JAKARTA - Harun, Kepala Desa Kedaton Timur, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam memberantas aksi premanisme di seluruh wilayah hukum Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Harun dalam menanggapi komitmen Polri untuk menindak tegas segala bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat.
Premanisme: Ancaman bagi Keamanan dan Ketertiban
Aksi premanisme, seperti pungutan liar (pungli), pemerasan, dan intimidasi, telah menjadi masalah serius di berbagai daerah, termasuk di wilayah Kabupaten OKU. Tindakan-tindakan tersebut tidak hanya mengganggu ketertiban umum tetapi juga dapat merusak iklim investasi dan menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Sebagai contoh, pada Desember 2024, Polres OKU Timur berhasil mengamankan delapan pelaku pungli di Jalinsum wilayah Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura. Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury, menegaskan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari komitmen Polres OKU Timur dalam memberantas aksi premanisme di Jalinsum .
Dukungan Kepala Desa Kedaton Timur
Harun, Kepala Desa Kedaton Timur, menyatakan bahwa dukungannya terhadap Polri dalam memberantas premanisme merupakan bagian dari upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. "Kami siap bekerja sama dengan Polri untuk memberantas segala bentuk premanisme yang ada di wilayah kami," ujar Harun. Ia juga menambahkan bahwa peran aktif masyarakat dan aparat desa sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
Peran Polri dalam Menanggulangi Premanisme
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menegaskan komitmennya untuk menindak tegas oknum organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat dalam aksi premanisme dan menghambat iklim investasi di Tanah Air. Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, menyatakan bahwa Polri tidak akan mentoleransi segala bentuk premanisme yang mengancam investasi dan stabilitas ekonomi nasional .
Kolaborasi antara Masyarakat dan Aparat Desa
Kerja sama antara masyarakat, aparat desa, dan kepolisian menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Seperti yang disampaikan oleh Kudsi, Kepala Dusun Jelateng Sedenggang di NTB, bahwa kolaborasi antara aparat desa dan kepolisian sangat penting untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat .
Langkah-langkah Preventif dan Represif Polri
Polri tidak hanya mengandalkan tindakan represif melalui penegakan hukum, tetapi juga melakukan pendekatan preventif dan pre-emtif. Upaya ini dilakukan melalui sosialisasi, pembinaan, serta koordinasi dengan berbagai pihak agar ormas tidak terjebak dalam tindakan melawan hukum. Selain itu, Polri juga gencar melakukan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tolak aksi premanisme yang berkedok ormas. Langkah ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami modus-modus yang digunakan oknum tertentu untuk melakukan pemerasan atau tindakan intimidatif terhadap dunia usaha.
Pentingnya Peran Kepala Desa dalam Menjaga Keamanan
Sebagai kepala desa, Harun memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Ia berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Polri dan instansi terkait guna memastikan bahwa wilayah Desa Kedaton Timur bebas dari aksi premanisme. "Kami akan terus berupaya agar desa kami tetap aman dan nyaman bagi warganya," tambah Harun.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya dukungan dari masyarakat dan aparat desa, diharapkan upaya Polri dalam memberantas premanisme dapat berjalan dengan efektif. Harun berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga Kabupaten OKU dapat menjadi daerah yang aman dan kondusif bagi semua pihak.
Dukungan Kepala Desa Kedaton Timur terhadap langkah-langkah Polri dalam memberantas aksi premanisme menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, aparat desa, dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan adanya sinergi yang baik, diharapkan wilayah Kabupaten OKU dapat terbebas dari aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.