Liverpool

Liverpool vs Crystal Palace: Misi Redakan Krisis di Anfield

Liverpool vs Crystal Palace: Misi Redakan Krisis di Anfield
Liverpool vs Crystal Palace: Misi Redakan Krisis di Anfield

JAKARTA - Anfield kembali menjadi panggung penting bagi Liverpool ketika menjamu Crystal Palace dalam lanjutan putaran keempat Carabao Cup 2025/2026. Pertandingan yang disiarkan langsung melalui Vidio ini bukan sekadar laga piala domestik biasa, melainkan ujian ketahanan bagi Arne Slot dan timnya di tengah situasi sulit yang belum juga berakhir.

Lima kekalahan dari enam laga terakhir di semua kompetisi menjadi alarm keras bagi Liverpool. Tim yang musim lalu tampil dominan kini seolah kehilangan arah. Krisis performa dan kepercayaan diri masih membayangi ruang ganti, dan pertandingan melawan Palace bisa menjadi momen pembalik—atau justru memperdalam luka.

Sebelumnya, kemenangan besar 5-1 atas Eintracht Frankfurt di Liga Champions sempat memberi secercah harapan. Namun, euforia itu segera sirna ketika Liverpool tumbang 2-3 dari Brentford di Premier League. 

Kekalahan tersebut memperpanjang tren negatif yang membuat mereka kini berada di level tim papan bawah—mudah kebobolan, kehilangan ritme, dan terlihat frustrasi di lapangan.

Arne Slot dan Tantangan Mengembalikan Identitas The Reds

Bagi pelatih Arne Slot, periode ini menjadi fase terberat sejak menukangi The Reds. Rangkaian hasil buruk membuat Liverpool menyamai catatan negatif yang pernah dialami Manchester City musim lalu dan Leicester City pada 2016/17. Lebih dari sekadar statistik, tren ini menunjukkan bahwa Liverpool tengah kehilangan identitas permainan agresif dan intensitas tinggi yang dulu menjadi ciri khas di era Jurgen Klopp.

Masalah paling mencolok ada di lini pertahanan. Dalam 14 pertandingan terakhir, hanya dua kali mereka mencatat clean sheet. Koordinasi yang longgar, kesalahan dalam transisi, hingga lemahnya duel satu lawan satu membuat pertahanan Liverpool kerap jadi sasaran empuk lawan.

Fondasi tim juara kini tampak rapuh di berbagai sisi, dan Slot harus menemukan formula baru agar Liverpool kembali tangguh.

Meski Carabao Cup (EFL Cup) bukan prioritas utama musim ini, kompetisi ini justru bisa menjadi jalan bagi Liverpool untuk menemukan kembali momentum. Slot berharap timnya dapat mengulang kisah sukses musim 2022 dan 2024, ketika mereka menutup perjalanan dengan trofi, setelah sebelumnya juga dua kali tersingkir di babak keempat dalam lima musim terakhir.

Crystal Palace Datang dengan Kepercayaan Diri Tinggi

Sementara itu, lawan yang mereka hadapi—Crystal Palace—datang ke Anfield dengan rasa percaya diri tinggi, meski performa tim asuhan Oliver Glasner juga sedang menurun. Setelah mencatat rekor tak terkalahkan dalam 19 pertandingan, Palace kini gagal menang dalam empat laga terakhir, termasuk kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal akhir pekan lalu.

Namun, satu hal yang membuat Palace tetap berbahaya adalah rekam jejak impresif mereka melawan Liverpool musim ini. The Eagles sudah dua kali menumbangkan The Reds—masing-masing di ajang Community Shield dan Premier League.

Selain itu, ada catatan penting lain yang membuat laga ini semakin menarik: Crystal Palace tidak terkalahkan di Anfield sejak September 2021. Fakta tersebut menegaskan bahwa Anfield bukan lagi benteng menakutkan bagi mereka.\

Dengan modal rekor positif dan kepercayaan diri tinggi, Palace akan mencoba memperpanjang penderitaan Liverpool sekaligus mengamankan tiket ke perempat final Carabao Cup.

Bagi Liverpool, pertandingan ini jelas bukan sekadar laga piala domestik. Ini adalah ujian karakter dan mentalitas—apakah mereka masih memiliki semangat untuk bangkit di tengah tekanan besar yang terus mengintai.

Prediksi Starting XI dan Kunci Pertandingan

Dari sisi komposisi pemain, Arne Slot diperkirakan akan tetap menurunkan kombinasi antara pemain inti dan pelapis untuk menjaga keseimbangan antara rotasi dan kebutuhan kemenangan.

Prediksi susunan pemain:
Liverpool (4-2-3-1): Woodman; Ramsay, Gomez, Van Dijk, Robertson; Endo, Mac Allister; Chiesa, Szoboszlai, Ngumoha; Ekitike
Pelatih: Arne Slot

Crystal Palace (3-4-2-1): Benitez; Canvot, Lacroix, Guehi; Clyne, Lerma, Hughes, Sosa; Esse, Devenny; Nketiah
Pelatih: Oliver Glasner

Pemain yang patut diperhatikan di kubu Liverpool adalah Hugo Ekitike, yang sebelumnya mencetak gol dalam kemenangan di ajang Community Shield kontra Palace pada Agustus lalu. Penyerang muda ini diharapkan dapat membawa kembali ketajaman lini depan The Reds yang sempat tumpul dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara di kubu Palace, Eddie Nketiah tetap menjadi ancaman utama. Mobilitas dan ketajamannya di depan gawang bisa menjadi ujian berat bagi pertahanan Liverpool yang tengah rapuh.

Pertarungan di lini tengah juga diperkirakan akan menentukan jalannya pertandingan. Alexis Mac Allister dan Wataru Endo akan berhadapan dengan Jefferson Lerma dan Will Hughes, dua gelandang pekerja keras yang mampu mengacaukan ritme lawan.

Penentuan Nasib: Titik Balik atau Krisis yang Berlanjut

Bagi Liverpool, hasil di laga ini bisa menjadi tolak ukur arah musim mereka ke depan. Kemenangan atas Crystal Palace bisa memulihkan kepercayaan diri dan menjadi langkah awal mengakhiri tren negatif. Namun sebaliknya, kekalahan di Anfield akan memperdalam krisis dan menambah tekanan terhadap Arne Slot.

Laga ini bukan sekadar soal bertahan di Carabao Cup, tapi tentang mengembalikan kepercayaan diri dan identitas permainan yang selama ini hilang.

Sementara bagi Palace, hasil positif akan memperpanjang dominasi mereka atas Liverpool sekaligus menjadi bukti konsistensi di bawah Glasner, meski performa belakangan menurun.

Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan, tetapi bagi Liverpool, ini lebih dari sekadar tiket ke babak berikutnya. Ini adalah pertarungan untuk menjaga martabat di hadapan publik Anfield, dan mungkin—awal dari kebangkitan yang mereka cari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index