JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menanggapi desakan sejumlah pihak agar status tanggap darurat banjir di Sumatra ditingkatkan menjadi darurat nasional.
Saat meninjau langsung kondisi korban dan dampak banjir di Sumatera Utara pada Senin, Prabowo memastikan pemerintah pusat terus memantau situasi.
“Ya kita monitor terus, saya kira kondisi membaik jadi saya kira kondisi yang sekarang ini sudah cukup,” ujar Presiden. Prabowo menambahkan, kunjungan akan dilanjutkan ke Medan dan Aceh untuk memastikan bantuan berjalan optimal.
Data Korban dan Penanganan BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus meningkat menjadi 442 jiwa pada Senin. Kepala BNPB Suharyanto menegaskan, penanganan warga terdampak dan pemulihan daerah menjadi prioritas utama.
“Total korban meninggal dunia 442 orang. Sementara itu, untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa,” jelas Suharyanto. Data ini mengacu pada laporan Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang mencatat 217 korban meninggal setelah tim SAR menemukan sejumlah korban sebelumnya hilang.
Kondisi di Sumatera Utara dan Aceh
Korban meninggal dunia di Sumatera Utara tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias. Sementara 209 warga dilaporkan masih hilang.
Selain itu, evakuasi pengungsi berlangsung di berbagai titik, dengan jumlah mencapai ribuan. Tapanuli Utara menampung 3.600 jiwa, Tapanuli Tengah 1.659 jiwa, Tapanuli Selatan 4.661 jiwa, Kota Sibolga 4.456 jiwa, Humbang Hasundutan 2.200 jiwa, dan Mandailing Natal 1.378 jiwa.
Di Aceh, jumlah korban meninggal tercatat 96 jiwa, dengan 75 orang masih hilang. Korban tersebar di 11 kabupaten/kota, termasuk Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Total pengungsi di Aceh mencapai sekitar 62.000 kepala keluarga.
Situasi di Sumatera Barat dan Tantangan Penanganan
Di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal dunia mencapai 129 orang, sementara 118 orang masih hilang dan 16 lainnya mengalami luka-luka. Lokasi terdampak meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan. Total pengungsi di provinsi ini tercatat sebanyak 77.918 jiwa.
Suharyanto menekankan bahwa tim gabungan terus melakukan pengungsian, distribusi logistik, dan pemetaan wilayah terdampak. Langkah-langkah ini bertujuan mempercepat pemulihan sekaligus meminimalkan dampak bencana bagi masyarakat yang terdampak langsung.
Keseimbangan Antara Tanggap Darurat dan Kesiapsiagaan Nasional
Meski desakan untuk menetapkan status darurat nasional meningkat, Presiden Prabowo menilai langkah saat ini sudah memadai. Fokus pemerintah adalah memperkuat koordinasi antara BNPB, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pihak terkait agar bantuan tersalurkan tepat sasaran.
Pemantauan langsung Presiden dan tindakan cepat BNPB menjadi indikator kesiapsiagaan pemerintah menghadapi bencana. Dengan jumlah korban yang masih tinggi, penanganan evakuasi dan bantuan logistik menjadi prioritas, sambil memastikan wilayah terdampak mendapatkan akses dasar yang memadai.
Harapan Pemerintah untuk Pemulihan Cepat
Pemerintah berharap korban banjir dan tanah longsor dapat segera kembali ke kondisi normal. Koordinasi lintas lembaga, pemetaan cepat, dan pengiriman logistik diharapkan mengurangi risiko kesehatan dan meminimalkan kerugian lebih lanjut.
Prabowo juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem. Penetapan status tanggap darurat provinsi diharapkan cukup fleksibel untuk menyesuaikan kondisi lapangan, sambil memantau perkembangan agar langkah-langkah mitigasi bisa berjalan efektif.