Kementerian PU

Kementerian PU Fungsikan Lima Ruas Tol Baru Jelang Nataru 2025 - 2026

Kementerian PU Fungsikan Lima Ruas Tol Baru Jelang Nataru 2025 - 2026
Kementerian PU Fungsikan Lima Ruas Tol Baru Jelang Nataru 2025 - 2026

JAKARTA - Menjelang periode perjalanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah mulai mematangkan berbagai langkah untuk memastikan kelancaran arus mudik dan liburan. 

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan bahwa ketersediaan infrastruktur menjadi prioritas utama, terutama dengan difungsikannya sejumlah ruas jalan tol baru untuk mendukung peningkatan mobilitas masyarakat.

Melalui pernyataan resmi yang disampaikan di Jakarta pada Selasa, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti memaparkan lima ruas tol yang siap difungsionalkan. Langkah ini diyakini dapat memperlancar distribusi kendaraan, memberikan akses yang lebih efisien, sekaligus mengurai potensi kemacetan yang kerap terjadi pada masa libur panjang nasional.

Daftar Ruas Tol yang Akan Difungsikan Selama Nataru

Wamen PU Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa kelima ruas tol tersebut telah melalui proses persiapan dan siap membantu distribusi kendaraan di jalur utama maupun pendukung. Ruas pertama yang akan difungsikan ialah Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji–Seulimeum) sepanjang 24,67 kilometer.

Selanjutnya, tol di wilayah Sumatera Utara juga mendapat tambahan akses baru melalui Jalan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat Seksi 4 (Sinaksak–Simpang Panei) sepanjang 12,86 kilometer. Ruas ini diharapkan memperkuat konektivitas antarwilayah serta mempermudah perjalanan masyarakat di lintas Sumatera.

Di Sumatera Selatan, Jalan Tol Palembang–Betung Seksi 2 (Rengas–Pulau Rimau) sepanjang 30,75 kilometer juga siap difungsikan. Lalu di wilayah Jawa Timur, dua seksi awal dari Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Gending–Paiton) sepanjang 24,08 kilometer menjadi bagian dari upaya memperkuat koridor transportasi di jalur timur Pulau Jawa.

Ruas kelima berada di kawasan strategis nasional, yaitu Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3A2, 3B, 3B2, 5A, 5B, 6A dan Jembatan Pulau Balang yang memiliki panjang total 50,227 kilometer. Keberadaan ruas ini menjadi bagian penting dari pengembangan konektivitas menuju Ibu Kota Nusantara.

Peningkatan Kapasitas Jalan hingga Penanganan Ruas Terdampak Bencana

Selain membuka ruas baru, pemerintah juga menambah kapasitas di beberapa jalur yang diprediksi akan mengalami peningkatan volume kendaraan signifikan. Penambahan satu lajur dilakukan pada Jalan Tol Jakarta–Cikampek, Jalan Tol Cikampek–Palimanan, serta Jalan Tol Tangerang–Merak.

Diana menegaskan bahwa upaya pemulihan juga terus dilakukan pada ruas-ruas yang terkena dampak bencana. Pemerintah memastikan agar kondisi jembatan, akses jalan, serta infrastruktur pendukung lainnya tetap berfungsi optimal selama periode Nataru.

"Ruas yang terdampak bencana juga terus dipulihkan, sementara jaringan jalan di wilayah lain tetap dalam kondisi mantap dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kesiapan layanan konektivitas nasional untuk Nataru tidak terganggu dan dapat dilaksanakan sesuai rencana," ujarnya.

Langkah ini merupakan bentuk antisipasi agar gangguan di satu titik tidak menimbulkan kemacetan berkepanjangan atau hambatan pelayanan jalan tol.

Fasilitas Pendukung: TIP, SPKLU, dan Penambahan Layanan BBM

Kementerian PU juga memaparkan kesiapan fasilitas pendukung untuk pengguna jalan tol. Secara nasional, jaringan jalan tol kini dilengkapi dengan 136 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) serta 189 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). 

Kehadiran fasilitas ini menjadi elemen penting bagi pengendara agar dapat beristirahat, mengisi ulang energi, dan menjaga keselamatan perjalanan.

Sejumlah TIP yang masih dalam tahap pembangunan pun akan difungsionalkan selama Natal dan Tahun Baru, yang meliputi 8 TIP pada 4 ruas jalan tol wilayah Sumatera serta 9 TIP pada ruas jalan tol wilayah Jawa. Aktivasi TIP sementara ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan sekaligus mendukung kelancaran layanan selama puncak arus mudik.

Lebih jauh, Wamen PU menjelaskan bahwa Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyiapkan peningkatan layanan operasional. Hal tersebut mencakup penambahan fasilitas BBM modular, penyediaan mobile toilet, hingga patroli 24 jam di sepanjang jaringan tol nasional.

Fasilitas TIP juga ditingkatkan melalui penyediaan sarana ibadah, area UMKM, fasilitas ramah disabilitas, serta area bermain anak, sebagai langkah menciptakan kenyamanan lebih baik bagi seluruh pengendara.

Optimalisasi Gerbang Tol untuk Mencegah Penumpukan Kendaraan

Selain aspek infrastruktur fisik, efisiensi sistem transaksi juga menjadi perhatian. Pemerintah dan BUJT menyiapkan langkah teknis untuk memastikan proses masuk-keluar tol berjalan lancar.

Optimalisasi gerbang tol dilakukan melalui penyediaan mobile reader, kartu perdana uang elektronik, serta kesiapan genset 24 jam guna mengantisipasi gangguan listrik. Dengan dukungan kelengkapan tersebut, potensi antrean panjang di gerbang tol diharapkan dapat diminimalkan.

Kesiapan ini menjadi bagian penting dari strategi menyeluruh menghadapi lonjakan volume kendaraan yang rutin terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru. Dengan tambahan kapasitas, dukungan fasilitas, serta optimalisasi sistem layanan, pemerintah menargetkan perjalanan masyarakat selama Nataru berlangsung lebih aman, nyaman, dan efisien.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index