Pemerintah Percepat Normalisasi Sekolah Pascabencana di Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 14:39:53 WIB
Pemerintah Percepat Normalisasi Sekolah Pascabencana di Sumatera

JAKARTA - Upaya pemulihan pascabencana di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar anak, terutama akses terhadap pendidikan. 

Pemerintah menilai bahwa keberlanjutan proses belajar mengajar merupakan elemen penting agar anak-anak tidak mengalami gangguan psikologis berkepanjangan setelah melewati masa darurat banjir dan tanah longsor.

Pendekatan ini menjadi salah satu fokus besar setelah kebutuhan logistik dasar mulai tertangani. Dengan memastikan sekolah kembali berjalan, pemerintah berharap struktur kehidupan sosial anak dapat pulih lebih cepat dan membantu mengurangi tekanan yang muncul akibat situasi bencana.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa normalisasi sekolah menjadi bagian penting dari rangkaian pemulihan menyeluruh yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai lembaga pemerintah.

pemulihan sekolah sebagai prioritas pascabencana

Gus Ipul menekankan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk memastikan sekolah-sekolah di wilayah terdampak kembali beroperasi. Langkah ini dilakukan demi memastikan hak-hak anak tetap terpenuhi dan proses pendidikan tidak terhenti terlalu lama.

"Sekarang kita sedang bekerja keras semuanya untuk memulihkan keadaan, termasuk diantaranya bisa menyelenggarakan sekolah secara normal, berangsur-angsur sekarang sudah mulai membaik," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Hingga kini, belum ada Sekolah Rakyat yang dilaporkan terdampak secara langsung. Namun, pemerintah pusat dan daerah terus mengupayakan agar sekolah-sekolah yang terpengaruh bencana segera mendapat asistensi. Tim khusus juga telah dikerahkan untuk membantu mengamankan fasilitas pendidikan dan mempercepat pemulihan lingkungan sekolah.

"Salah satu yang menjadi prioritas selain pemulihan infrastruktur, kami tentu menyelamatkan warga. Namun, yang juga penting bagaimana sekolah bisa berjalan kembali, jadi sekarang sudah mulai berangsur-angsur membaik di sana. Memang masih ada beberapa yang terisolir, tetapi semua kekuatan sudah digalakkan untuk mengatasi berbagai hal. Insyaallah dalam satu hingga tiga hari ke depan sudah bisa diatasi dengan baik," tambahnya.

dukungan logistik untuk tiga provinsi terdampak

Pada saat yang sama, Kemensos terus memperkuat dukungan bagi warga terdampak di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Senin (1/12), total nilai bantuan logistik bufferstock yang telah disalurkan mencapai sekitar Rp14,5 miliar.

Selain itu, pemerintah juga menggerakkan layanan bantuan bahan natura melalui dapur umum dan dapur mandiri senilai sekitar Rp4,5 miliar. Kehadiran layanan ini tidak hanya memastikan kebutuhan pangan warga tercukupi, tetapi juga membantu menjaga stabilitas di lokasi pengungsian.

Di Sumatera Barat, terdapat 9 titik dapur umum yang melayani sekitar 30.000 bungkus makanan per hari. Titik tersebut mencakup Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan.

Di Sumatera Utara, terdapat 12 titik layanan yang tersebar di Mandailing Natal, Langkat, dan Tapanuli Utara, dengan kapasitas serupa yaitu sekitar 30.000 bungkus per hari. Sementara di Aceh, 7 titik dapur umum di wilayah Subulussalam, Pidie Jaya, dan sekitarnya memasok sekitar 28.000 bungkus makanan harian.

Jumlah ini diperkirakan terus meningkat seiring dengan penambahan titik dapur umum yang diperbarui setiap hari berdasarkan kondisi di lapangan.

koordinasi lintas lembaga untuk percepatan layanan

Pemulihan layanan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari dukungan lintas instansi. Pemerintah daerah, BPBD, Kemensos, dan berbagai unsur lainnya menjalankan koordinasi intensif agar sekolah yang terdampak bisa segera dioperasikan kembali.

Di beberapa wilayah yang masih terisolasi, upaya pembukaan jalur terus dilakukan agar distribusi bantuan, termasuk perlengkapan pendukung kegiatan belajar, dapat tersampaikan. Pemerintah meyakini bahwa akses yang semakin terbuka akan mempercepat proses normalisasi pendidikan di berbagai kabupaten dan kota terdampak.

Pemulihan sekolah juga dipandang penting untuk menjaga anak-anak tetap berada dalam lingkungan yang aman dan terstruktur. Dengan demikian, mereka dapat kembali menjalani aktivitas harian yang lebih stabil dan mengurangi beban psikososial akibat bencana.

dampak bencana dan kebutuhan pemulihan jangka panjang

Di tengah berbagai upaya tersebut, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan besarnya dampak bencana yang terjadi. Hingga hari ini, korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tercatat sebanyak 631 jiwa, dengan 472 orang dilaporkan hilang.

Jumlah korban terluka mencapai 2.600 orang, sementara warga yang mengungsi mencapai 1 juta jiwa. Angka ini menggambarkan skala pemulihan besar yang harus ditangani secara bertahap dan terukur.

Pemerintah menegaskan bahwa upaya pemulihan layanan pendidikan tidak akan berdiri sendiri. Langkah ini akan berjalan beriringan dengan perbaikan infrastruktur, penyediaan logistik, hingga perhatian bagi kelompok rentan yang sangat membutuhkan dukungan intensif.

Dengan upaya simultan ini, pemerintah berharap aktivitas sekolah dapat kembali stabil, sehingga anak-anak di wilayah terdampak bisa mendapatkan rasa aman sekaligus kesempatan belajar yang layak.

Terkini

Cititrans Siapkan Armada Lengkap Hadapi Libur Nataru 2025

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:18 WIB

Obligasi TOBA Rp 425 Miliar Siap Jatuh Tempo Maret 2026

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:16 WIB

Phapros Kuartal III-2025 Catat Kinerja Positif dan Strategi

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:15 WIB

Posisi Tempat Tidur Kamar Tidur yang Perlu Dihindari

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:13 WIB

GOTO Klarifikasi Isu Merger dengan Grab dan Danantara

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:52:11 WIB