BGN

BGN Perkuat 30 Ribu Dapur MBG untuk Distribusi Nasional

BGN Perkuat 30 Ribu Dapur MBG untuk Distribusi Nasional
BGN Perkuat 30 Ribu Dapur MBG untuk Distribusi Nasional

JAKARTA - Upaya memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan di seluruh Indonesia. 

Di tengah tingginya kebutuhan layanan gizi bagi masyarakat, Badan Gizi Nasional (BGN) mempercepat persiapan dapur-dapur penyedia makanan dengan jumlah yang mencapai puluhan ribu. Program ini diharapkan mampu memastikan distribusi gizi yang merata, terutama bagi wilayah terpencil dan daerah dengan akses terbatas.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa program MBG kini memasuki fase penguatan sarana operasional. Selain menyiapkan dapur skala besar, pemerintah juga memastikan seluruh mitra penyedia tetap terkendali agar proses distribusi berjalan tepat sasaran.

progres 30 ribu dapur mbg di seluruh indonesia

Dalam keterangannya kepada Bloomberg Technoz, Dadan menyebut bahwa total dapur MBG yang dipersiapkan mencapai sekitar 30 ribu unit. “Untuk daerah terpencil ada 8.200 SPPG. Untuk 14.700 yang masih dalam persiapan nantinya akan ada di 38 provinsi,” ujar Dadan saat berbincang, Selasa.

Ia merinci bahwa dari total tersebut, sebanyak 16.560 dapur SPPG telah beroperasi dan mulai mendistribusikan makanan bergizi kepada penerima manfaat. Sementara itu, 14.700 dapur lainnya sedang dalam proses persiapan, termasuk penataan infrastruktur, pelatihan tenaga dapur, serta penyesuaian standar keamanan pangan.

Langkah percepatan ini dilakukan untuk memastikan program MBG dapat menjangkau seluruh kelompok sasaran, termasuk masyarakat di wilayah pelosok. Pemerintah menilai daerah terpencil membutuhkan perhatian lebih karena keterbatasan logistik dan akses distribusi pangan.

penutupan portal mitra mbg dan rencana pembukaan ulang

Selain membahas perkembangan dapur MBG, Dadan turut menyinggung soal status pendaftaran mitra penyedia. Ia memastikan bahwa portal mitra.bgn.go.id telah ditutup permanen untuk sementara waktu. 

Penutupan ini dilakukan untuk mengontrol daftar penyedia dan memastikan kapasitas yang sudah terdaftar dapat dimaksimalkan terlebih dahulu.

Meski demikian, Dadan menegaskan bahwa kemungkinan pembukaan kembali portal tetap ada. “Namun, nantinya jika ada kekurangan akan dibuka kembali,” jelasnya. Artinya, pendaftaran mitra akan bersifat dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, terutama jika instalasi dapur baru memerlukan dukungan tambahan.

Pemerintah ingin memastikan setiap dapur memiliki mitra yang memadai dan kompeten, sehingga distribusi makanan dapat berjalan lancar serta memenuhi standar gizi dan higienitas.

serapan anggaran program mbg capai puluhan triliun

Program MBG bukan hanya bertumpu pada kesiapan dapur dan mitra penyedia, tetapi juga dukungan anggaran yang besar dari pemerintah. Hingga 18 November 2025, Kementerian Keuangan mencatat bahwa realisasi anggaran MBG telah mencapai Rp41,3 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa realisasi tersebut setara dengan 58% dari total alokasi APBN 2025 untuk program makan bergizi gratis, yang mencapai Rp71 triliun. 

Penyerapan anggaran ini menggambarkan progres yang cukup signifikan, mengingat program MBG masih dalam tahap pengembangan dan pemantapan struktur operasional.

"Berarti sampai dengan atau untuk bulan November dan Desember ini masih ada alokasi 30 triliun yang bisa dipakai oleh makan bergizi gratis," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip Sabtu.

Sisa anggaran tersebut diarahkan untuk kebutuhan operasional dua bulan terakhir, termasuk pembelian bahan baku, penguatan infrastruktur dapur, distribusi logistik, hingga pembiayaan tenaga pendukung di lapangan.

tantangan dan prioritas program mbg ke depan

Meski menunjukkan progres positif, implementasi program MBG masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait distribusi di wilayah terpencil. Dengan 8.200 SPPG khusus daerah terpencil, pemerintah menekankan pentingnya konsolidasi lintas sektor untuk mengatasi hambatan logistik.

Penutupan sementara portal mitra juga menjadi bagian dari kendali mutu agar tidak terjadi penumpukan mitra yang tidak relevan. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap mitra yang terdaftar benar-benar memiliki kapasitas operasional dan memenuhi standar keamanan pangan.

Dari sisi anggaran, serapan yang sudah mencapai lebih dari setengah total alokasi menunjukkan komitmen kuat pemerintah menjalankan program ini hingga akhir tahun. Sisa Rp30 triliun diharapkan cukup untuk menyelesaikan seluruh target operasional yang tersisa dan memastikan masyarakat tetap menerima manfaat secara konsisten.

Di tengah tantangan tersebut, sinergi antarinstansi menjadi faktor kunci keberhasilan program MBG. Dengan percepatan pembangunan dapur, pengawasan ketat terhadap mitra, dan penyediaan anggaran yang terus disalurkan, pemerintah berharap program makan bergizi gratis dapat berjalan lebih merata dan tepat sasaran.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index