JAKARTA - Alih-alih membuka dengan skor pertandingan, artikel dimulai dari perspektif perjalanan Inter Miami yang akhirnya menemukan puncak performa mereka setelah proses panjang membangun tim bertabur bintang.
Final kontra Vancouver menjadi momen pembuktian bahwa proyek besar klub bersama Lionel Messi dan pemain-pemain top lain mulai menuai hasil nyata.
Inter Miami Tuntaskan Misi Juara di Final MLS
Inter Miami resmi meraih gelar MLS setelah menundukkan Vancouver Whitecaps dengan skor 3-1 di Chase Stadium, Fort Lauderdale, Minggu dini hari WIB. Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan pencapaian baru Lionel Messi yang mencatat trofi pertamanya di pentas MLS.
Messi kembali menjadi motor permainan The Herons. Meski tak mencetak gol, ia menyumbang satu assist dan berperan besar dalam alur serangan tim. Inter Miami tampil dominan sejak awal dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan meyakinkan.
Selain gelar MLS ini, Messi sebelumnya sudah memberikan dua trofi lain untuk Inter Miami: Supporter’s Shield musim 2024/2025 serta Leagues Cup pada 2023. Gelar terbaru ini mempertegas kontribusinya sejak berseragam klub tersebut.
Jalannya Pertandingan: Inter Miami Awal Agresif, Vancouver Balas Menekan
Final berlangsung dengan tempo hati-hati sejak menit awal. Vancouver berupaya membangun serangan dari belakang dengan pola yang terstruktur, namun strategi itu membuat mereka beberapa kali berada dalam situasi berbahaya. Inter Miami memanfaatkan kecepatan Allende dan Silvetti untuk menekan sejak lini depan.
Tekanan itu membuahkan hasil cepat pada menit ke-8. Messi menunjukkan kelincahan khasnya untuk lolos dari dua pemain lawan sebelum mengalirkan bola ke De Paul.
Gelandang Argentina itu mengumpan lambung cerdas ke ruang kosong, disambut Allende yang mencoba mengoper ke Silvetti. Bola justru membentur Edier Ocampo dan masuk ke gawang sendiri, membuat Miami unggul 1-0.
Setelah tertinggal, Vancouver mencoba bangkit. Sabbi sempat dijatuhkan di kotak penalti namun wasit tak memberi hadiah penalti meski pemain Vancouver memprotes keras. Peluang lain lahir dari situasi bola mati, tetapi sundulan White masih dapat diamankan Rios Novo.
Menjelang turun minum, Vancouver menciptakan dua peluang emas. Sabbi melepaskan tembakan jarak dekat yang diblok oleh refleks cepat Rios Novo, lalu sundulan diving Muller kembali dimentahkan sang kiper. Hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk tuan rumah.
Gol Balasan Vancouver dan Aksi Messi di Babak Kedua
Masuk babak kedua, tensi pertandingan meningkat. Messi hampir menggandakan keunggulan Inter Miami lewat sundulan setelah Takaoka gagal menghalau bola dengan sempurna, namun upayanya masih melenceng tipis dari gawang.
Tekanan justru berbalik kepada Inter Miami ketika Vancouver berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-60. Ahmed memanfaatkan alur serangan cantik yang berakhir dengan tembakan melengkung akurat ke pojok gawang. Rios Novo tak mampu menjangkau bola tersebut.
Dua menit berselang, Vancouver hampir berbalik unggul. Sabbi melepaskan tembakan keras yang membentur kedua tiang gawang sebelum keluar. Momen tersebut menjadi titik balik, karena Inter Miami kemudian meningkatkan tempo permainan.
Pada menit ke-71, kombinasi para pemain Argentina kembali menjadi pembeda. Messi mencuri bola dari Cubas di lini tengah dan langsung mengirimkan umpan terobosan brilian ke De Paul. Tanpa kesulitan, De Paul menaklukkan Takaoka dan membawa Inter Miami unggul 2-1.
Laga ditutup dengan serangan cepat pada menit 90+6. Messi dan Allende berkolaborasi dengan cepat, sebelum Allende mencetak gol ketiga yang memastikan kemenangan 3-1. Gol tersebut sekaligus mengunci gelar MLS bagi Inter Miami.
Susunan Pemain dan Evaluasi Penampilan Kedua Tim
Inter Miami tampil dengan formasi 4-3-3 yang solid sejak awal. Rocco Rios Novo kembali membuktikan kapasitasnya sebagai kiper utama melalui beberapa penyelamatan krusial. Lini belakang yang diisi Jordi Alba, Noah Allen, Maximiliano Falcon, dan Ian Fray cukup tangguh menghadapi tekanan Vancouver.
Di lini tengah, Busquets, Rodriguez, dan De Paul tampil dominan dalam penguasaan bola. Messi, Silvetti, dan Allende menjadi trio serang yang tak berhenti mengancam pertahanan lawan.
Susunan pemain Inter Miami:
Rocco Rios Novo; Jordi Alba, Noah Allen, Maximiliano Falcon, Ian Fray; Baltasar Rodriguez, Sergio Busquets, Rodrigo De Paul; Mateo Silvetti, Lionel Messi, Tadeo Allende.
Pelatih: Javier Mascherano
Dari kubu lawan, Vancouver memakai formasi 4-2-3-1 yang cukup agresif pada beberapa momen. Ahmed, Muller, dan Sabbi menjadi pemain paling berbahaya sepanjang laga.
Susunan pemain Vancouver:
Yohei Takaoka; Mathias Laborda, Ralph Priso, Tristan Blackmon, Edier Ocampo; Andres Cubas, Sebastian Berhalter; Ali Ahmed, Thomas Muller, Emmanuel Sabbi; Brian White.
Kekalahan ini menjadi pelajaran bagi Vancouver, namun mereka tetap menampilkan permainan yang kompetitif. Inter Miami tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang, terutama melalui peran Messi dan De Paul.