JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal dengan Indonesia Eximbank kembali memperoleh peringkat tertinggi idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat ini diberikan baik untuk perusahaan secara keseluruhan maupun untuk sejumlah instrumen surat utang seperti Obligasi Berkelanjutan III-IV dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, dengan prospek yang tetap stabil.
Pefindo, dalam keterangannya yang dirilis Kamis (10/4/2025), menyatakan bahwa peringkat idAAA menunjukkan kapasitas sangat kuat dari Indonesia Eximbank dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Faktor utama yang mendasari peringkat tertinggi ini adalah keyakinan tinggi terhadap dukungan kuat dari Pemerintah Republik Indonesia terhadap lembaga pembiayaan ekspor nasional tersebut.
“Peringkat tersebut terutama dipengaruhi oleh kemungkinan yang sangat kuat akan adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia,” tulis Pefindo dalam pernyataan resminya.
Posisi Strategis dan Permodalan Kuat Jadi Penopang
Indonesia Eximbank, yang didirikan berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2009, memiliki mandat khusus dalam mendukung kebijakan ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, dan asuransi ekspor. Baik secara konvensional maupun berbasis prinsip syariah, LPEI memiliki posisi unik dalam struktur keuangan nasional sebagai lembaga yang sepenuhnya dimiliki dan dijamin oleh negara.
Dalam penilaiannya, Pefindo menyoroti kekuatan fundamental Indonesia Eximbank dalam hal permodalan dan peran strategisnya dalam mendukung ekspor. Lembaga ini dinilai memiliki kapasitas modal yang sangat kuat serta posisi signifikan dalam ekosistem pembiayaan ekspor nasional.
Namun demikian, Pefindo juga mencatat adanya tantangan pada sisi kualitas aset dan tingkat profitabilitas lembaga ini. Laporan keuangan terakhir menunjukkan laba bersih sebesar Rp232,5 miliar, yang dinilai belum mencerminkan potensi optimal mengingat cakupan operasional LPEI.
“Profil kredit standalone Indonesia Eximbank mencerminkan profil permodalan yang sangat kuat dan posisi yang kuat di segmen pembiayaan ekspor, tetapi dibatasi oleh kualitas aset dan profitabilitas yang sangat lemah,” lanjut Pefindo dalam keterangan tersebut.
Risiko Penurunan Peringkat Jika Dukungan Pemerintah Melemah
Meski peringkat idAAA memberikan sinyal positif kepada investor, Pefindo tetap memberikan catatan bahwa peringkat tersebut bisa diturunkan jika ada indikasi melemahnya dukungan dari pemerintah. Hal ini termasuk ketidaksanggupan pemerintah dalam memenuhi komitmen dukungan tepat waktu sebagaimana diatur dalam UU No. 2/2009.
Dalam regulasi tersebut, disebutkan bahwa negara menjamin segala bentuk kewajiban keuangan LPEI sebagai bentuk penguatan peran institusi dalam memperluas pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global.
“Peringkat dapat diturunkan jika terdapat indikasi melemahnya tingkat dukungan dari Pemerintah, khususnya jika Pemerintah tidak dapat melaksanakan komitmennya untuk memberikan dukungan tepat waktu,” tulis Pefindo.
Kepercayaan Investor dan Stabilitas Jangka Panjang
Peringkat idAAA dengan prospek stabil ini menjadi sinyal penting bagi investor dalam dan luar negeri, sekaligus menjadi pondasi kuat bagi Indonesia Eximbank untuk melanjutkan program-program pembiayaan ekspor strategis. Dalam beberapa tahun terakhir, lembaga ini aktif mendukung berbagai sektor ekspor unggulan seperti industri manufaktur, pertanian, dan produk kreatif.
Kepastian status peringkat tertinggi ini juga diharapkan dapat memperkuat akses pendanaan Indonesia Eximbank di pasar modal domestik dan internasional, terutama melalui penerbitan obligasi dan sukuk untuk ekspansi pembiayaan.