistance kunci. Pemantauan data makro ekonomi dan aksi asing tetap menjadi faktor penentu arah pergerakan hari ini.