JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kecepatan, ketepatan, dan konsistensi dalam menangani dampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Arahan ini disampaikan langsung saat rapat khusus di Banda Aceh pada Minggu malam.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menyebut bahwa Presiden menekankan keselamatan dan pemulihan warga terdampak sebagai prioritas utama pemerintah. “Kecepatan, ketepatan, dan konsistensi tindakan dari seluruh unsur pemerintah harus dijaga,” kata Teddy melalui unggahan Instagram @sekretariat.kabinet, Selasa.
Operasi Terpadu TNI, Polri, dan BNPB Diperkuat
Presiden meminta agar operasi terpadu melibatkan TNI, Polri, Basarnas, BNPB, dan pemerintah daerah terus diperkuat. Fokus utama adalah mempercepat distribusi bantuan, memastikan keamanan wilayah, serta memulihkan konektivitas antardaerah yang terputus akibat bencana.
Langkah ini menjadi penting untuk menghindari terjadinya kekosongan logistik dan memastikan penanganan bencana berjalan cepat serta efektif. Presiden menekankan koordinasi lintas lembaga sebagai kunci keberhasilan operasi terpadu ini.
Distribusi Bantuan Harus Tepat dan Terukur
Teddy menegaskan, Presiden meminta agar manajemen penyaluran bantuan dilakukan secara teliti. Ketersediaan obat-obatan, bahan makanan, dan kebutuhan pokok lainnya harus tepat waktu agar korban bencana tidak kekurangan pasokan esensial.
Pemerintah pun diminta untuk mengantisipasi kendala distribusi di daerah terpencil, termasuk menggunakan jalur darat, laut, dan udara sesuai kondisi lokasi terdampak. Ketepatan distribusi menjadi fokus utama untuk mengurangi risiko korban tambahan.
Prioritas Pemulihan Rumah Warga Terdampak
Selain bantuan logistik, pembangunan kembali rumah warga menjadi prioritas dalam fase pemulihan. Presiden menekankan agar program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah dilakukan dengan standar aman, cepat, dan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden agar penanganan bencana tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dan kualitas infrastruktur pascabencana.
Tantangan Alam dan Komitmen Pemerintah
Di lapangan, pemerintah menghadapi berbagai tantangan akibat kondisi alam yang ekstrem. Namun, Presiden memastikan seluruh langkah penanganan dijalankan secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan.
Kehati-hatian dalam menghadapi kondisi alam ini menjadi kunci agar bantuan tidak tertunda dan risiko bagi petugas maupun masyarakat tetap minimal. Pemerintah terus memonitor situasi secara real time untuk memastikan respons cepat.
Koordinasi Antar-Pemangku Kepentingan
Keberhasilan penanganan bencana juga ditopang oleh koordinasi antar-pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan lembaga kemanusiaan. Presiden menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan alur tanggap darurat yang terintegrasi.
Dengan koordinasi yang baik, distribusi bantuan, evakuasi korban, serta rehabilitasi dapat berjalan efektif, meminimalkan dampak negatif bencana, dan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.
Fokus pada Keselamatan dan Pemulihan Warga
Secara keseluruhan, arahan Presiden menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama. Setiap kebijakan dan aksi di lapangan harus memastikan masyarakat terdampak menerima bantuan tepat waktu dan pemulihan berjalan cepat.
Dengan penguatan operasi terpadu, manajemen distribusi yang cermat, serta fokus pada pemulihan rumah dan infrastruktur, pemerintah berkomitmen menghadirkan penanganan bencana yang konsisten dan efektif di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.