JAKARTA - Tekanan terhadap Xabi Alonso mencapai titik tertinggi setelah Real Madrid kembali kehilangan poin penting saat menjamu Celta Vigo.
Kekalahan 0-2 itu bukan sekadar hasil buruk, tetapi juga simbol kemerosotan performa Los Blancos yang belum menunjukkan kestabilan sepanjang musim. Situasi inilah yang mendorong manajemen untuk mengambil langkah cepat dengan menyusun evaluasi besar terhadap sang pelatih.
Rapat darurat yang digelar di Santiago Bernabeu menghasilkan keputusan tegas: pertandingan melawan Manchester City akan menjadi ujian terakhir Xabi Alonso. Manajemen menilai bahwa momen ini menjadi penentu arah klub di sisa musim, sekaligus memperjelas nasib sang pelatih yang semakin berada di ujung tanduk.
Kekalahan dari Celta terjadi hanya beberapa hari setelah Madrid menunjukkan tanda-tanda kebangkitan ketika menghadapi Athletic Club. Namun, performa positif tersebut langsung lenyap ketika tim kembali gagal mempertahankan intensitas. Publik Bernabeu pun tak mampu menyembunyikan kekecewaan mereka.
Madrid Tertinggal Sejak Awal, Dua Kartu Merah Hancurkan Harapan
Dalam pertandingan melawan Celta, Real Madrid tampak tidak siap menghadapi tekanan sejak menit pertama. Selama babak pertama, mereka kesulitan menembus pertahanan lawan dan jarang menciptakan ancaman nyata.
Satu-satunya peluang berarti lahir dari kaki Arda Guler, tetapi tembakan pemain muda itu melenceng jauh dari sasaran. Sementara itu, pergerakan bola Madrid lebih banyak berjalan ke samping tanpa progres berarti.
Di lini depan, Vinicius Junior dan Kylian Mbappe tidak mampu memberikan dampak. Keduanya terisolasi dalam tekanan pemain Celta, dan ketidakmampuan mereka menciptakan ruang membuat publik semakin frustrasi. Sorakan keras dari tribune Bernabeu menjadi bukti ketidaksabaran pendukung.
Permainan baru terlihat meningkat setelah babak kedua dimulai, tetapi momentum itu cepat hilang. Kesalahan individu menjadi titik balik yang menghancurkan peluang Madrid. Fran Garcia diganjar kartu merah akibat dua pelanggaran yang tidak perlu, sebelum Alvaro Carreras juga diusir setelah memprotes keras keputusan wasit.
Dua kartu merah tersebut membuat peluang Madrid bangkit praktis hilang. Kekalahan itu tidak hanya menambah beban klasemen, tetapi juga menambah tekanan terhadap Alonso.
Rapat Larut Malam, Manajemen Madrid Sepakati Satu Peluang Terakhir
Menurut laporan El Mundo, pimpinan Real Madrid bertahan hingga tengah malam di Bernabeu untuk mendiskusikan langkah apa yang harus diambil. Pertemuan itu memunculkan dua opsi utama: memecat Alonso seketika atau memberinya satu kesempatan terakhir.
Diskusi berlangsung intens sebelum akhirnya diputuskan bahwa pelatih asal Basque itu diberi satu pertandingan tambahan. Dengan keputusan tersebut, duel kontra Manchester City pada Rabu mendatang menjadi laga hidup-mati bagi masa depan Alonso.
Situasi ini menunjukkan bahwa kesabaran manajemen mulai menipis. Dalam kondisi seperti saat ini, performa Madrid di laga besar Liga Champions dapat membawa konsekuensi besar, baik positif maupun negatif.
Atmosfer internal juga terasa tegang. Dengan banyaknya pertandingan penting yang menunggu, Madrid membutuhkan kestabilan, tetapi performa tidak konsisten membuat posisi pelatih semakin rapuh.
Dua Kandidat Pengganti Sudah Disiapkan Jika Alonso Gagal
Sambil menunggu hasil laga melawan Manchester City, manajemen Madrid juga mulai menyiapkan skenario apabila pergantian pelatih harus dilakukan secepatnya. Dua nama besar kini masuk dalam daftar pendek.
Zinedine Zidane menjadi kandidat pertama. Meski kabarnya ia masih mengincar posisi pelatih Timnas Prancis setelah Piala Dunia, situasi terkini bisa mengubah arah keputusannya. Reuni dengan Madrid selalu menjadi kemungkinan yang terbuka.
Sementara itu, Jurgen Klopp juga disebut sebagai opsi lain. Meski saat ini merasa nyaman dengan proyek Red Bull, perubahan cepat dalam dinamika sepak bola Eropa bisa mempercepat negosiasi. Reputasinya sebagai pelatih berpengalaman dan pembangun mental juara membuatnya cocok menjadi kandidat utama bila Madrid membutuhkan revolusi taktik.
Kedua nama tersebut memberi sinyal bahwa Madrid tidak ingin menunggu terlalu lama jika perubahan dinilai perlu dilakukan. Dalam situasi kompetitif seperti saat ini, keputusan bisa terjadi dalam hitungan hari.
Laga Kontra Manchester City Menjadi Titik Balik Musim
Dengan ultimatum yang sudah dikeluarkan, pertandingan melawan Manchester City bukan sekadar laga besar Eropa, melainkan penentu masa depan Alonso. Kemenangan dapat memperpanjang napas sang pelatih, sementara hasil negatif berpotensi mengakhiri masa jabatannya lebih cepat dari rencana klub.
Madrid saat ini berada dalam kondisi genting. Ketidakkonsistenan performa, tekanan publik, dan memanasnya situasi ruang ganti membuat mereka membutuhkan arah baru. Manajemen menilai bahwa pertandingan tengah pekan nanti menjadi momen kunci untuk menguji kualitas taktik maupun kepemimpinan Alonso.
Keputusan yang diambil setelah pertandingan tersebut akan menentukan apakah Madrid melanjutkan proyek bersama Alonso atau segera memulai era baru di bawah tangan pelatih berbeda.
Apa pun hasilnya, masa depan Real Madrid kini berada pada persimpangan penting. Semua mata tertuju pada satu laga yang bisa menentukan wajah Madrid dalam beberapa bulan ke depan.