Kemensos

Dapur Umum Kemensos Perkuat Dukungan Logistik untuk Korban Bencana Sumatera

Dapur Umum Kemensos Perkuat Dukungan Logistik untuk Korban Bencana Sumatera
Dapur Umum Kemensos Perkuat Dukungan Logistik untuk Korban Bencana Sumatera

JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) mulai menggeser fokus penanganan bencana dengan memperkuat dukungan layanan makanan cepat saji melalui dapur umum yang tersebar di berbagai wilayah terdampak di Sumatera. 

Upaya ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan pangan bagi para penyintas banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

Pendekatan tersebut dianggap menjadi langkah paling krusial pada masa tanggap darurat, terutama ketika akses logistik belum sepenuhnya pulih. Kemensos memastikan penyediaan makanan tetap berjalan stabil, sekaligus menjaga proses evakuasi dan pendampingan warga bisa berlangsung tanpa hambatan.

Dari berbagai titik yang terdampak, pemerintah melihat bahwa layanan pangan merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi setiap hari. Karena itu, kapasitas dapur umum diperluas agar mampu menjangkau lebih banyak pengungsi di sejumlah kabupaten dan kota.

penguatan dapur umum sebagai respon cepat

Di tengah kondisi lapangan yang dinamis, Kemensos mendirikan dapur umum di 30 titik dengan kemampuan menyajikan lebih dari 80 ribu porsi makanan per hari. Langkah ini disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa.

"Pendirian dapur ini sudah kita lakukan sejak awal ketika terjadi bencana sampai nanti waktu yang dibutuhkan. Kemudian, yang juga terlibat adalah teman-teman Taruna Siaga Bencana (Tagana), ada lebih dari 500 yang terlibat membantu evakuasi dan membantu di dapur-dapur umum," ujar Gus Ipul.

Di sisi pendukung, bantuan terus berdatangan dari instansi pemerintah maupun swasta. Sementara itu, Kemensos juga mengirimkan bahan makanan, paket sandang bagi ibu dan anak, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, matras, selimut, dan perlengkapan penting lain yang masuk bufferstock Kemensos.

Menurut Gus Ipul, seluruh bantuan sudah dikirim ke berbagai titik terdampak dan total nilai dukungan dari seluruh instansi telah mendekati Rp25 miliar. Ia menambahkan bahwa distribusi bantuan akan terus disesuaikan mengingat sebagian besar pengungsi berangsur kembali ke rumah masing-masing.

tantangan distribusi dan penanganan awal

Pada fase awal penyaluran bantuan, beberapa lokasi menghadapi hambatan signifikan, salah satunya di Tapanuli Tengah. Akses yang sulit membuat distribusi logistik sempat menggunakan helikopter kecil.

"Awalnya kita sempat menggunakan helikopter kecil untuk mengirim logistik itu, tetapi setelah aksesnya bisa dibuka, kita bisa kirim lewat darat, baik itu lewat truk maupun menggunakan kapal. Jadi, sebagian juga ada yang tertahan sampai dua hari, tetapi sekarang sudah bisa sampai di tempat, sejak tiga hari yang lalu kita juga sudah mengirimkan lewat kapal," paparnya.

Meski demikian, upaya pemulihan berjalan lebih baik dalam beberapa hari terakhir. Akses yang mulai terbuka memungkinkan pengiriman logistik lebih cepat dan merata ke kawasan yang sebelumnya terisolasi.

Kemensos menegaskan bahwa dukungan bagi warga terdampak di tiga provinsi terus diperkuat. Per Senin (1/12), nilai bantuan logistik bufferstock yang sudah disalurkan mencapai sekitar Rp14,5 miliar.

jangkauan layanan dapur umum di tiga provinsi

Selain logistik, layanan dapur umum dan dapur mandiri menjadi komponen utama penanganan harian. Nilai dukungan untuk layanan tersebut mencapai sekitar Rp4,5 miliar, dengan kapasitas sajian yang tersebar di beberapa titik.

Di Sumatera Barat, sebanyak 9 titik layanan berada di Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan. Secara total, kapasitas dapur umum di provinsi ini mencapai sekitar 30.000 bungkus makanan per hari.

Di Sumatera Utara, layanan dapur berada di 12 titik seperti Mandailing Natal, Langkat, serta Tapanuli Utara. Kapasitas penyajian di wilayah ini juga berkisar 30.000 bungkus makanan setiap harinya.

Sementara itu, 7 titik dapur umum di Aceh—termasuk Subulussalam dan Pidie Jaya—melayani sekitar 28.000 porsi makanan per hari. Angka ini terus berkembang mengikuti kondisi lapangan dan tambahan lokasi layanan.

Kemensos menyebut jumlah titik dapur umum kemungkinan bertambah dari hari ke hari. Hal ini dilakukan agar penyintas di lokasi terjauh maupun daerah yang sulit dijangkau tetap menerima makanan dalam waktu yang konsisten.

koordinasi lintas pihak dan prioritas kelompok rentan

Selain mengoptimalkan distribusi logistik, Kemensos memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan unsur teknis lainnya. Tujuannya adalah memastikan seluruh bantuan tersampaikan secara akurat, terutama untuk kelompok rentan.

Kelompok ini mencakup lanjut usia, balita, ibu hamil, serta penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian lebih intensif di lokasi pengungsian. Dengan koordinasi yang semakin solid, Kemensos berharap penanganan dapat berlangsung lebih cepat dan responsif.

Di tengah perkembangan situasi yang masih berubah, pemerintah menekankan bahwa dukungan akan terus berlanjut hingga kondisi pulih sepenuhnya. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi jangka pendek untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index