JAKARTA - Ajang pameran dagang terbesar Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, kembali mencatat tonggak penting. Salah satu sorotan datang dari Kristalin Group yang sukses mengantongi komitmen investasi senilai USD 55 juta atau setara Rp 912 miliar (kurs Rp 16.582 per USD) dari dua perusahaan asal Dubai.
Dana besar tersebut diarahkan untuk mengembangkan konsesi tambang emas seluas 3.500 hektare di Nabire, Papua Tengah. Tidak sekadar modal, kerja sama ini membawa model investasi baru yang memadukan prinsip keuangan syariah dengan teknologi blockchain untuk menjamin transparansi, keamanan, dan tata kelola yang lebih modern.
Komitmen Dua Investor Dubai di TEI 2025
Investasi dari Dubai dituangkan melalui penandatanganan dua Memorandum of Understanding (MoU) antara Kristalin Group dengan mitra internasional. SMART IoT LLC menyalurkan komitmen sebesar USD 35 juta, sedangkan Lobo Investment LLC menyepakati investasi senilai USD 20 juta.
Presiden Direktur PT Kristalin Eka Lestari, Andito Prasetyowan, menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan hanya soal eksplorasi tambang, melainkan upaya membangun ekosistem investasi yang berkelanjutan.
“Kita tidak hanya membangun proyek tambang, tetapi membangun kepercayaan dan ekosistem investasi berbasis teknologi antara Indonesia dan UEA,” ujar Andito.
Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana ajang TEI tidak hanya menjadi wadah transaksi produk, tetapi juga membuka peluang kerja sama strategis antarnegara.
Blockchain Syariah Jadi Pembeda
Salah satu hal yang membuat proyek ini menonjol adalah penerapan teknologi blockchain dengan konsep syariah. Kristalin Group akan mengimplementasikan Tokenisasi Aset Riil (Real-World Asset/RWA) yang memungkinkan kepemilikan emas dalam bentuk digital.
Lebih lanjut, penggunaan smart contract diproyeksikan menghadirkan pembagian hasil secara transparan dan otomatis, mengurangi risiko manipulasi, serta mempercepat distribusi keuntungan. Blockchain juga digunakan untuk tracking system yang mencatat produksi, kepemilikan, hingga distribusi emas secara real-time.
Dengan model ini, investasi tidak hanya aman, tetapi juga sesuai prinsip keuangan Islam.
CEO Kristalin Digital Dubai, Ronald Rigen Tambunan, menekankan peran Dubai sebagai pusat finansial global yang mendukung proyek lintas negara berbasis blockchain syariah.
“Dubai adalah pusat keuangan yang ideal untuk investasi lintas negara berbasis blockchain dan sesuai prinsip Syariah," ujarnya.
Tahapan Proyek Tambang Emas Nabire
Pengembangan tambang emas di Nabire akan dilakukan bertahap dengan roadmap yang cukup jelas. Dimulai dari eksplorasi lahan, pembangunan infrastruktur, produksi emas, hingga tokenisasi aset yang memungkinkan kepemilikan emas diakses secara digital. Tahap akhir adalah proses ekspor untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar emas dunia.
Selain soal investasi dan teknologi, proyek ini diharapkan memberi manfaat sosial-ekonomi. Lapangan kerja baru diproyeksikan tumbuh, masyarakat lokal memperoleh pemberdayaan, dan Indonesia berkesempatan menjadi contoh global dalam tata kelola tambang yang lebih transparan dan berkelanjutan.
TEI 2025: Pusat Perdagangan dan Investasi Global
Kristalin bukan satu-satunya yang mendapat sorotan dalam TEI 2025. Pameran perdagangan terbesar di Indonesia ini memang rutin menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh pengusaha nasional maupun buyer mancanegara.
Pada penyelenggaraan ke-40 tahun ini, tercatat 1.619 peserta dan 8.045 buyer dari 130 negara hadir di ICE BSD, Tangerang. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut angka tersebut sebagai pencapaian luar biasa.
"Untuk tahun ini angka partisipan Trade Expo Indonesia luar biasa tinggi. Ada 1.619 peserta yang berpartisipasi. Kami juga mencatat, ada 8.045 buyer yang terdaftar dari 130 negara yang juga sudah bergabung," ungkapnya.
Budi menambahkan, TEI selalu menjadi momen yang ditunggu karena mempertemukan langsung penjual dan pembeli lintas negara, serta menghadirkan produk-produk unggulan Indonesia yang diminati pasar global.
Target Transaksi dan Dukungan UMKM
Pemerintah menargetkan capaian transaksi sebesar USD 16,5 miliar pada gelaran tahun ini. Jumlah tersebut naik USD 2 miliar dibandingkan TEI 2024. Peningkatan ini diharapkan berdampak langsung pada distribusi ekspor-impor dalam negeri.
Tidak hanya investasi besar, UMKM juga mendapat porsi penting dalam TEI 2025. Sebanyak 45 UMKM binaan PT Pertamina (Persero) turut tampil memperkenalkan produk unggulan mereka. Kehadiran UMKM ini menjadi bukti bahwa pameran tidak hanya berfokus pada industri besar, tetapi juga membuka akses pasar global bagi pelaku usaha kecil.
Pemerintah juga memberikan penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari eksportir terbaik dalam negeri, kepala daerah yang mendukung peningkatan ekspor, hingga buyer mancanegara yang berperan besar dalam memasarkan produk Indonesia.
Momentum Indonesia Menuju Investasi Berbasis Teknologi
Investasi Kristalin Group bersama investor Dubai dalam TEI 2025 bisa dilihat sebagai simbol transformasi Indonesia menuju model investasi berbasis teknologi modern. Dengan penerapan blockchain syariah, proyek tambang emas Nabire diharapkan bukan hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga menjadi tolok ukur praktik pertambangan yang transparan, inklusif, dan berkelanjutan.
Jika roadmap proyek berjalan sesuai rencana, Indonesia berpeluang menjadi salah satu pionir global dalam integrasi tambang mineral dengan teknologi blockchain, sekaligus memperkuat posisi di sektor investasi syariah dunia.
Kesepakatan investasi USD 55 juta antara Kristalin Group dan dua perusahaan Dubai dalam TEI 2025 menjadi salah satu pencapaian penting tahun ini. Lebih dari sekadar angka besar, kolaborasi ini menandai langkah maju Indonesia dalam menggabungkan teknologi blockchain, prinsip syariah, dan potensi tambang emas nasional.
Dengan dukungan ajang TEI sebagai panggung global, proyek ini membuka jalan bagi Indonesia untuk menunjukkan kapasitasnya bukan hanya sebagai pemasok sumber daya alam, tetapi juga sebagai pelopor investasi modern yang transparan dan inklusif.