Polri Tingkatkan Armada Udara Laut Tangani Bencana Sumatra

Selasa, 02 Desember 2025 | 14:39:50 WIB
Polri Tingkatkan Armada Udara Laut Tangani Bencana Sumatra

JAKARTA - Gelombang bantuan terus mengalir ke wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Di tengah situasi darurat yang masih berlangsung, Polri menjadi salah satu institusi yang bergerak cepat dengan mengerahkan armada udara dan laut dalam skala besar. Kehadiran dukungan transportasi taktis ini dinilai penting untuk menjangkau berbagai titik terisolir yang belum dapat diakses melalui jalur darat.

Mobilisasi ini menandai langkah responsif Polri sebagai bagian dari operasi kemanusiaan nasional, terutama untuk mempercepat pendistribusian logistik penting seperti makanan, air bersih, dan kebutuhan harian lain. Dengan kemampuan jelajah pesawat, helikopter, dan kapal patroli, akses wilayah yang sebelumnya terputus kini semakin terbuka.

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa pengerahan kekuatan udara dan laut tersebut merupakan bentuk percepatan bantuan bagi warga yang masih terisolasi.

respons cepat untuk buka akses daerah terisolir

Dalam keterangannya, Dedi menyampaikan bahwa Polri telah mengirimkan tiga pesawat angkut logistik, lima helikopter, dan sembilan kapal patroli air ke Sumatra. Seluruh armada tersebut digunakan untuk menembus titik-titik yang sulit dijangkau akibat rusaknya infrastruktur transportasi.

“Pendorongan logistik ini kita upayakan secepatnya agar dapat membantu masyarakat, sehingga mereka dapat bertahan dalam keadaan darurat,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Senin.

Pengerahan ini akan dilakukan tanpa jeda hingga akses wilayah terisolir bisa dibuka kembali. Beberapa helikopter, kata Dedi, bahkan sudah beroperasi sejak beberapa hari lalu untuk melakukan airdrop kebutuhan pokok.

"Sejak tiga hari lalu beberapa helikopter tersebut sudah menjangkau sejumlah wilayah di Tapanuli dan melakukan airdrop bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang terisolir,” pungkasnya.

kekuatan personel untuk evakuasi dan layanan kemanusiaan

Tak hanya mengandalkan armada udara dan laut, Polri juga menurunkan ratusan personel dari berbagai satuan untuk memperkuat operasi kemanusiaan. Total 497 personel diberangkatkan, terdiri dari 300 Brimob, 100 Sabhara, 26 operator K9 bersama 7 ekor anjing pelacak, 27 personel DVI, 20 tim trauma healing, dan 15 personel Inafis.

Dari jumlah tersebut, 200 anggota diberangkatkan pada Senin (1/12/2025) untuk mempercepat respon di tiga provinsi terdampak. Sementara itu, total logistik yang sudah dikirim mencapai 5,9 ton, mencakup makanan dan kebutuhan harian yang diprioritaskan bagi warga di pengungsian.

Distribusi logistik ini dipusatkan melalui jalur udara dan laut guna memastikan suplai tetap berjalan lancar meski kondisi darat masih terganggu oleh material longsor dan banjir.

operasi helikopter untuk distribusi cepat di sumatra

Polri mengerahkan lima helikopter dengan rute dan fungsi berbeda agar penanganan darurat dapat berjalan maksimal. Berikut rincian operasinya sebagaimana tercantum dalam laporan resmi:

AW169/P-3303: rute distribusi logistik wilayah Aceh.

Dauphin AS365 N3/P-3103: membawa bantuan menuju sejumlah titik di Sumatera Barat.

NBO-105/P-1112: memperkuat mobilisasi bantuan udara di Sumatera Utara.

Bell 429/P-3203: fokus pada pengiriman bantuan cepat serta evakuasi korban.

Bell 412EP/P-3002: melakukan operasi inspeksi serta distribusi bantuan secara terpadu.

Helikopter-helikopter ini bekerja secara simultan untuk memastikan logistik menjangkau wilayah yang terputus total akibat runtuhan tanah dan jembatan rusak.

kapal polair perkuat suplai dari jalur laut

Selain armada udara, jalur laut juga menjadi tumpuan utama untuk penyaluran bantuan ke wilayah pesisir. Sebanyak sembilan kapal Polair diturunkan dengan penugasan berbeda di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat:

KP Wisanggeni–8005 (A2): menangani rute suplai Aceh.

KP Antareja–7007 (A3): menghubungkan Sumut–Sumbar melalui Pelabuhan Perikanan Sibolga.

KP Anis Kembang–4001 (B3): rute distribusi di Sumatera Utara melalui Pelindo Belawan.

KP Lory–3018 (C1): suplai bantuan ke Dermaga Panton Bagan Asahan di Sumut.

Kapal tambahan dari Polda Kepri dan Polda Riau dikerahkan untuk memperkuat distribusi dari sisi pantai.

Kapal-kapal ini memungkinkan pengiriman logistik dalam jumlah besar sekaligus mendukung mobilisasi personel ke titik-titik yang membutuhkan penanganan cepat.

tiga pesawat udara untuk akselerasi logistik sumatra

Untuk kebutuhan logistik skala besar, tiga pesawat Polri dikerahkan menyuplai tiga provinsi terdampak:

CN295/P-4501: memfasilitasi rute logistik Aceh–Sumbar.

Fokker 27 MK50/P-4401: mendukung penyaluran bantuan dari Jambi menuju Sumatera Utara.

Boeing 737-800NG/P-7301: digunakan untuk penguatan koordinasi penanganan bencana di Sumut.

Pesawat-pesawat tersebut berperan dalam mengangkut logistik dalam jumlah besar yang selanjutnya didistribusikan melalui helikopter atau jalur darat apabila memungkinkan.

dukungan berkelanjutan hingga situasi terkendali

Dengan pengerahan udara, laut, dan personel darat secara terpadu, Polri menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penanganan bencana di Sumatra hingga kebutuhan kritis masyarakat tercukupi. Operasi distribusi, evakuasi, hingga pemulihan awal akan terus dilakukan selaras dengan pembukaan akses yang masih berlangsung.

Mobilisasi terpadu ini diharapkan mampu memulihkan kondisi darurat lebih cepat dan mengurangi risiko keterlambatan suplai yang sangat dibutuhkan para penyintas.

Terkini

Cititrans Siapkan Armada Lengkap Hadapi Libur Nataru 2025

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:18 WIB

Obligasi TOBA Rp 425 Miliar Siap Jatuh Tempo Maret 2026

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:16 WIB

Phapros Kuartal III-2025 Catat Kinerja Positif dan Strategi

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:15 WIB

Posisi Tempat Tidur Kamar Tidur yang Perlu Dihindari

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:13 WIB

GOTO Klarifikasi Isu Merger dengan Grab dan Danantara

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:11 WIB