JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menekankan pentingnya peran Petugas Jaga Lintasan (PJL) dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Mereka bertugas di berbagai titik perlintasan sebidang, yang merupakan persimpangan antara jalur kereta api dan jalan raya. Tugas utama PJL mencakup membuka dan menutup palang pintu secara tepat waktu, memberikan isyarat sesuai prosedur, serta mengawasi kondisi lintasan sebelum dan sesudah kereta melintas.
Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Jaga Lintasan
Setiap hari, PJL menjalankan tugas yang penuh tantangan dan risiko. Mereka harus memastikan bahwa palang pintu ditutup dengan tepat waktu sebelum kereta melintas dan dibuka kembali setelah kereta melewati perlintasan. Selain itu, PJL juga memberikan isyarat kepada pengguna jalan untuk berhenti saat kereta akan melintas dan memastikan bahwa tidak ada kendaraan atau pejalan kaki yang berada di lintasan.
Menurut Ixfan Hendriwintoko, Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, “PJL memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Mereka adalah garda terdepan yang memastikan bahwa perlintasan sebidang aman digunakan oleh masyarakat.”
Selain itu, PJL juga bertugas untuk mengawasi kondisi lintasan sebelum dan sesudah kereta melintas. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada hambatan atau kerusakan pada rel yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan kereta api. “Pemeriksaan kondisi lintasan secara visual sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerusakan rel atau adanya benda asing di atas rel,” tambah Ixfan.
Tantangan dan Risiko yang Dihadapi PJL
Tugas PJL tidaklah mudah. Mereka harus bekerja dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan deras atau terik matahari, serta menghadapi potensi risiko kecelakaan. Selain itu, PJL juga harus berhadapan dengan perilaku tidak disiplin dari pengguna jalan yang sering kali menerobos palang pintu atau tidak mematuhi isyarat yang diberikan.
Data dari PT KAI Daop 1 Jakarta menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, terdapat 131 kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan 47 di antaranya menyebabkan korban luka ringan, berat, bahkan meninggal dunia. “Tingginya angka kecelakaan pada perlintasan lantaran para pengendara yang tidak disiplin berkendara saat akan melintas di perlintasan,” ujar Joni Martinus, Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter.
Untuk itu, PJL harus selalu waspada dan siap menghadapi berbagai situasi darurat. Mereka dilatih untuk dapat mengambil tindakan cepat dan tepat jika terjadi sesuatu yang membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.
Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi PJL
PT KAI Daop 1 Jakarta secara rutin mengadakan pelatihan dan simulasi untuk meningkatkan kompetensi PJL. Pelatihan ini mencakup pemahaman tentang prosedur operasional standar, teknik komunikasi yang efektif, serta penanganan situasi darurat. Selain itu, PJL juga diberikan pemahaman tentang pentingnya keselamatan dan bagaimana cara mengedukasi masyarakat agar lebih disiplin saat berada di perlintasan sebidang.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM PJL melalui pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan. Hal ini penting agar mereka dapat menjalankan tugas dengan baik dan profesional,” kata Ixfan Hendriwintoko.
Kolaborasi dengan Pihak Terkait
Untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, PT KAI Daop 1 Jakarta juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Pemerintah Daerah. Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi aturan di perlintasan sebidang dan menutup perlintasan liar yang tidak sesuai dengan standar keselamatan.
“Kami juga aktif melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dan sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Ixfan.
Peran PJL dalam Meningkatkan Keselamatan Perjalanan Kereta Api
Peran PJL sangat penting dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Mereka tidak hanya bertugas untuk membuka dan menutup palang pintu, tetapi juga berperan sebagai pengawas dan edukator bagi masyarakat yang berada di sekitar perlintasan sebidang.
Dengan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi, PJL membantu memastikan bahwa perjalanan kereta api berlangsung dengan aman dan lancar. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja di balik layar untuk keselamatan bersama
Sebagai penutup, Ixfan Hendriwintoko mengingatkan, “Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita dukung para PJL dengan mematuhi aturan di perlintasan sebidang dan menjaga keselamatan bersama.”