Investasi

Dampak Tarif Dagang AS, Bank DBS Lakukan Peralihan Strategis Portofolio Investasi

Dampak Tarif Dagang AS, Bank DBS Lakukan Peralihan Strategis Portofolio Investasi
Dampak Tarif Dagang AS, Bank DBS Lakukan Peralihan Strategis Portofolio Investasi

JAKARTA – Keputusan Presiden Amerika Serikat memberlakukan tarif tinggi terhadap sejumlah negara telah memicu ketidakstabilan ekonomi global, memaksa pelaku pasar untuk meninjau ulang strategi investasinya. Salah satu institusi keuangan yang cepat merespons dinamika ini adalah Bank DBS, yang mengumumkan langkah peralihan portofolio investasi guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan proteksionis Amerika Serikat.

Dalam laporan kuartalan DBS Chief Investment Officer (CIO) Insights yang dirilis pada Rabu (9/4/2025), Chief Investment Officer Bank DBS, Hou Wey Fook, menyatakan bahwa tahun ini diprediksi akan penuh volatilitas sejak awal kuartal pertama, dan kondisi tersebut terbukti nyata setelah Presiden AS Donald Trump meluncurkan berbagai kebijakan kontroversial segera setelah dilantik.

“Pada awal kuartal pertama, kami memperkirakan 2025 akan menjadi tahun yang ditandai dengan volatilitas. Benar saja, tahun itu dimulai dengan cara dramatis karena Presiden Trump tidak membuang waktu melancarkan agenda kebijakannya,” ujar Hou.

Krisis Kepercayaan dan Ketidakpastian Pasar

Menurut Hou, kombinasi dari perluasan tarif, kebijakan imigrasi yang ketat, serta upaya Department of Government Efficiency (DOGE) dalam mengurangi jumlah pegawai federal, telah memperlemah kepercayaan konsumen dan menimbulkan kekhawatiran serius terhadap laju pertumbuhan ekonomi AS.

Indikasi perlambatan tersebut terlihat dari koreksi pasar setelah euforia pasca-kemenangan Trump mereda. Indeks S&P 500 mengalami pembalikan keuntungan, sementara imbal hasil obligasi negara (US Treasury) dan nilai tukar dolar AS ikut melemah. Di Eropa, dampak kebijakan proteksionis AS juga turut memicu ketegangan, terutama dalam hubungan transatlantik antara Amerika dan negara-negara Eropa Barat.

“Para pemimpin Eropa menyadari bahwa aliansi Barat sekarang sedang mengalami kehancuran yang parah,” tegas Hou.

Kondisi ini mendorong negara-negara seperti Jerman untuk menggeser arah kebijakan ekonomi dari konservatisme fiskal menuju kebijakan stimulus yang lebih agresif sebagai langkah responsif.

Dua Peralihan Strategis Portofolio DBS

Sebagai langkah antisipatif terhadap memudarnya dominasi ekonomi AS dan dinamika geopolitik yang semakin kompleks, Bank DBS melakukan dua perubahan utama dalam strategi portofolio investasinya pada kuartal ini.

Pertama, DBS menurunkan bobot investasi pada ekuitas AS menjadi underweight dalam jangka pendek tiga bulan, namun tetap mempertahankan posisi overweight untuk jangka waktu 12 bulan. DBS tetap optimistis terhadap sektor teknologi dan layanan kesehatan AS, yang dinilai masih menyimpan potensi pertumbuhan meskipun dalam tekanan pasar global.

Kedua, bank ini menaikkan posisi ekuitas Eropa menjadi overweight dalam jangka pendek, sambil tetap underweight dalam pandangan jangka panjang. Sektor-sektor yang menjadi fokus utama di Eropa meliputi industri pertahanan, sektor keuangan, perawatan kesehatan, serta teknologi.

“Untuk mencerminkan memudarnya keistimewaan AS dan realitas geopolitik baru, kami melakukan dua peralihan portofolio utama untuk kuartal ini,” jelas Hou.

Diversifikasi dan Ketahanan Portofolio

Langkah strategis ini bertujuan untuk mengurangi risiko konsentrasi yang selama ini terlalu berat pada saham teknologi AS, terutama perusahaan-perusahaan besar yang tergabung dalam kelompok "Magnificent Seven". Dengan mendiversifikasi portofolio, DBS berupaya menjaga stabilitas investasi jangka panjang kliennya.

Hou juga merekomendasikan agar investor memperkuat ketahanan portofolio mereka dengan menggandakan strategi perlindungan terhadap potensi penurunan nilai aset. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan eksposur terhadap emas dan aset swasta, yang dinilai relatif lebih stabil dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

“Untuk membangun ketahanan portofolio lebih lanjut, investor disarankan menggandakan perlindungan penurunan melalui paparan terhadap emas dan aset swasta,” pungkasnya.

Prospek Pasar di Tengah Ketidakpastian

Langkah Bank DBS mencerminkan kehati-hatian dan adaptasi cepat terhadap perkembangan geopolitik dan ekonomi global. Ketika kebijakan luar negeri AS berubah drastis dan berimplikasi langsung pada arus modal internasional, institusi keuangan seperti DBS memainkan peran penting dalam membimbing investor agar tetap bijak dalam mengelola portofolionya.

Dengan ketegangan dagang yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, serta ancaman resesi global yang terus menghantui, strategi diversifikasi yang diterapkan DBS bisa menjadi contoh penting bagi investor ritel maupun institusi lain dalam menjaga performa investasi di tengah badai ekonomi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index