KAI

Aksi Nekat WNA Tumpangi Kereta Barang Babaranjang Viral, PT KAI Tanjungkarang Beri Peringatan Keras

Aksi Nekat WNA Tumpangi Kereta Barang Babaranjang Viral, PT KAI Tanjungkarang Beri Peringatan Keras
Aksi Nekat WNA Tumpangi Kereta Barang Babaranjang Viral, PT KAI Tanjungkarang Beri Peringatan Keras

JAKARTA - Aksi nekat seorang Warga Negara Asing (WNA) yang menumpangi kereta barang Babaranjang menjadi viral di media sosial, memicu perhatian luas dari masyarakat dan pihak berwenang. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi IV Tanjungkarang pun angkat bicara mengenai insiden yang berpotensi membahayakan keselamatan tersebut.

Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menegaskan bahwa tindakan WNA tersebut tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga dapat membahayakan nyawa pelaku dan operasional perkeretaapian secara keseluruhan. "Kami sangat menyesalkan tindakan nekat ini. Menumpangi kereta barang adalah tindakan yang sangat berbahaya dan melanggar hukum," ungkap Azhar dalam konferensi pers yang diadakan di kantor PT KAI Tanjungkarang.

Aksi WNA tersebut diketahui dilakukan untuk membuat konten di platform YouTube, yang kini menjadi tren di kalangan pengguna media sosial. Namun, Azhar menekankan bahwa meskipun tujuan dari aksi tersebut adalah untuk konten, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama. "Kami mengimbau kepada semua pihak, terutama para content creator, untuk tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain demi mendapatkan konten," tambahnya.

Menurut informasi yang beredar, WNA tersebut kini terancam pidana dengan ancaman hukuman tiga bulan penjara atau denda sebesar Rp 15 juta. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini. Tindakan seperti ini tidak bisa dibiarkan, karena dapat menciptakan preseden buruk bagi keselamatan transportasi publik," tegas Azhar.

PT KAI juga mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan perkeretaapian. "Kami memiliki berbagai aturan dan regulasi yang dirancang untuk melindungi keselamatan penumpang dan operasional kereta. Kami berharap masyarakat dapat memahami pentingnya mematuhi aturan tersebut," ujar Azhar.

Aksi nekat ini juga memicu diskusi di kalangan netizen mengenai etika dalam pembuatan konten di media sosial. Banyak yang mengkritik tindakan WNA tersebut sebagai contoh buruk yang dapat mempengaruhi generasi muda. "Kita harus bijak dalam membuat konten. Keselamatan tidak bisa dikompromikan hanya demi popularitas di media sosial," tulis salah satu pengguna media sosial.

Sebagai langkah preventif, PT KAI berencana untuk meningkatkan pengawasan di area-area yang rawan pelanggaran, termasuk di jalur kereta barang. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di masa depan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama," kata Azhar.

Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat akan keselamatan transportasi. PT KAI berharap agar masyarakat dapat lebih memahami risiko yang ada dan tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa kereta api adalah moda transportasi yang aman, asalkan semua pihak mematuhi aturan yang ada," tutup Azhar.

Sebagai penutup, tindakan nekat WNA yang menumpangi kereta barang Babaranjang menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan dalam transportasi publik. Dengan adanya peringatan dari PT KAI, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam berperilaku dan tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index