JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, memimpin kegiatan tanam padi serentak di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Acara ini merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Menanam (Gertam) yang melibatkan 14 provinsi secara nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat tanam padi sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia.
Gerakan Tanam Padi Serentak: Sinergi Nasional untuk Ketahanan Pangan
Gerakan tanam padi serentak ini diikuti oleh 14 provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, dengan Presiden Prabowo memimpin secara langsung di Ogan Ilir, sementara provinsi lainnya mengikuti secara virtual. Selain itu, Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, juga turut hadir secara virtual dari lokasi berbeda.
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Beliau menekankan pentingnya manajemen air dan perawatan lahan yang optimal untuk memastikan hasil panen maksimal. "Drone itu yang menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare. Yang tadinya 1 hektare ke tenaga manusia dikerjakan selama 25 hari, sekarang 25 hektare 1 hari, dan ini nanti ada 100.000 hektar sawah yang produktif di sini," ujar Presiden Prabowo.
Peningkatan Produksi Padi di Sumatera Selatan
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa program tanam padi serentak ini diperkirakan akan meningkatkan produksi beras Sumatera Selatan dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun, atau meningkat sebesar 25%. "Langkah nyata ini tentu menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi menuju posisi sebagai lumbung pangan dunia," tegas Presiden Prabowo.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa pada bulan April 2025, penanaman serentak dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia, melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur. Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare, dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5–4 juta ton beras. Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton.
Penerapan Teknologi Pertanian Modern
Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam kegiatan tanam padi serentak ini adalah penggunaan teknologi drone untuk penyebaran benih. Teknologi ini memungkinkan penanaman benih secara efisien dan cepat, dengan kapasitas mencapai 25 hektare per hari. "Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan petani," ujar Presiden Prabowo.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan perbaikan irigasi di seluruh Indonesia dengan cakupan hingga 2 juta hektare lahan sawah. Langkah ini diharapkan dapat semakin mendukung keberhasilan tanam dan produktivitas petani.
Komitmen Pemerintah dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi utama kekuatan negara. "Tanpa pangan, tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI," ucap Presiden Prabowo di hadapan ribuan petani yang hadir dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa serapan beras nasional hingga April 2025 menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dan stok beras nasional tembus 3 juta ton—angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir. "Ini betul-betul cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak selama 169 hari," ujar Menteri Amran.
Sinergi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan
Kegiatan tanam padi serentak ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kelompok tani, dan aparat keamanan. Di Kabupaten Ogan Ilir, kegiatan ini didukung oleh jajaran Forkopimda setempat, termasuk Bupati Ogan Ilir, Kapolres, dan Dandim. Mereka bersama-sama dengan petani melakukan penanaman padi sebagai simbol dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.
Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Presiden Prabowo menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan petani sebagai produsen pangan utama bangsa. "Terima kasih kepada semua unsur, terima kasih Menteri Pertanian dan semua jajarannya, semua stakeholder, semua unsur saya ucapkan terima kasih juga pemerintah-pemerintah daerah para gubernur, bupati, pemimpin-pemimpin di daerah, kelompok tani," ujar Presiden Prabowo.