OJK

OJK Dan Bank DKI Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia: IPO Ditargetkan 2025

OJK Dan Bank DKI Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia: IPO Ditargetkan 2025
OJK Dan Bank DKI Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia: IPO Ditargetkan 2025

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Bank DKI) mengumumkan rencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 2025. Namun, hingga saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa belum ada pendaftaran resmi terkait rencana tersebut.

Rencana IPO Bank DKI

Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, mengungkapkan bahwa keputusan untuk melaksanakan IPO telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 April 2025. Dalam rapat tersebut, Bank DKI memperoleh persetujuan untuk melaksanakan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Agus menambahkan bahwa perseroan juga diberikan kewenangan untuk melakukan penyesuaian dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana IPO, termasuk melakukan kajian secara komprehensif dengan tetap memperhatikan kondisi perekonomian domestik maupun global, serta kondisi pasar saham di BEI. 

Sebelumnya, rencana IPO Bank DKI sempat tertunda karena fokus pada pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Setelah proses pembentukan KUB selesai, Bank DKI akan kembali menilai peluang untuk melaksanakan IPO. 

Kinerja Keuangan Bank DKI

Sebagai persiapan menuju IPO, Bank DKI menunjukkan kinerja keuangan yang positif. Pada tahun 2022, Bank DKI mencatatkan laba bersih sebesar Rp939,11 miliar, meningkat 29,11% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp727,36 miliar. Total aset perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,51%, dari Rp70,74 triliun pada 2021 menjadi Rp78,88 triliun pada 2022. 

Selain itu, Bank DKI juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp48,37 triliun pada Desember 2022, tumbuh 23,53% dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) juga membaik menjadi 1,75% pada Desember 2022 dari 2,98% pada Desember 2021. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI tumbuh 12,82% menjadi Rp65,10 triliun pada Desember 2022. 

Persiapan Menuju IPO

Dalam upaya menuju IPO, Bank DKI telah melakukan berbagai langkah strategis. Perseroan telah memperoleh penghargaan sebagai 2nd The Best Indonesia Corporate Secretary & Communication Award 2023 (Gold Award) dalam kategori komunikasi korporasi. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas konsistensi Bank DKI dalam menginovasikan strategi komunikasi dan menjaga citra positif perseroan. 

Selain itu, Bank DKI juga terus mengembangkan layanan digital melalui aplikasi JakOne Mobile, JakOne Pay, JakOne Abank, dan Cash Management System. Layanan digital ini diharapkan dapat meningkatkan akses perbankan kepada masyarakat dan memperkuat posisi Bank DKI di pasar. 

Tantangan dan Harapan

Meskipun telah memperoleh persetujuan untuk melaksanakan IPO, Bank DKI menghadapi tantangan dalam menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan penawaran saham perdana. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa kondisi pasar dan timing sangat penting dalam menentukan kapan IPO akan berlangsung. Hingga saat ini, OJK mencatat sekitar 20 calon emiten yang berada dalam pipeline untuk IPO, namun belum ada penundaan atau pembatalan dari calon emiten tersebut. 

Dengan kinerja keuangan yang solid dan persiapan yang matang, Bank DKI optimistis dapat melaksanakan IPO pada tahun 2025. Melalui IPO, Bank DKI berharap dapat meningkatkan transparansi, memperkuat tata kelola perusahaan, dan memperluas akses perbankan kepada masyarakat.

Rencana IPO Bank DKI merupakan langkah strategis dalam upaya transformasi dan ekspansi bisnis perseroan. Meskipun menghadapi tantangan dalam menentukan waktu yang tepat, Bank DKI terus mempersiapkan diri untuk melaksanakan IPO pada tahun 2025. Dengan dukungan dari OJK dan BEI, serta kinerja keuangan yang positif, Bank DKI berharap dapat menjadi salah satu bank daerah yang sukses melantai di bursa saham Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, Bank DKI juga telah membagikan dividen sebesar Rp249,31 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta dan Perumda Pasar Jaya pada RUPST tahun 2024. Sebagian besar laba bersih tahun 2024 sebesar Rp529,79 miliar ditetapkan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha Bank DKI. 

Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, Bank DKI menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index