JAKARTA - Memasuki fase gugur Copa del Rey 2025/26, Real Madrid berada pada titik awal perjalanan yang selalu penuh kejutan.
Meski baru akan tampil di babak 32 besar, atmosfer kompetisi sudah dirasakan kuat karena fase ini kerap menjadi tempat lahirnya drama, terutama bagi tim-tim besar yang harus beradaptasi cepat dengan format satu leg. Kini, Los Blancos menunggu siapa lawan pertama mereka dalam undian yang digelar pada Selasa, 9 Desember waktu setempat di Ciudad del Futbol, Las Rozas.
Sebagai salah satu peserta Piala Super Spanyol, Real Madrid bersama Atletico Madrid, Athletic Bilbao, dan Barcelona kembali mendapat bye pada dua putaran awal. Dengan demikian, perjuangan mereka akan dimulai langsung dari fase yang sudah menempatkan banyak klub besar dalam tekanan tinggi pada musim-musim sebelumnya.
Momen undian ini pun menjadi langkah penting bagi skuad Xabi Alonso. Lawan mana pun yang keluar dari pot undian tidak hanya menentukan medan pertempuran awal, tetapi juga memengaruhi ritme Madrid untuk menjaga peluang menuju trofi Copa del Rey.
Potensi Lawan dari Divisi Bawah: Sumber Kejutan Copa del Rey
Dalam mekanisme undian musim ini, Real Madrid hanya bisa dipasangkan dengan tim dari RFEF Primera dan RFEF Segunda Division. Sistem ini memang dirancang untuk memberi kesempatan lebih besar bagi klub divisi bawah menciptakan kejutan. Ada enam klub yang kemungkinan menjadi lawan pertama Real Madrid, masing-masing dengan karakter dan sejarah berbeda.
Peraturan Copa del Rey beberapa musim terakhir menempatkan tim-tim Piala Super Spanyol sebagai prioritas untuk dihadapkan terlebih dahulu dengan klub dari divisi lebih rendah. Karena itu, Los Blancos berada pada daftar teratas yang berpotensi berjumpa dengan Ourense, Atletico Baleares, Guadalajara, Eldense, CF Talavera, atau Real Murcia.
Pada titik ini, Madrid bukan hanya menunggu nama yang keluar dari undian, tetapi juga mempersiapkan diri untuk atmosfer yang jauh dari gemerlap Santiago Bernabeu. Format satu leg di kandang tim divisi lebih rendah menciptakan tekanan tambahan, baik dari sisi penyesuaian lapangan, kondisi stadion, hingga suasana suporter tuan rumah.
Enam Kandidat Lawan dan Peluang Duel Bersejarah
Nama pertama yang berpotensi menjadi lawan Real Madrid adalah Ourense, semifinalis sekaligus juara Copa Federacion. Meski berstatus klub Primer RFEF, posisi mereka sebagai pemenang kompetisi tersebut membuat mereka menjadi prioritas pertama di pot undian. Jika bertemu Madrid, laga itu akan menjadi catatan sejarah baru bagi Ourense mengingat kedua tim belum pernah bertemu di pertandingan resmi.
Berikutnya, ada Atletico Baleares, satu-satunya wakil Segunda Division yang masih bertahan. Klub asal Mallorca ini tidak asing dengan duel melawan tim besar di fase awal, tetapi pertemuan dengan Real Madrid tetap akan menjadi panggung luar biasa bagi mereka—sebuah pengalaman yang mungkin datang sekali dalam puluhan tahun.
Jika kedua tim tersebut tidak dipasangkan dengan Madrid, empat nama lain menjadi opsi berikut:
Guadalajara
Eldense
CF Talavera
Real Murcia
Dari keenam kandidat itu, hanya Real Murcia yang pernah menghadapi Los Blancos sebelumnya. Lima lainnya akan masuk ke babak baru sejarah mereka jika berkesempatan melawan juara Copa del Rey 2022/2023 tersebut.
Atmosfer stadion kecil dengan dukungan suporter yang dekat ke lapangan sering kali menjadi senjata utama klub divisi bawah. Situasi seperti inilah yang membuat Copa del Rey menjadi kompetisi penuh kejutan dan menuntut konsentrasi ekstra bagi klub top.
Perjalanan Real Madrid Dimulai: Tantangan Bernama Format Satu Leg
Real Madrid datang ke turnamen ini tidak hanya sebagai kandidat juara, tetapi juga sebagai klub yang memiliki pengalaman pahit dan manis di kompetisi ini. Mereka tahu bahwa format satu leg di kandang lawan bukanlah tantangan sederhana. Banyak klub besar tersingkir di fase seperti ini hanya karena kesalahan kecil, tekanan atmosfer, atau tidak mampu memaksimalkan peluang.
Pertandingan babak 32 besar sendiri dijadwalkan berlangsung pada 16 hingga 18 Desember. Dengan jadwal yang padat di berbagai kompetisi, Xabi Alonso harus menyiapkan rotasi yang matang. Tantangan ini menjadi penting agar Madrid tidak hanya fokus pada lawan yang akan dihadapi, tetapi juga menjaga kebugaran dan kedalaman skuad.
Madrid terakhir kali mengangkat trofi Copa del Rey pada musim 2022/2023, dan musim ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk kembali berbicara banyak. Perjalanan mereka bukan sekadar melanjutkan tradisi, tetapi juga mempertegas ambisi era baru di bawah kepemimpinan Alonso.
Pada akhirnya, siapa pun yang keluar dari undian, Real Madrid sudah berada di jalur yang menuntut ketenangan, fokus, dan kesiapan mental. Babak 32 besar bukan hanya sekadar langkah pembuka, tetapi pintu menuju kompetisi yang sering kali menghadirkan kejutan di luar dugaan.