PROYEK TOL

Proyek Tol Kediri Kertosono: Pedagang Pasar Buah Banyakan Menanti Kepastian Relokasi

Proyek Tol Kediri Kertosono: Pedagang Pasar Buah Banyakan Menanti Kepastian Relokasi
Proyek Tol Kediri Kertosono: Pedagang Pasar Buah Banyakan Menanti Kepastian Relokasi

JAKARTA - Pasar Buah Banyakan menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir terkait rencana relokasi yang hingga kini masih belum jelas. Proyek pembangunan Tol Kediri-Kertosono yang ambisius dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas serta perekonomian wilayah sekitarnya, justru membawa ketidakpastian bagi puluhan pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar ini.

Selama dua tahun terakhir, pedagang di Pasar Buah Banyakan masih bertanya-tanya mengenai kepastian relokasi. Pemerintah belum memberikan pemberitahuan rinci atas waktu dan lokasi relokasi pasar ini, kendati proyek tol yang direncanakan melewati area tersebut terus berjalan. Kejelasan mengenai nasib mereka menjadi salah satu isu utama yang perlu segera diselesaikan.

Suroso, seorang pedagang mangga yang telah berdagang di Pasar Buah Banyakan selama lebih dari satu dekade, mengekspresikan rasa was-wasnya terkait relokasi tersebut. “Sekitar satu atau dua tahun lalu, saya mendengar tentang rencana relokasi ini. Namun hingga kini, tidak ada kabar atau pemberitahuan resmi,” ujar Suroso. Pria berusia 49 tahun asal Nganjuk ini mewakili kegelisahan banyak pedagang lainnya yang merasa tidak dilibatkan dalam proses perencanaan proyek ini.

Masyarakat sekitar dan para pedagang merasa pemerintah perlu memberikan informasi lebih lanjut dan memastikan semua pihak mendapatkan sosialisasi mengenai dampak dari proyek ini. Ketiadaan kepastian dan komunikasi yang minim menimbulkan keresahan di kalangan pedagang, yang sebagian besar hidup dan matinya bergantung pada aktivitas perdagangan harian di pasar tersebut.

Relokasi pasar sering kali dianggap solusi dalam menyeimbangkan antara pembangunan infrastruktur dan kelangsungan usaha masyarakat kecil menengah. Pemindahan pasar dengan cara yang tidak efisien dan tidak jelas hanya akan mempersulit kondisi ekonomi para pedagang. Apalagi, pasar tradisional seperti Pasar Buah Banyakan menjadi tulang punggung ekonomi lokal, menyediakan kebutuhan bahan pangan serta mendukung sektor pertanian dan perkebunan di Kediri dan sekitarnya.

Pembangunan Tol Kediri-Kertosono yang merupakan bagian dari proyek infrastruktur nasional diharapkan menjadi konektivitas baru yang menghubungkan Kediri dengan kota-kota lain di Jawa Timur. Namun, proyek besar ini tidak boleh mengorbankan nasib para pedagang kecil yang telah lama berkontribusi terhadap ekonomi lokal. Dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat, khususnya para pedagang, sangat dibutuhkan untuk menemukan solusi terbaik bagi semua pihak.

Aspek sosial dari relokasi juga harus menjadi perhatian utama pemerintah. Perubahan lokasi usaha bisa berdampak pada pendapatan harian mereka. Sosialisasi yang intensif dan langkah-langkah pendukung seperti pelatihan keterampilan tambahan dan pemberian bantuan modal usaha bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak ekonomi setelah relokasi.

Jika proyek relokasi ini dilaksanakan dengan persiapan yang matang, tentunya bisa meningkatkan efisiensi dan ketahanan ekonomi pedagang. Infrastruktur yang lebih baik dan lokasi strategis baru diharapkan dapat memberikan peluang peningkatan omzet bagi pedagang. Namun, itu semua bergantung pada bagaimana pemerintah merencanakan dan mengimplementasikan seluruh proses ini secara inklusif, dengan mempertimbangkan aspirasi dan kesejahteraan para pedagang.

Kedepannya, Suroso dan kawan-kawan berharap ada titik terang mengenai relokasi tersebut dan berharap pembangunan tol ini tidak menjadi jurang bagi usaha yang telah dirintis puluhan tahun. “Kami berharap pemerintah mendengarkan dan memberikan kejelasan pada kami, memberi tahu ke mana kami harus pindah dan bagaimana kami akan bertahan di tempat baru nantinya,” tambahnya dengan nada penuh harap.

Dalam beberapa pekan ke depan, pertemuan antara pemerintah daerah dan perwakilan pedagang direncanakan untuk mencari titik temu agar relokasi dapat menguntungkan semua pihak. Penting untuk memastikan proses ini mengedepankan prinsip keadilan sosial dan ekonomi serta mengedepankan kepentingan masyarakat setempat.

Demikianlah, kisah Pasar Buah Banyakan di tengah megaproyek Tol Kediri-Kertosono ini harus menjadi cerminan bagaimana harmonisasi antara pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan ekonomi lokal dapat tercapai. Keputusan bijak dan tepat dari pemerintah akan menentukan masa depan pedagang yang telah menjadi penggerak ekonomi mikro di Kediri selama bertahun-tahun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index