Superman Is Dead

Superman Is Dead Rayakan 30 Tahun di Synchronize Fest 2025

Superman Is Dead Rayakan 30 Tahun di Synchronize Fest 2025
Superman Is Dead Rayakan 30 Tahun di Synchronize Fest 2025

JAKARTA - Perayaan tiga dekade perjalanan musik grup punk rock legendaris Superman Is Dead (SID) menjadi salah satu momen paling berkesan di hari terakhir Synchronize Fest 2025. Bertempat di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, pada Minggu (5 Oktober 2025) malam, band asal Bali itu menutup akhir pekan festival dengan energi dan euforia yang tak terbendung.

Suasana panggung Dynamic Stage langsung pecah ketika SID membuka penampilannya dengan audio pembuka The Opening (Ketika Senja) yang disusul video dokumenter perjalanan karier mereka. 

Tayangan tersebut membawa penonton mengenang jejak panjang grup yang terbentuk sejak 1995 itu, dari masa-masa awal di Bali hingga kini menjadi salah satu ikon punk rock Tanah Air.

Usai tayangan tersebut, tiga personel—Bobby Kool (vokal, gitar), Eka Rock (bas), dan Jerinx (drum)—langsung melanjutkan dengan lagu Aku Persepsi dari album Tiga Perompak Senja (2018). Suara distorsi gitar dan hentakan drum membuka malam penuh nostalgia itu.

“Ini baru saja kita merayakan ulang tahun yang ke-30 sekitar bulan lalu. Jadi malam ini kita rayakan masih dalam rangka Superman Is Dead anniversary yang ke-30. Teriakan sekeras-kerasnya untuk SID malam ini,” seru Bobby Kool, disambut pekikan ribuan penonton yang memenuhi area panggung.

Selama penampilan berdurasi hampir satu jam, SID menelusuri berbagai era dalam katalog musik mereka. Lagu-lagu seperti Bulan dan Ksatria, Punk Hari Ini, Cerita Semalam, Luka Indonesia, Tentang Tiga, dan Saint of My Life bergema di udara, membuat penonton larut bernyanyi bersama.

Di tengah aksi panggung yang penuh energi, Jerinx sempat memberikan bocoran tentang karya terbaru mereka. “Sebelum membawakan lagu yang akan kami bawakan, ini sedikit potongan lagu baru saya nanti,” ungkapnya, memancing rasa penasaran penggemar.

Momen istimewa lainnya terjadi ketika Nora Alexandra, istri Jerinx, turut naik ke atas panggung. Mengenakan kebaya hijau, Nora tampil elegan saat berduet bersama SID membawakan lagu Cahaya Nusantara yang dirilis pada 2024, disusul Sunset di Tanah Anarki—salah satu anthem yang tak pernah absen dari setiap konser SID. 

“Gila rame banget ya, Synchronize keren banget!” ucap Nora di sela penampilan, menambah kehangatan suasana malam itu.

Sebagai penutup, SID menampilkan lagu legendaris Jika Kami Bersama yang langsung disambut sorakan penonton dan letupan flare merah di udara. Lantunan lagu tersebut terasa begitu emosional, seolah menjadi simbol persaudaraan antara band dan para penggemarnya yang telah tumbuh bersama selama tiga dekade.

Penampilan penuh energi dari Superman Is Dead menjadi salah satu sorotan utama dalam gelaran Synchronize Fest 2025, festival musik tahunan yang tahun ini mengusung tema #SalingSilang. 

Perhelatan tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (3 Oktober 2025) hingga Minggu (5 Okteber 2025), menghadirkan ratusan musisi lintas genre mulai dari jazz, pop, rock, hardcore, ska, reggae, hingga dangdut.

Sebagai edisi ke-10 sejak pertama kali digelar, Synchronize Fest kembali membuktikan diri sebagai ruang inklusif bagi seluruh pelaku dan penikmat musik Indonesia. Sementara bagi Superman Is Dead, panggung ini menjadi simbol perjalanan panjang mereka dalam menjaga semangat punk rock dan tetap relevan selama 30 tahun di industri musik nasional.

Dengan gebrakan khasnya, pesan perlawanan dan cinta tanah air yang selalu mereka bawa terasa makin kuat malam itu. Perayaan tiga dekade SID di Synchronize Fest bukan sekadar konser, melainkan perwujudan loyalitas, perjuangan, dan hubungan emosional yang terjalin antara band, karya, dan para penggemarnya—sebuah bukti bahwa semangat punk Indonesia masih hidup dan membara hingga kini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index