Investasi

Korea Selatan Perluas Investasi di Indonesia, Rosan Ungkap Detailnya

Korea Selatan Perluas Investasi di Indonesia, Rosan Ungkap Detailnya
Korea Selatan Perluas Investasi di Indonesia, Rosan Ungkap Detailnya

JAKARTA - Momentum kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan semakin menguat. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan besar asal Negeri Ginseng terus memperluas investasi mereka di Indonesia, dengan nilai yang mencapai miliaran dolar AS.

Pernyataan itu disampaikan Rosan di sela-sela KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pada Jumat. Ia menyebut bahwa tiga raksasa industri Korea Selatan, yakni Lotte, EcoPro, dan Posco, sedang memperdalam komitmen mereka terhadap pengembangan industri strategis di Tanah Air.

Menurut Rosan, ekspansi yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut menjadi bukti kepercayaan investor asing terhadap stabilitas ekonomi dan arah kebijakan hilirisasi yang tengah dijalankan pemerintah Indonesia.

Lotte Siapkan Proyek Besar di Sektor Kimia

Rosan menjelaskan, salah satu proyek yang tengah digarap serius adalah investasi besar dari Lotte Group, yang sudah memiliki jejak panjang di Indonesia melalui proyek petrokimia di Cilegon, Banten.

“Saya bertemu dengan beberapa perusahaan yang sudah ke Indonesia, dengan EcoPro, Lotte, nanti saya juga bertemu lagi karena memang mereka menyelesaikan investasi dengan nilainya 4 miliar dolar AS,” ujar Rosan.

Ia menambahkan, Chairman Lotte dijadwalkan akan datang ke Indonesia untuk melakukan pembahasan lanjutan bersama Danantara terkait partisipasi dalam proyek kimia milik Lotte.

Lebih jauh, Rosan mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengaji kemungkinan Danantara memiliki 35 persen saham dalam proyek Lotte Chemical di Cilegon, dengan nilai ekuitas mencapai 1,7 miliar dolar AS.

“Ini proyek juga sudah selesai. Risikonya juga lebih terukur, kita bisa lihat potensi-potensi ke depannya. Sekarang saya perintahkan untuk segera mengkaji penawaran dari Lotte ini,” tuturnya.

Langkah tersebut, kata Rosan, menjadi bagian dari strategi Danantara untuk memperluas portofolio investasinya pada proyek-proyek yang sudah terbukti matang dan berpotensi memberikan imbal hasil tinggi dalam jangka panjang.

EcoPro Kucurkan 2 Miliar Dolar untuk Hilirisasi Baterai EV

Selain Lotte, perusahaan EcoPro juga menjadi salah satu pemain besar yang siap memperluas bisnisnya di Indonesia. Rosan menuturkan bahwa EcoPro telah menyiapkan investasi baru senilai 2 miliar dolar AS, khususnya untuk ekspansi pada sektor hilirisasi rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV Battery).

Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah Indonesia dalam mendorong pengembangan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi baterai EV di Asia Tenggara.

Rosan menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan langsung dengan pimpinan EcoPro di Seoul. Dalam pertemuan itu, EcoPro bahkan membuka peluang bagi Danantara untuk ikut serta memiliki saham di proyek baterai tersebut.

“Pihak EcoPro sangat antusias dengan peluang kerja sama ini, dan kami tengah meninjau potensi partisipasi Danantara dalam proyek itu. Ini bagian dari strategi memperluas investasi yang relevan dengan masa depan energi bersih,” ujar Rosan.

Kehadiran investasi baru dari EcoPro diperkirakan akan mempercepat pembentukan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional, sekaligus menciptakan efek berganda bagi industri penambangan nikel, teknologi, serta tenaga kerja lokal.

Posco dan Krakatau Steel Siapkan Perluasan Proyek Baja

Selain di sektor kimia dan baterai, Rosan juga menyinggung pembicaraan lanjutan dengan Posco, raksasa baja Korea Selatan yang telah lama bermitra dengan Krakatau Steel di Indonesia.

Rencana perluasan kerja sama kedua perusahaan itu disebut akan memperkuat industri baja nasional, yang merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan infrastruktur dan manufaktur.

Menurut Rosan, pembicaraan dengan Posco diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta memperkuat rantai pasok bahan baku baja yang strategis bagi berbagai sektor industri di dalam negeri.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat jangka panjang, termasuk peningkatan ekspor produk baja Indonesia ke pasar global serta transfer teknologi dari Posco kepada tenaga kerja lokal.

Danantara Siapkan Skema Pendanaan Langsung

Terkait mekanisme pendanaan berbagai proyek investasi tersebut, Rosan menjelaskan bahwa Danantara akan berinvestasi secara langsung, tanpa harus melalui badan usaha milik negara (BUMN).

Langkah ini diambil untuk mempercepat proses pengambilan keputusan sekaligus memperkuat posisi Danantara sebagai entitas investasi strategis yang lincah dan adaptif terhadap peluang global.

Pendekatan pendanaan langsung dinilai lebih efisien, karena memungkinkan Danantara untuk mengatur struktur investasi secara fleksibel dan berorientasi pada profitabilitas serta keberlanjutan jangka panjang.

Indonesia Kian Dilirik Investor Korea Selatan

Ekspansi tiga perusahaan besar Korea Selatan—Lotte, EcoPro, dan Posco—menunjukkan meningkatnya minat investor terhadap potensi ekonomi Indonesia, terutama di sektor hilirisasi industri dan energi hijau.

Kebijakan pemerintah dalam mendorong nilai tambah komoditas tambang serta transisi menuju energi bersih menjadi daya tarik tersendiri bagi investor global.

Rosan menegaskan bahwa sinergi antara Danantara, pemerintah, dan mitra asing akan menjadi kunci untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri maju berbasis hilirisasi dan keberlanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index