PGN Genjot Transisi Energi Lewat Penurunan Emisi Karbon

Senin, 13 Oktober 2025 | 10:02:30 WIB
PGN Genjot Transisi Energi Lewat Penurunan Emisi Karbon

JAKARTA - Upaya dekarbonisasi terus menjadi fokus utama dalam transisi energi di Indonesia. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, menunjukkan keseriusannya dengan capaian signifikan dalam penurunan emisi karbon. 

Hingga Agustus 2025, emisi yang berhasil ditekan PGN mencapai 24.861 ton CO₂e, angka yang sekaligus menegaskan komitmen perusahaan terhadap target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, mengungkapkan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata dari efektivitas strategi perusahaan dalam menjalankan dekarbonisasi. Tren penurunan emisi tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Realisasi penurunan emisi PGN yang melampaui target menunjukkan bahwa langkah strategis perusahaan terbukti memberikan dampak langsung terhadap pencapaian dekarbonisasi Pertamina Group,” kata Mirza.

Jika ditarik ke belakang, pada 2023 PGN hanya mampu menekan emisi sekitar 598,39 ton CO₂e. Namun, setahun kemudian, realisasi penurunan melonjak drastis menjadi 29.722 ton CO₂e. Memasuki 2025, hingga bulan Agustus saja angka itu sudah mencapai 24.861 ton CO₂e, atau melampaui target tahunan hingga 19,7%.

Gas Bumi sebagai Pilar Energi Transisi

Sebagai pemain utama di sektor gas, PGN memanfaatkan keunggulan gas bumi sebagai energi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Gas bumi memiliki peran penting dalam menekan emisi sekaligus menjadi jembatan menuju masa depan energi hijau.

Pemanfaatan gas bumi terus diperluas melalui berbagai program, di antaranya:

Jaringan gas rumah tangga (jargas), yang menyediakan energi lebih hemat dan bersih untuk masyarakat.

Perluasan bahan bakar gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline.

Pengembangan biomethane berbasis limbah organik, sebagai alternatif energi hijau yang ramah lingkungan.

Menurut Mirza, proyek biomethane menjadi salah satu terobosan strategis perusahaan.

“Proyek biomethane merupakan inisiatif strategis perusahaan dengan membangun sinergi transformasi energi, pangan, maupun air. Melalui proyek ini, PGN memanfaatkan limbah agrikultur seperti dari sawit, jerami, dan kotoran hewan, yang kemudian dijadikan biogas. Setelahnya, biomethane diinjeksi ke dalam jaringan pipa gas bumi eksisting,” jelasnya.

Proyek biomethane tidak hanya mendukung penurunan emisi, tetapi juga sejalan dengan konsep ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah. Energi bersih ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pangan dan energi terbarukan.

Penguatan Infrastruktur Gas Nasional

Selain inisiatif berbasis energi bersih, PGN juga gencar memperkuat infrastruktur gas di berbagai wilayah. Salah satunya adalah pembangunan Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) di Medan, Sumatera Utara, yang digarap melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas).

Direktur Komersial PGN, Aldiansyah Idham, menuturkan bahwa proyek MS Medan memiliki nilai strategis karena mendukung ketahanan energi sekaligus memperluas pasar gas bumi di luar jaringan pipa.

“Pembangunan MS Medan adalah wujud komitmen Subholding Gas dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui penyediaan energi bersih yang terjangkau dan dapat diakses luas oleh masyarakat sekaligus mendukung program Pemerintah dalam mengurangi subsidi karena pasokan gas bumi 100 persen berasal dari dalam negeri,” ujarnya.

MS Medan yang mulai dibangun sejak Juni 2025 ditargetkan memiliki kapasitas hingga 1 MMSCFD dan mampu melayani kebutuhan gas bumi dalam bentuk CNG sebesar 4,48 BBTUD. Infrastruktur ini akan melayani sektor industri, komersial, hingga UMKM di Sumatera Utara.

Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menambahkan bahwa pembangunan saat ini sudah masuk tahap pekerjaan sipil, mulai dari pembongkaran bangunan lama, pengurukan, hingga pemadatan lahan.

“Kami optimis MS Medan dapat mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2025 untuk melayani pelaku usaha di Kota Medan dan sekitarnya,” ungkapnya.

Pemerataan Akses Energi Bersih

PGN juga berupaya memastikan pemerataan akses energi bersih melalui jaringan CNG. Saat ini, penyaluran gas bumi melalui CNG sudah menjangkau berbagai sektor lewat 15 Stasiun Pengisian BBG (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU) yang tersebar di 7 provinsi.

Target penyaluran pada 2025 mencapai 11,37 BBTUD, yang mencakup sektor industri, komersial, hingga rumah tangga. Subkoordinator Penyiapan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas, Safriyanto, menyebut bahwa CNG merupakan alternatif strategis dalam transisi energi nasional.

“Dengan memanfaatkan gas bumi melalui CNG, Indonesia menapaki pilar transisi energi yang menghubungkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah Daerah

Keberadaan proyek gas bumi ini juga mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah. Wakil Walikota Medan, Zakiyuddin Harahap, menyatakan bahwa kehadiran MS Medan akan membantu pelaku usaha di daerahnya.

“Merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat menyambut pembangunan MS CNG di kota Medan. Melalui CNG yang lebih hemat, lebih bersih dan fleksibel kami harapkan nantinya dapat memberikan berbagai kemudahan bagi para pelaku usaha industri dan komersial di kota Medan,” tuturnya.

Komitmen ESG dan SDGs

Lebih dari sekadar menekan emisi, PGN menegaskan bahwa strategi dekarbonisasi juga menjadi bagian dari penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan berkomitmen tidak hanya pada isu perubahan iklim, tetapi juga terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), mulai dari pemanfaatan energi bersih, pengelolaan limbah, hingga pemberdayaan ekonomi daerah.

Capaian penurunan emisi sebesar 24.861 ton CO₂e hingga Agustus 2025 membuktikan bahwa langkah PGN dalam mendukung agenda transisi energi nasional berada di jalur yang tepat. Dari pemanfaatan gas bumi hingga pengembangan biomethane, serta pembangunan infrastruktur CNG di Medan, seluruh inisiatif ini memperlihatkan konsistensi perusahaan dalam menyiapkan energi bersih yang berkelanjutan.

Dengan dukungan pemerintah dan sinergi berbagai pemangku kepentingan, PGN optimistis mampu mempercepat pencapaian target Net Zero Emission 2060 sekaligus menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Terkini