PROYEK TOL

Proyek Tol Kediri-Tulungagung: Kendala Pembebasan Lahan di Akses Bandara Dhoho Masih Berlanjut

Proyek Tol Kediri-Tulungagung: Kendala Pembebasan Lahan di Akses Bandara Dhoho Masih Berlanjut
Proyek Tol Kediri-Tulungagung: Kendala Pembebasan Lahan di Akses Bandara Dhoho Masih Berlanjut

JAKARTA - Proyek pembangunan Tol Kediri-Tulungagung yang diharapkan menjadi akses utama menuju Bandara Dhoho terus mengalami hambatan signifikan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah pembebasan lahan di beberapa wilayah potensial, termasuk aset milik Pemerintah Kota Kediri yang masih sulit untuk diidentifikasi. Kondisi ini tentunya membuat Panitia Pengadaan Tanah (PPT) harus bekerja ekstra keras demi mewujudkan proyek ini sesuai dengan harapan.

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah dan Pengembangan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri, Tutur Pamuji, mengonfirmasi adanya kendala tersebut. Menurutnya, panitia pengadaan tanah mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi beberapa bidang tanah. "Karena sangat perlu mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujarnya ketika ditanya alasan beberapa bidang tersebut cenderung sulit diidentifikasi.

Kendala Identifikasi Aset Tanah

Salah satu titik tersendat adalah tanah aset milik Pemerintah Kota Kediri. Tanah ini memiliki kompleksitas tersendiri dalam proses identifikasinya. Kesulitan tersebut tidak hanya terkait dengan aspek teknis, tetapi juga administratif di lapangan. BPN, sebagai lembaga utama yang bertugas melakukan identifikasi dan pengadaan tanah, harus mendapatkan data yang akurat dan komprehensif untuk setiap bidang yang terlibat dalam proyek ini.

Menurut Tutur Pamuji, pendekatan yang dilakukan BPN dan panitia lainnya harus sangat cermat demi menghindari kesalahan dalam pembebasan lahan. “Kami mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk memastikan semua proses berjalan sesuai regulasi dan hak-hak masyarakat terlindungi,” jelas Tutur.

Urgensi Proyek bagi Ekonomi dan Mobilitas

Proyek Tol Kediri-Tulungagung bukan hanya penting untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga vital bagi perekonomian lokal dan regional. Tol ini diharapkan dapat mempermudah akses ke Bandara Dhoho, yang menjadi salah satu pusat mobilitas baru di wilayah Jawa Timur. Pembukaan akses yang lebih mudah diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pariwisata, investasi, dan efisiensi distribusi barang dari dan menuju Kediri serta Tulungagung.

Upaya Pencarian Solusi

Sementara itu, pihak Pemerintah Kota Kediri dan BPN sedang berupaya mencari solusi terbaik guna mengatasi kendala identifikasi tanah ini. Koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, termasuk masyarakat dan institusi pemerintahan lainnya, menjadi langkah penting dalam mempercepat proses pembebasan tanah.

Lebih lanjut, Tutur Pamuji menyatakan bahwa partisipasi aktif dari masyarakat sekitar juga sangat diperlukan. “Kami berharap masyarakat setempat dapat bekerja sama dengan memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai sejarah dan status kepemilikan tanah mereka. Ini akan membantu kami dalam mempercepat identifikasi dan pembebasan lahan,” kata Tutur.

Peran Teknologi dan Transparansi

Selain pendekatan kolaboratif, penggunaan teknologi juga diharapkan dapat mempercepat proses ini. Pemanfaatan teknologi pemetaan digital dan drone untuk survei lahan telah diinisiasi demi mendapatkan data yang lebih akurat. Penyediaan informasi secara transparan dipandang sebagai kunci untuk membangun kepercayaan publik terhadap proyek ini.

“Akurasi data dan transparansi harus diutamakan dalam setiap tahapan. Kami memastikan setiap keputusan yang diambil berdasarkan data valid sehingga tidak ada pihak yang dirugikan,” tambah Tutur.

Rencana Ke Depan

Melihat urgensi dan manfaat jangka panjang yang ditawarkan oleh proyek Tol Kediri-Tulungagung, para pemangku kepentingan berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian semua hambatan ini. Selain BPN dan pemerintah, pihak-pihak swasta yang berinvestasi dalam pembangunan tol juga perlu memperkuat koordinasi untuk mendukung kelancaran proyek.

Dalam mendukung infrastruktur ini, Pemerintah Kota Kediri juga berencana untuk membuka lebih banyak dialog dengan masyarakat dan berbagai institusi, guna memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar sesuai dengan kepentingan banyak pihak.

Proyek Tol Kediri-Tulungagung adalah infrastruktur strategis yang memerlukan perhatian dan manajemen yang terintegrasi dari berbagai pihak terkait. Meskipun menemui berbagai kendala seperti identifikasi aset tanah, optimisme akan keberhasilan proyek ini tetap tinggi. Dengan komitmen pada kolaborasi, transparansi, dan inovasi, berbagai kekurangan dan hambatan yang ada diharapkan dapat diatasi, menjadikan proyek ini sebagai salah satu tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur nasional Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index