JAKARTA - PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX), sebelumnya dikenal sebagai PT Aviana Sinar Abadi Tbk, mencatat lonjakan laba bersih yang fenomenal pada periode Januari–September 2025.
Perubahan kepemilikan pengendali baru menjadi faktor utama di balik kinerja keuangan yang membaik pesat.
Direktur Utama IRSX, Subioto Jingga, menegaskan bahwa laba bersih perusahaan meningkat 1.776% menjadi Rp34,15 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp1,82 miliar. Lonjakan ini menegaskan bahwa restrukturisasi bisnis yang dilakukan pasca masuknya pemegang saham pengendali baru berjalan efektif.
Laba Bruto Melonjak, Indikasi Efisiensi Operasional
Sumber utama pertumbuhan laba adalah kenaikan laba bruto yang signifikan, tercatat Rp43,01 miliar dari sebelumnya Rp5,47 miliar. Menurut Subioto, hal ini mencerminkan efisiensi tinggi dalam pengelolaan biaya produksi dan operasional.
Beban pokok pendapatan yang sebelumnya hampir menyamai pendapatan neto pada September 2024 dengan rasio 99,24% kini menurun drastis menjadi 79,25%. Penurunan ini mendorong margin kotor lebih sehat dan menjadi fondasi pertumbuhan laba bersih yang agresif.
Dampak Positif bagi Pemegang Saham dan EPS
Kinerja positif ini langsung berdampak pada pemegang saham. Laba per saham dasar naik menjadi Rp4,45 dari Rp0,36 per saham tahun sebelumnya. Sementara EBITDA tercatat Rp35,54 miliar, naik 1.776% dari periode yang sama pada 2024.
Menurut Subioto, pertumbuhan ini ditopang oleh bisnis MCN dan kampanye endorsement yang menjadi sumber pendapatan baru perusahaan. Strategi ini membantu menciptakan nilai nyata bagi investor setelah penyehatan operasional.
Pendapatan Neto Menurun, Fokus pada Margin Lebih Sehat
Meskipun laba melonjak, pendapatan neto tercatat Rp207,30 miliar, turun dibanding Rp723,00 miliar pada September 2024. Subioto menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan hasil perubahan strategi bisnis.
IRSX memilih meninggalkan segmen dengan pendapatan tinggi tapi margin rendah, fokus pada bisnis dengan profitabilitas lebih tinggi. Strategi ini terbukti efektif dengan pertumbuhan laba bruto dan laba bersih yang lebih sehat.
Komposisi Pendapatan Baru Mendukung Pertumbuhan
Saat ini, produk digital menyumbang Rp133,53 miliar, sementara perangkat lunak IRS Rp2,83 miliar. Sumber pendapatan baru meliputi pemasaran digital Rp57,84 miliar dan komisi Rp13,09 miliar, yang sebelumnya tidak ada.
Diversifikasi ini menjadi kunci pertumbuhan laba, meskipun total pendapatan menurun. Fokus pada lini bisnis baru dengan margin lebih tinggi membuktikan efektivitas restrukturisasi yang dijalankan manajemen.
Neraca Lebih Kuat, Aset Naik Signifikan
Pada sisi neraca, total aset IRSX meningkat 102,02% menjadi Rp338,18 miliar dibanding Desember 2024 yang sebesar Rp167,40 miliar. Komposisi aset menunjukkan ekuitas naik menjadi Rp307,83 miliar, sementara liabilitas hanya Rp30,35 miliar.
Kondisi ini menunjukkan struktur keuangan perusahaan lebih sehat dan siap mendukung ekspansi bisnis di masa depan. Lonjakan ekuitas juga mencerminkan peningkatan nilai bagi pemegang saham setelah restrukturisasi bisnis berhasil.
Kesimpulan: Transformasi Bisnis Membawa Dampak Nyata
Kedatangan pemegang saham pengendali baru dan perubahan fokus lini bisnis terbukti meningkatkan profitabilitas IRSX secara drastis. Laba bersih, laba bruto, dan EBITDA menunjukkan pertumbuhan agresif, sementara struktur neraca semakin solid.
Strategi meninggalkan segmen berpendapatan tinggi tapi margin rendah, serta fokus pada bisnis digital dan pemasaran, membuktikan bahwa transformasi bisnis bisa menghadirkan kinerja keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.