Penumpang Kereta Api

Penumpang Kereta Api Naik 8 Persen, Mobilitas Nasional Menguat

Penumpang Kereta Api Naik 8 Persen, Mobilitas Nasional Menguat
Penumpang Kereta Api Naik 8 Persen, Mobilitas Nasional Menguat

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengguna jasa transportasi kereta api sepanjang 2025. Data hingga September 2025 menunjukkan, total penumpang dari seluruh jenis layanan kereta api telah mencapai 369.002.910 pelanggan, meningkat 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini bukan sekadar angka, tetapi mencerminkan peran strategis moda transportasi kereta api sebagai tulang punggung mobilitas nasional. Meningkatnya jumlah penumpang juga menjadi indikasi bahwa masyarakat semakin mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien, terjangkau, dan andal.

KAI menyebutkan, peningkatan jumlah penumpang ini tidak lepas dari berbagai inovasi layanan, peningkatan frekuensi perjalanan, serta perluasan jaringan transportasi ke sejumlah daerah strategis.

“Pertumbuhan jumlah pelanggan kereta api menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI semakin meningkat. Kami terus berupaya memberikan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” ujar perwakilan PT KAI dalam keterangan resminya.

Transportasi Massal Jadi Pilihan Utama

Kenaikan 8,16 persen tersebut mengindikasikan perubahan perilaku mobilitas masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, kereta api kian menjadi pilihan utama karena menawarkan waktu tempuh yang lebih pasti dibandingkan moda transportasi jalan raya yang sering terhambat kemacetan.

Selain itu, program peningkatan kapasitas dan modernisasi armada turut mendorong minat masyarakat. Sejumlah kereta jarak jauh dan komuter kini telah dilengkapi dengan fasilitas lebih baik, seperti pendingin udara, layanan digital ticketing, serta sistem keamanan dan kenyamanan yang lebih optimal.

Tak hanya itu, keberhasilan KAI dalam integrasi layanan transportasi antarmoda juga memainkan peran penting. Banyak wilayah yang kini terkoneksi langsung antara stasiun kereta dan transportasi publik lain seperti TransJakarta, LRT, hingga angkutan daring, memudahkan masyarakat berpindah moda secara efisien.

Efek Positif pada Ekonomi Regional

Meningkatnya mobilitas masyarakat melalui kereta api tak hanya berdampak pada sektor transportasi, tetapi juga memberi multiplier effect terhadap sektor ekonomi di berbagai daerah. Lonjakan penumpang meningkatkan arus barang dan jasa, mendongkrak aktivitas ekonomi lokal di sekitar stasiun dan jalur kereta api.

Banyak pelaku UMKM di area stasiun yang merasakan dampak positif dari peningkatan penumpang. Selain itu, sektor pariwisata di kota-kota yang dilalui jalur kereta juga mendapat dorongan lebih besar karena kemudahan aksesibilitas transportasi.

Komitmen KAI Tingkatkan Kualitas Layanan

KAI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat layanan. Sejumlah program peningkatan pelayanan tengah dijalankan, mulai dari digitalisasi sistem reservasi, peningkatan jumlah perjalanan, hingga peningkatan kualitas fasilitas di stasiun dan kereta.

Fasilitas self check-in, pembayaran digital, dan layanan real time schedule telah diperluas untuk mempermudah pengalaman pelanggan. Upaya ini sejalan dengan target KAI menjadi penyedia transportasi publik modern dan terintegrasi di Indonesia.

KAI juga berfokus pada keamanan dan ketepatan waktu. Data internal perusahaan menunjukkan tingkat ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta semakin tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Mendorong Peralihan ke Transportasi Massal

Pertumbuhan jumlah penumpang ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan menekan kemacetan serta polusi di wilayah perkotaan. Transportasi massal seperti kereta api dipandang sebagai solusi jangka panjang dalam mendukung mobilitas berkelanjutan.

Dengan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan kereta api, diharapkan terjadi penurunan signifikan dalam konsumsi bahan bakar kendaraan pribadi dan beban jalan raya.

“KAI berkomitmen mendukung program pemerintah dalam pengembangan transportasi massal berkelanjutan. Pertumbuhan ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan,” ujar perwakilan PT KAI.

Proyeksi Positif hingga Akhir 2025

Melihat tren peningkatan jumlah pelanggan hingga September 2025, KAI optimistis target jumlah penumpang pada akhir tahun dapat melampaui capaian 2024. Faktor pendukung lainnya seperti momen libur akhir tahun dan event besar nasional diperkirakan akan menjadi pendorong tambahan lonjakan pengguna jasa kereta api.

Selain itu, sejumlah rute baru dan perpanjangan trayek diperkirakan semakin memperluas jangkauan layanan dan menarik lebih banyak pengguna baru.

Dorongan Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Pemerintah juga terus mempercepat pembangunan infrastruktur perkeretaapian di berbagai wilayah. Sejumlah proyek jalur ganda, elektrifikasi, dan modernisasi sistem sinyal tengah berjalan dan diharapkan memperlancar arus transportasi penumpang maupun barang.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengintegrasikan jaringan transportasi publik secara lebih luas dan efisien, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kesimpulan: Momentum Positif Sektor Transportasi

Lonjakan jumlah penumpang kereta api hingga 369 juta pelanggan pada Januari–September 2025 menjadi indikasi kuat kebangkitan mobilitas nasional dan kepercayaan publik terhadap transportasi massal.

Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin KAI akan mencatatkan rekor baru jumlah pengguna pada akhir 2025. Peningkatan ini tak hanya mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang lebih baik, tetapi juga menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya transportasi publik yang efisien dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index