BISNIS

IHSG Terperosok, Saham Global dan Asia Melemah: Prediksi Pergerakan IHSG, Selasa 25 Februari 2025

IHSG Terperosok, Saham Global dan Asia Melemah: Prediksi Pergerakan IHSG, Selasa 25 Februari 2025
IHSG Terperosok, Saham Global dan Asia Melemah: Prediksi Pergerakan IHSG, Selasa 25 Februari 2025

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menutup perdagangan kemarin dengan kinerja yang kurang menggembirakan. IHSG terperosok di bawah level 6.800 setelah Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Penutupan perdagangan pada Senin 24 FEBRUARI 2025 menghentikan langkah IHSG di angka 6.749,60, mencatatkan penurunan sebesar 0,78 persen. Secara year-to-date (YtD), IHSG telah melemah sebesar 4,67 persen.

Kemerosotan IHSG sejalan dengan tren global. Di Wall Street, mayoritas indeks juga ditutup melemah. Tim Analis BNI Sekuritas melaporkan bahwa indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 0,5 persen. Nasdaq Composite, yang dikenal dengan dominasi saham-saham teknologi, terpangkas lebih dalam sebesar 1,21 persen. Sementara itu, indeks Dow Jones sedikit lebih baik dengan kenaikan tipis 0,08 persen.

"Saham-saham teknologi mengalami tekanan yang signifikan, yang mempengaruhi kinerja Nasdaq," ungkap analis dari BNI Sekuritas dalam laporan terbarunya.

Tekanan Global Meluas ke Asia Pasifik

Dampak dari pelemahan di bursa global turut dirasakan di kawasan Asia Pasifik. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,35 persen, sementara indeks Kosdaq turun 0,17 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng berjangka melemah sebesar 0,08 persen. Pasar saham China juga tidak luput dari tekanan, dengan indeks CSI 300 turun 0,22 persen dan indeks Shanghai Composite melemah 0,18 persen. Di Taiwan, indeks Taiex mencatatkan penurunan sebesar 0,70 persen.

Analis pasar memproyeksikan kondisi ini sebagai refleksi dari sentimen global yang sedang tidak menentu, terutama akibat masalah yang dihadapi sektor teknologi serta ketidakpastian ekonomi makro.

Implikasi Peluncuran BPI Danantara terhadap IHSG

Peluncuran BPI Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi momen penting yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Meski diharapkan membawa angin segar bagi iklim investasi dalam jangka panjang, pengumuman tersebut tampaknya tidak segera mendapatkan respon positif dari pasar. Para pelaku pasar tampaknya masih mencerna dampak dari kebijakan baru tersebut terhadap iklim bisnis dan investasi di Indonesia.

"Peluncuran BPI Danantara adalah langkah strategis yang diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan investasi negara. Namun, pasar tampaknya masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai implementasinya," ujar seorang ekonom terkemuka yang enggan disebutkan namanya.

Proyeksi Pergerakan IHSG ke Depan

Menjelang pembukaan perdagangan pada Selasa (25/2/2025), para investor dan analis bersiap dengan penilaian beragam terkait arah IHSG. Kekhawatiran akan sentimen negatif global dan regional masih menjadi faktor yang akan membayangi perdagangan hari ini.

"Faktor eksternal tetap menjadi penentu arah IHSG dalam jangka pendek. Namun, upaya stabilisasi dari pemerintah dan BPI Danantara dapat memberikan dampak positif jika dieksekusi dengan baik," tambah analis investasi dari salah satu perusahaan pialang terkemuka di Jakarta.

Rekomendasi Saham dari Tim Analis

Dalam kondisi pasar yang fluktuatif ini, Tim Analis BNI Sekuritas merekomendasikan agar investor tetap selektif dalam memilih saham. Fokus pada saham-saham defensif dan dengan fundamental yang kuat menjadi saran utama.

"Di tengah ketidakpastian ini, saham dengan kinerja stabil seperti sektor konsumer dan telekomunikasi mungkin menjadi pilihan yang lebih aman," kata Tim Analis BNI Sekuritas dalam rekomendasinya.

Pasar saham Indonesia menghadapi tantangan serius dari berbagai faktor, baik dari dalam negeri maupun luarnya. Peluncuran BPI Danantara diharapkan dapat menjadi katalis positif, meski implementasinya masih harus dilihat lebih jauh. Di sisi lain, tren pelemahan pasar global dan regional memberikan sinyal bahwa para pelaku pasar sebaiknya tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru guna menjaga portofolio investasi mereka.

Investor disarankan untuk terus mencermati kebijakan dan langkah-langkah strategis dari pemerintah serta dinamika pasar global yang mempengaruhi IHSG. Dengan persiapan yang baik dan strategi investasi yang matang, tantangan saat ini dapat dihadapi dengan lebih optimis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index