Indonesia Pamerkan Peta Jalan Hilirisasi Mineral di IMARC 2025

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:04:18 WIB
Indonesia Pamerkan Peta Jalan Hilirisasi Mineral di IMARC 2025

JAKARTA - Bukan sekadar peserta, Indonesia tampil percaya diri di ajang International Mining and Resources Conference & Expo (IMARC) 2025 di Sydney, Australia. Dalam forum pertambangan terbesar di kawasan tersebut, Indonesia memamerkan peta jalan hilirisasi mineral yang menjadi bukti nyata transformasi industri tambang nasional menuju ekonomi bernilai tambah tinggi.


Melalui Holding Industri Pertambangan MIND ID, Indonesia memperkenalkan strategi dan capaian hilirisasi yang mengangkat citra bangsa sebagai pusat mineral strategis dunia.

IMARC sendiri dikenal sebagai ajang bergengsi yang menghubungkan pemimpin industri global — mulai dari perusahaan tambang, penyedia teknologi dan jasa, hingga investor serta regulator. Acara ini mempertemukan seluruh rantai pasok industri pertambangan, dari tahap eksplorasi, produksi, hingga rehabilitasi tambang.

Partisipasi aktif Indonesia di IMARC 2025 memperlihatkan bahwa hilirisasi bukan lagi wacana, melainkan langkah konkret dalam membangun posisi strategis di pasar global, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan terhadap bahan baku transisi energi.

MIND ID Hadirkan “Journey of Indonesian Minerals” di IMARC 2025

Dalam keikutsertaannya, MIND ID mengusung tema “Journey of Indonesian Minerals”, yang menggambarkan perjalanan panjang sumber daya mineral Indonesia dari tambang hingga menjadi produk bernilai tambah tinggi.
Booth MIND ID di IMARC 2025 menampilkan berbagai produk hilirisasi mineral dan batu bara dari anggota holding, termasuk inovasi yang telah dihasilkan dalam proses pengolahan bahan tambang menjadi komoditas siap pakai.

Langkah ini menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi sekadar pemasok bahan mentah, melainkan pemain utama dalam rantai pasok global yang mampu menciptakan nilai ekonomi berkelanjutan.
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, menilai kehadiran MIND ID di IMARC 2025 merupakan momentum penting dalam memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.

“Dengan adanya MIND ID, kita mampu memainkan peran sentral tidak hanya sebagai pemasok bahan mentah, tetapi juga sebagai mitra industri dan teknologi dalam mendukung transisi energi global,”
ujar Siswo di sela kunjungannya di Sydney.

Siswo juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki keunggulan sumber daya yang luar biasa, termasuk sekitar 25% cadangan nikel dunia, serta potensi besar dari bauksit, timah, dan logam tanah jarang (rare earth elements/REE). Semua potensi ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pilar utama pasokan mineral strategis dunia.

Potensi Unsur Tanah Jarang Jadi Sorotan Global

Salah satu hal yang paling menarik perhatian dalam pameran tersebut adalah potensi Unsur Tanah Jarang (Rare Earth Elements/REE) yang dimiliki Indonesia.
REE merupakan komponen penting dalam pengembangan kendaraan listrik, semikonduktor, teknologi pertahanan, hingga sistem energi terbarukan — sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi hijau masa depan.

Indonesia memiliki sumber REE yang berasal dari mineral sampingan seperti monasit dan zirkon yang ditemukan pada tambang timah dan bauksit. Keberadaan REE ini menjadikan Indonesia sebagai pemain strategis baru dalam rantai pasok global untuk industri teknologi tinggi.

Melalui MIND ID, Indonesia memperlihatkan bahwa potensi mineral tanah jarang tersebut kini mulai diarahkan ke proses hilirisasi dan industrialisasi berkelanjutan. Tidak hanya fokus pada penambangan, tetapi juga pada pengembangan teknologi pengolahan dan peningkatan nilai ekonomi dalam negeri.

Siswo menambahkan, langkah MIND ID ini sejalan dengan visi besar Indonesia dalam membangun industri hijau dan berkelanjutan.

“MIND ID menunjukkan performa solid dari upaya hilirisasi nasional. Partisipasinya di IMARC bukan hanya memperkuat jejaring global, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset, investasi, dan pengembangan teknologi bersama mitra Australia,”
ungkapnya.

Diplomasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dan Kolaborasi Global

Partisipasi MIND ID di IMARC 2025 tidak hanya bersifat promosi industri, tetapi juga merupakan bagian dari strategi diplomasi ekonomi Indonesia.
Melalui pendekatan ini, Indonesia berupaya memperluas jejaring global dan menciptakan kemitraan strategis di bidang riset, investasi, serta inovasi teknologi.
Kehadiran MIND ID menjadi wajah baru diplomasi mineral Indonesia, yang memadukan kekuatan sumber daya alam dengan visi pembangunan berkelanjutan.

“Diplomasi mineral adalah bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia. Dengan MIND ID di garis depan, kita ingin dunia melihat Indonesia sebagai mitra terpercaya dalam inovasi dan keberlanjutan industri tambang,”
tegas Siswo.

Booth MIND ID di IMARC menjadi titik temu strategis bagi investor, peneliti, dan pelaku industri dari berbagai negara. Forum ini membuka peluang besar untuk kolaborasi lintas sektor, baik dalam pengembangan teknologi pengolahan mineral, investasi pabrik hilir, maupun proyek transisi energi berbasis sumber daya lokal.

Lebih dari sekadar pameran, kehadiran Indonesia di IMARC mencerminkan pergeseran paradigma industri pertambangan nasional — dari orientasi ekspor bahan mentah menuju penguatan nilai tambah di dalam negeri.
Transformasi ini juga memperkuat daya saing Indonesia di pasar internasional serta mendukung target net-zero emission melalui pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab.

Meneguhkan Posisi Indonesia sebagai Pusat Mineral Strategis Dunia

Peta jalan hilirisasi mineral yang diperkenalkan di IMARC 2025 menjadi gambaran nyata komitmen Indonesia dalam membangun industri pertambangan modern dan berkelanjutan.
Melalui MIND ID, pemerintah menunjukkan arah kebijakan yang tidak hanya fokus pada peningkatan nilai ekonomi, tetapi juga penguasaan teknologi dan pengembangan ekosistem industri masa depan.

Dengan potensi nikel, bauksit, timah, dan unsur tanah jarang yang melimpah, Indonesia kini berada di pusat perhatian dunia.
Keikutsertaan dalam ajang internasional seperti IMARC 2025 menjadi bukti bahwa Indonesia siap mengambil peran penting dalam mendukung transisi energi global dan rantai pasok industri hijau.

Terkini

Parfum Alfamart Pria Terbaik Paling Wangi dan Tahan Lama

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:56 WIB

3 Jenis Tabungan BRI Tanpa Potongan, Bebas Biaya Admin

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

AdaKami Ilegal atau Tidak? Inilah Fakta Terbaru 2025

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

2 Cara Refund Barang di Shopee yang sudah Diterima

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB