Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 Menunjukkan Stabilitas dengan Laba Bersih Konsolidasian Rp13,80 Triliun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 Menunjukkan Stabilitas dengan Laba Bersih Konsolidasian Rp13,80 Triliun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

JAKARTA  – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan ketangguhan di tengah kondisi global yang penuh tekanan dengan mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp13,80 triliun pada Triwulan I 2025. Keberhasilan ini ditopang oleh fokus strategis pada segmen UMKM dan penguatan layanan digital.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menegaskan, tekanan dari perang tarif dan ketegangan geopolitik global memang berdampak pada perdagangan, tetapi tidak signifikan terhadap ekonomi domestik.

"Ekonomi Indonesia tetap didukung konsumsi domestik. BRI sebagai bank pro-rakyat terus menumbuhkan dan memberdayakan UMKM dalam kondisi apapun," ujarnya.

Kredit Tumbuh, UMKM Dominan

Penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.373,66 triliun, naik hampir 5% yoy. Porsi terbesar disumbangkan oleh UMKM sebesar Rp1.126,02 triliun. Menurut Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, hal ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendorong ekonomi kerakyatan.

"Dengan 1,2 juta AgenBRILink yang menjangkau 88% desa di Indonesia, kami juga menciptakan akses keuangan yang merata. Total transaksi mencapai Rp423 triliun dalam tiga bulan pertama," kata Akhmad.

Risiko Kredit Terkelola Baik

Kualitas kredit BRI terus membaik, tercermin dari NPL yang menurun menjadi 2,97% dan LAR menjadi 11,12%. Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom, menjelaskan bahwa BRI menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

"Dengan NPL Coverage di atas 200%, kami berada dalam posisi sangat siap menghadapi dinamika risiko ke depan," tegasnya.

Digitalisasi Dorong Dana Murah

Kinerja Dana Pihak Ketiga mencapai Rp1.421,60 triliun, dengan dominasi CASA sebesar 65,77%. Pertumbuhan CASA dipacu oleh aplikasi BRImo yang kini memiliki 40,28 juta pengguna dan mencatatkan transaksi Rp1.599 triliun pada Triwulan I 2025.

"BRImo kini menjadi penggerak utama pertumbuhan dana murah BRI. Transaksi meningkat 25,5% yoy, memperkuat layanan digital kami," ungkap Aquarius Rudianto.

Modal dan Likuiditas Kuat

Viviana Dyah Ayu, Direktur Finance & Strategy BRI menjelaskan bahwa BRI memiliki rasio CAR sebesar 24,03%, mencerminkan kekuatan modal yang solid. LDR berada di level aman 86,03%.

"Struktur permodalan kami memberi fleksibilitas untuk ekspansi kredit dan inovasi layanan," tambah Viviana.

Siap Menuju Universal Banking

Hery Gunardi menutup dengan menyatakan bahwa BRI kini tengah memperkuat transformasi menjadi universal banking.

"Kami memiliki basis nasabah besar, jaringan luas, dan tenaga pemasar yang solid. Dengan ekosistem lebih dari 221 juta rekening dan 211 ribu pengguna QLola, BRI siap melayani seluruh spektrum nasabah," katanya.

Dengan pijakan kuat di Triwulan I 2025, BRI optimis dapat mempertahankan kinerja berkelanjutan di tengah tekanan global.

"BRI akan terus tumbuh dengan prinsip kehati-hatian dan digitalisasi yang inklusif. Kami melihat peluang besar untuk menjadi pemimpin finansial, tak hanya nasional tetapi juga regional," pungkas Hery.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index