BANK INDONESIA

Bank Indonesia Dorong Penguatan Sektor Pariwisata dan Keuangan Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Bali

Bank Indonesia Dorong Penguatan Sektor Pariwisata dan Keuangan Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Bali
Bank Indonesia Dorong Penguatan Sektor Pariwisata dan Keuangan Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Bali

JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengungkapkan optimisme mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali yang diperkirakan akan mencapai rentang 5,0-5,8% (year on year) pada tahun 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan berada di antara 4,7-5,5% (year on year).

Acara BALINOMICS yang berlangsung di Denpasar menjadi wadah bagi BI Bali untuk memaparkan strateginya dalam mendorong ekonomi daerah. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan penguatan sektor pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sebagai salah satu motor pertumbuhan. "Kami melihat potensi besar dalam memfokuskan pada pariwisata berkualitas tinggi yang tidak hanya menarik lebih banyak wisatawan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi daerah secara keseluruhan," ungkap Erwin.

Selain sektor pariwisata, diversifikasi ekonomi juga ditekankan melalui pembangunan sektor pertanian, perdagangan, dan investasi. Dalam hal ini, BI Bali berupaya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan memperkuat kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), yang dirancang untuk mendukung penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas. "Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) ditingkatkan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor prioritas yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah," jelas Erwin lebih lanjut.

Kebijakan ekonomi berkelanjutan ini dilengkapi dengan upaya menjaga stabilitas BI-Rate pada angka 5,75% untuk mengendalikan inflasi di kisaran sasaran 2,5±1%. "Kami menyadari pentingnya menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif," tambahnya. Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran juga terus diperkuat untuk mendukung perkembangan ekonomi yang kokoh.

Data makroekonomi yang mendukung optimisme BI Bali antara lain adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 137,75 pada Februari 2025. Angka ini menunjukkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi di masa mendatang. Sementara itu, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025 tercatat meningkat menjadi 117,2, indikasi adanya peningkatan konsumsi domestik yang dinamis. "Dari sisi dunia usaha, Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 29,56% pada triwulan IV 2024, mencerminkan aktivitas usaha yang tetap kuat," ungkap Erwin.

Komitmen Bank Indonesia Bali terhadap pembangunan ekonomi daerah dan nasional juga sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Berbagai kebijakan yang dijalankan diharapkan mampu mendorong penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mempertahankan posisi Bali sebagai destinasi wisata unggulan berkelas dunia.

Secara keseluruhan, strategi Bank Indonesia Bali di tahun 2025 menitikberatkan pada perbaikan fundamental ekonomi yang berkelanjutan, diversifikasi sektor ekonomi, dan penguatan sektor keuangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan kondisi ekonomi yang lebih kokoh dan resilient, sehingga Bali tidak hanya mampu menghadapi tantangan ekonomi global, tetapi juga mendukung pencapaian sasaran pembangunan jangka panjang.

Dengan demikian, BI berharap sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal, serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali dan berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Bali. Keberhasilan ini diharapkan memberikan inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal secara optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index