Laba Bersih BCA Syariah Melonjak 19,5 Persen pada Tahun 2024, Didukung Pertumbuhan Pembiayaan dan DPK

Senin, 03 Maret 2025 | 20:15:09 WIB
Laba Bersih BCA Syariah Melonjak 19,5 Persen pada Tahun 2024, Didukung Pertumbuhan Pembiayaan dan DPK

JAKARTA - PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatatkan pertumbuhan menakjubkan di tahun 2024 dengan peningkatan laba bersih sebesar 19,5% secara tahunan. Kinerja keuangan bank ini menunjukkan hasil positif pada semua indikator, termasuk aset, pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sebagai salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia, BCA Syariah terus berfokus pada penyaluran pembiayaan berkualitas serta strategi pengelolaan dana yang efektif.

Dalam kegiatan Media Update, *Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2024 - Evolve with Agility* yang diadakan di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum memberikan penjelasan lengkap mengenai pencapaian perusahaan. “Alhamdulillah BCA Syariah melewati 2024 dengan pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan yang solid ini didorong oleh kemampuan perusahaan untuk mengakselerasi teknologi dan adaptasi layanan yang didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia dan manajemen risiko yang baik,” ujarnya dengan optimis.

Pertumbuhan Aset dan Pembiayaan yang Berkualitas

Per Desember 2024, total aset BCA Syariah meningkat sebesar 15% yoy, mencapai Rp16,6 triliun. Angka ini merupakan hasil dari strategi bank dalam pengembangan produk yang inovatif dan layanan yang unggul. Meningkatnya minat masyarakat untuk menabung di BCA Syariah tercermin dari pertumbuhan DPK yang mengesankan, mencapai 20,3% yoy dengan total Rp13,2 triliun.

Pembiayaan yang berkualitas menjadi pendorong utama kenaikan laba bersih BCA Syariah. Pendekatan penyediaan pembiayaan yang selektif dan berfokus pada sektor-sektor yang dianggap resilient selama periode ekonomi penuh tantangan menjadi kunci dalam menjaga kualitas kredit. Peningkatan ini juga didukung oleh efisiensi operasional yang tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) yang berada pada posisi rendah di angka 79%.

Komposisi Dana Pihak Ketiga yang Seimbang

Pertumbuhan signifikan dalam DPK mencakup kenaikan dana tabungan sebesar 17,9% yoy dan giro sebesar 21% yoy. Hal ini membawa pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) BCA Syariah pada angka 19,4% yoy, dengan komposisi mencapai 37,8% terhadap total DPK. Strategi bank dalam meningkatkan persentase dana murah melalui peningkatan pelayanan dan pengembangan teknologi digital banking menjadi faktor krusial yang mendukung pertumbuhan ini.

“Pengelolaan dana yang efektif serta upaya kami untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah merupakan sejumlah langkah yang kami prioritaskan. Hasilnya, kita bisa lihat dari pertumbuhan CASA yang cukup baik tahun ini,” kata Yuli Melati Suryaningrum lebih lanjut.

Penekanan pada Teknologi dan Manajemen Risiko

Teknologi berperan penting dalam pencapaian pertumbuhan BCA Syariah. Transformasi digital yang sudah berlangsung mampu meningkatkan efisiensi dan mempermudah akses nasabah terhadap layanan bank. Bank juga memperkuat penerapan manajemen risiko yang ketat untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga.

"Kemampuan kami untuk mengakselerasi teknologi digital membuktikan pentingnya pelibatan teknologi dalam setiap proses bisnis, terutama dalam masa yang penuh perubahan ini. Dengan strategi ini, kami optimistis akan terus mencapai pertumbuhan berkelanjutan di masa depan," tambah Yuli Melati.

Prospek Cerah di 2025

Melihat pencapaian positif yang diraih sepanjang 2024, BCA Syariah optimistis memasuki tahun 2025 dengan target-target baru yang lebih agresif. Bank berencana untuk terus melanjutkan peningkatan pembiayaan dengan berfokus pada sektor potensial yang dapat memberikan dampak ekonomi lebih luas. Inovasi dalam produk dan layanan digital juga akan terus dilakukan untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif di industri perbankan syariah.

"Visi kami ke depan adalah tetap berperan aktif dalam memperluas inklusi keuangan di Indonesia melalui produk dan layanan syariah yang berdaya saing tinggi," tutup Yuli Melati Suryaningrum.

Dengan pertumbuhan yang kuat dan strategi yang tepat, BCA Syariah menunjukkan bahwa bank syariah mampu bersaing dan menawarkan nilai tambah di sektor perbankan di Indonesia. Pencapaian tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan perusahaan, tetapi juga kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia dalam menyongsong masa depan yang lebih dinamis.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB