Saham ESTA

Saham ESTA Naik 182%, Pasar Tunggu Aksi Akuisisi

Saham ESTA Naik 182%, Pasar Tunggu Aksi Akuisisi
Saham ESTA Naik 182%, Pasar Tunggu Aksi Akuisisi

JAKARTA - Kenaikan tajam harga saham PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan pelaku pasar modal. Perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan properti ini mencatat lonjakan harga hingga 182,19%, sebuah pergerakan yang dinilai tidak lepas dari spekulasi potensi akuisisi oleh calon investor strategis.

Direktur Esta Multi Usaha, Andaru Surya Gautama, menyampaikan bahwa saat ini memang ada diskusi terkait kemungkinan akuisisi saham perseroan. Namun, prosesnya masih dalam tahap pembahasan awal dan belum mencapai kesepakatan formal.

“Pemegang saham pengendali perseroan tengah melakukan diskusi dengan pembeli prospektif, tetapi hal tersebut belum dapat dikonfirmasikan karena belum terdapat perjanjian yang mengikat antara para pihak dan terikat dengan kerahasiaan di antara pemegang saham,” jelas Andaru dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu, 11 Oktober 2025

Saham ESTA Terbang 182% di Bursa

Sejak pertengahan September 2025, saham ESTA menunjukkan tren kenaikan signifikan. Dari harga Rp73 per saham pada 11 September 2025, harga melonjak hingga Rp206 pada 8 Oktober 2025, menandai peningkatan lebih dari 182% dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Lonjakan tersebut dipandang sebagai reaksi pasar terhadap rumor akuisisi serta prospek bisnis yang sedang dijalankan perseroan. Walau pihak manajemen belum memberikan konfirmasi detail mengenai calon investor maupun struktur transaksi, optimisme pelaku pasar tetap mendorong harga saham ESTA ke level yang lebih tinggi.

Pasar juga menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai siapa pembeli potensial yang tengah berdiskusi dengan pemegang saham pengendali. Apabila akuisisi benar terwujud, perubahan kepemilikan akan mengikuti aturan OJK, khususnya POJK 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Rencana Tunduk pada Regulasi Akuisisi

Andaru menegaskan, apabila transaksi akuisisi terealisasi, pemegang saham pengendali yang baru akan mematuhi seluruh kewajiban keterbukaan informasi sesuai regulasi yang berlaku.

“Segera setelah perseroan mendapatkan informasi dari para pihak, pemegang saham pengendali baru ESTA akan tunduk dan melaksanakan kewajiban sesuai POJK, serta dengan segera akan melaksanakan keterbukaan informasi kepada publik,” tegasnya.

Transparansi informasi dianggap penting agar investor tidak hanya mengandalkan spekulasi pasar, melainkan juga memiliki dasar yang jelas dalam mengambil keputusan investasi.

Bisnis Perhotelan dan Properti Jadi Penopang

PT Esta Multi Usaha Tbk. melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Maret 2020. Perseroan bergerak di sektor perhotelan bintang dua, penyewaan ruko, hingga penyewaan mobil. Beberapa aset yang saat ini dikelola antara lain Hotel 88 Bekasi, Hotel Amaris Pakuan Bogor, Hotel Amaris Hertasning Makassar, dan Hotel Amaris Gorontalo.

Di bidang perhotelan, perseroan berfokus pada segmen menengah dengan tingkat okupansi yang relatif stabil. Selain itu, strategi diversifikasi usaha melalui ruko dan rental kendaraan menjadi sumber pendapatan tambahan.

Prospek bisnis juga semakin terbuka, mengingat kebutuhan akan fasilitas meeting, ballroom, dan tambahan kamar di beberapa kota dinilai masih tinggi. Dalam paparan publik Juni 2025, manajemen menyebut Gorontalo sebagai lokasi potensial pengembangan karena tingginya agenda pemerintah daerah dan belum adanya ballroom representatif di wilayah tersebut.

Kinerja Keuangan ESTA

Dalam hal kinerja keuangan, pendapatan ESTA terus menunjukkan tren pertumbuhan meskipun dalam skala moderat. Pada 2021, pendapatan tercatat Rp35,56 miliar, naik menjadi Rp43,52 miliar pada 2022. Tahun 2023, pendapatan meningkat menjadi Rp50,5 miliar, dan kembali naik tipis ke Rp51,13 miliar pada 2024.

Hingga semester I/2025, perseroan mencatat pendapatan Rp10,54 miliar. Untuk keseluruhan tahun 2025, manajemen menargetkan pendapatan sebesar Rp58 miliar, atau meningkat sekitar 12% dibanding realisasi tahun sebelumnya.

Target ini diharapkan dapat dicapai melalui peningkatan okupansi hotel dan rencana pembangunan ruko baru di Gorontalo. Dengan demikian, ekspansi usaha diharapkan mampu mendongkrak performa keuangan perseroan sekaligus memperkuat fundamentalnya.

Optimisme dan Risiko

Euforia di lantai bursa terhadap saham ESTA menunjukkan bahwa investor melihat adanya peluang besar dari potensi akuisisi. Namun, analis mengingatkan bahwa lonjakan harga saham yang didorong oleh rumor bisa menimbulkan risiko volatilitas jika negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan.

Meski begitu, prospek bisnis jangka panjang ESTA di sektor perhotelan dan properti dinilai tetap menarik. Dengan tingkat pertumbuhan pendapatan yang stabil, fokus pada ekspansi aset, serta peluang akuisisi, perseroan berpotensi memperkuat posisinya di industri.

Kenaikan saham ESTA hingga 182% dalam waktu singkat menandakan betapa kuatnya sentimen pasar terhadap potensi akuisisi perseroan. Meski diskusi dengan calon investor masih pada tahap awal, optimisme investor jelas terlihat di bursa.

Sementara itu, di balik dinamika harga saham, kinerja fundamental ESTA juga menunjukkan pertumbuhan positif. Target pendapatan 2025 sebesar Rp58 miliar, rencana pembangunan ruko baru, serta tingginya okupansi hotel di Gorontalo menjadi faktor yang memperkuat prospek jangka panjang perusahaan.

Kini, pasar tinggal menunggu kejelasan dari proses diskusi akuisisi. Apabila benar terealisasi, hal ini dapat membuka babak baru bagi Esta Multi Usaha Tbk., sekaligus memberi sinyal positif terhadap daya tarik sektor perhotelan dan properti di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index